Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
Jennie POV🌼
Aku benar-benar merasa tidak percaya pada apa yang terjadi pagi ini. Seingatku aku tengah demam dan kedinginan di malam hari, tapi saat aku membuka mataku, terbangun dari tidurku, Lili berada di sampingku beserta pelukannya, itu membuat tubuhku terasa baik-baik saja sekarang.
Apa mungkin Lili adalah obatku?
Apa pun itu, aku sangat bersyukur bisa memilikinya. Apalagi ketika kami melakukan ciuman tadi, ah, aku bahkan masih merasa bahwa ini adalah sebuah mimpi.
Ciuman pertamaku didapatkan oleh Lili, yang tidak aku ketahui sosok apa dia sebenarnya. Berkat ketulusannya yang membuatku semakin merasa jatuh, luluh dan menyeluruh untuk sepenuhnya percaya, memberikan hatiku tanpa ia pinta.
Lili, adalah cinta pertamaku.
###
Aku mengajak Lili keluar dari kamar, untuk menyantap sarapanku yang telah oppa siapkan. Jika benar Lili hanya dapat berinteraksi denganku, maka oppa tidak akan terkejut bukan, ketika aku membawanya untuk duduk di meja makan bersama?
Siap-siap, aku menuntun Lili dan duduk di meja makan, sementara oppa masih sibuk memasak yang belum siap untuk dihidangkan.
"Oppa masak apa?" tanyaku, hingga membuat oppa menoleh.
Apa oppa melihat Lili?
"Oh, kau sudah bersiap? Oppa pikir kau tidak akan ke sekolah karena ini sudah cukup siang dari jam biasa kau bangun. Tumben sekali"
"Ehe, oppa tidak menjawab pertanyaanku" sepertinya oppa tidak melihat Liliku.
"Oppa membuat omelet, Jennie"
"Yeay, omelet" Aku menggenggam tangan Lili, dan Lili tersenyum padaku.
Saat oppa menghampiri meja makan, aku segera melepaskan tangan Lili, dan benar-benar merasa heran kenapa oppa tidak menyapa Lili yang berada di sampingku?
Semua ucapan Lili benar, dia memang tidak tahu siapa dirinya, dan kehidupannya, tapi selagi aku dapat melihatnya, berinteraksi dengannya, maka aku tidak akan meninggalkannya.
"Makan yang banyak" ucap Lili dengan senyuman manisnya padaku, aku mengangguk dan mengambil menu yang oppa siapkan.
Kami makan dengan sedikit obrolan, karena Lili tidak ikut makan, aku tidak melepaskan tangannya dari genggamanku.
"Jennie? Kau ingat waktu oppa pertama kali shift malam?"
"Iya oppa, aku ingat, waeyo?"
"Oppa melihat ada ramen utuh di sebuah mangkuk di sini, lalu ada segelas air mineral juga. Itu tidak kau makan? Apa kau sarapan dengan ramen di pagi hari?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fun-tasy ☆
Fanfiction[18+] Ketika matanya terbuka, aku ingin jadi seseorang yang hadir di sisinya. Dan walaupun aku tidak dapat menyentuh langit, tapi tanganku akan selalu terbentang untuk melindunginya. Berusaha sambil berdoa, hanya untuk dia, dia yang akan selalu kuci...