Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
Irene kembali datang ke ruangan Jennie, sembari membawa bawaannya tadi dan meletakkannya di meja, Irene juga membawa beberapa paper bag yang di dalamnya terdapat barang-barang milik Lisa.
Sementara Jennie masih terlihat lemas di ranjangnya, beristirahat dan mencoba mengendalikan pikirannya agar tidak terlalu memaksakan untuk bertahan.
Jisoo dan Rose tidak lagi ada di sana, keduanya telah memesan kamar hotel terdekat untuk beristirahat dan kembali di pagi hari untuk menemani Jennie. Sedangkan Seokjin masih berada di sisi Jennie, sekalipun beberapa orang yang menelponnya tak henti untuk menghubunginya melalui ponsel, di samping kepentingan dan pekerja yang harus Seokjin layani meski di hari cuti ia bekerja.
Irene tiba, dan meminta izin pada Seokjin untuk berbicara dengan Jennie.
"Polisi Seokjin, bolehkah saya berbicara dengan Jennie?"
Seokjin berdiri dan memberi salam, ia menepuk lengan Jennie dengan laun, dan beranjak dari kursinya.
"Silahkan nyonya" ucap Seokjin, lalu keluar dari ruangan.
Irene menghampiri Jennie, dan duduk di kursi yang tadi Seokjin duduki. Ia mengeluarkan sebuah hoodie berwarna biru milik anaknya sembari mengusap tangan Jennie.
"Nak, ini hoodie milik Lisa. Tante akan memberikannya untuk Jennie, agar Jennie selalu merasa dekat dengan Lisa"
Melihat hoodie itu, Jennie kembali menangis, ia meraup hoodie Lisa dan memeluknya dengan pelukan erat serta ciuman yang hangat.
"Tante juga akan memberikan ini padamu, agar kau selalu merasa dekat dengannya" tambah Irene, lalu memberikan sebuah kalung dan liontin Lisa kepada Jennie. "Semoga dengan ini, Jennie akan merasa dekat dengan Lisa, dan tidak kehilangan Lisa" sambungnya.
Jennie mengusap liontin Lisa, lalu memeluk Irene yang juga memeluknya dalam keadaan setengah berdiri.
"Bagaimana dengan om, tante? Bukankah ini pemberiannya untuk Lisa?"
"Papanya Lisa tidak keberatan akan ini, apalagi setelah mengetahui bahwa Jennie adalah adik dari polisi Seokjin, dan Jennielah yang membuka satu bukti lainnya, om sangat ingin menemui Jennie, tapi beliau tengah sibuk di kantornya akhir-akhir ini, sampai-sampai kemarin saja tidak pulang kemari"
"Tolong sampaikan salam Jennie pada om, tante. Terima kasih karena telah mengizinkan Jennie untuk menggunakan ini, selagi Jennie merasa begitu jauh dari Lisa"
"Iya sayang, nanti tante hubungi papanya Lisa"
"Bagaimana keadaan Lisa, tante?"
"Masih belum ada perubahan. Kita doakan saja semoga Lisa akan segera kembali bersama kita hm?" pinta Irene, sembari mengusap kepala Jennie.
"Em, selalu tan" jawab Jennie, ia mengangguk.
"Sekarang Jennie harus fokus dulu pada kesembuhan Jennie, agar nanti bisa menemani Lisa. Jangan terlalu memikirkan Lisa, dia akan bersama kita lagi, tante yakin itu"
"Iya tante, Jennie percaya" Lisa pasti akan kembali, kau pasti akan datang lagi 'kan sayang? Tolong jangan tinggalkan aku, Li. - Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fun-tasy ☆
Fanfiction[18+] Ketika matanya terbuka, aku ingin jadi seseorang yang hadir di sisinya. Dan walaupun aku tidak dapat menyentuh langit, tapi tanganku akan selalu terbentang untuk melindunginya. Berusaha sambil berdoa, hanya untuk dia, dia yang akan selalu kuci...