Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
"Li, kurasa kita harus ke rumah Rose dulu untuk memastikan keadaannya. Eonni, bagaimana kau setuju?" tanya Jennie pada Lisa dan Jisoo.
Jisoo hanya terdiam dengan perasaan yang tidak tenang, sedangkan Lisa menjawab pertanyaan dari Jennie.
"Tapi sayang, menurutku biarkan Rose sendiri dulu untuk beberapa waktu, karena dia butuh ketenangan dan jauh dari orang-orang"
"Begitukah?"
"Em, tapi aku tidak tahu bagaimana pendapat Jisoo"
"Eonni? Bagaimana?"
"Menurut Lisa bagaimana?"
"Lisa mengatakan padaku katanya kita jangan dulu menemui Rose dulu, karena Rose butuh beberapa waktu untuk menyendiri, apakah harus seperti itu?"
"Itu masuk akal Jennie. Rose masih sangat trauma terutama dengan seragam sekolah ini. Kita temui dia beberapa hari lagi ya? Ibunya mengatakan padaku bahwa dia akan mengambil cuti sekolah selama yang dia butuhkan untuk memulihkan keadaannya"
"Astaga Rose, maafkan aku yang terlambat"
"Maafkan aku juga Jennie, Jisoo"
"Aniya Li, kau tidak salah"
"Oh iya, Lisa terima kasih banyak karena sudah memberitahu Jennie dan menolong kami. Pada saat Kai hendak menamparku, kau melemparkan batu pada tangannya, sehingga dia tidak jadi menamparku. Dan pada saat Rose tergeletak, Sehun akan membuka rok milik Rose, tapi kau melemparkan batu lagi pada milik Sehun. Sebenarnya Rose tidak begitu terbuka sebelum aku melihat IU ssaem dan Jennie menuju ke arah kami. Aku mengedipkan mata Rose untuk berontak dan sisa kancing-kancingnya lepas karena dirinya agar pernyataan kami ini sesuai laporan dan kenyataan"
"Wuah, eonni hebat sekali. Kau juga Li, gomawo" ucap Jennie pada Lisa, namun Lisa mengerutkan alisnya dan menggelengkan kepala.
"Bukan aku sayang, kau 'kan tahu aku sudah tidak dapat menyentuh sesuatu lagi di duniamu. Dan aku juga tidak ada di tempat kejadian saat apa yang diucapkan Jisoo secara detail tadi berlangsung. Aku bahkan tidak tahu kronologinya di dalam tempat itu"
"Mwo? Lalu siapa yang melakukannya?" tanya Jennie, Jisoo menoleh dan mereka berhenti di luar gerbang sekolah.
"Maksudmu Jennie? Bukan Lisa yang melakukannya?"
"Eonni, dia mengatakan padaku bahwa bukan dia pelakunya. Dia juga tidak ada di tempat saat kejadian itu berlangsung. Perlu kau ketahui sebenarnya mengapa Lisa lebih memilih menghubungiku dibanding melawan mereka adalah dia sudah tidak dapat lagi memegang benda apa pun di sini, selain tubuhku"
"Mwo? Apa itu pertanda Lisa akan segera kembali?"
"Aku harap begitu, semoga"

KAMU SEDANG MEMBACA
Fun-tasy ☆
Fanfiction[18+] Ketika matanya terbuka, aku ingin jadi seseorang yang hadir di sisinya. Dan walaupun aku tidak dapat menyentuh langit, tapi tanganku akan selalu terbentang untuk melindunginya. Berusaha sambil berdoa, hanya untuk dia, dia yang akan selalu kuci...