57.🔹

1.2K 177 13
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!✨

--------------------------------------------------------------

Jennie POV🌼

Aku mengajak Lisa untuk pergi ke acara makan malam yang diadakan oleh Rose di salah satu restoran yang dijalankan oleh keluarganya.

Tepat di ruangan VVIP, kami dijamu oleh makanan yang begitu banyak dan kelihatannya sangat lezat.

Seandainya kesayangku juga bisa menikmati jamuan seperti ini, sudah pasti kebahagiaan kami akan terasa lebih besar di sini.

Meskipun pada awal kedatanganku cukup kesal sebenarnya, tapi aku mencoba untuk menetralisirkan moodku. Bagaimana tidak, hanya aku yang tidak diberitahu rencana mereka apa?

Kulihat Rose juga baik-baik saja, dan tidak mengalami trauma seperti aktingnya.

"Kalian tega sekali. Dan kau Rose, kuakui kau aktor yang sangat hebat. Aih, bagaimana jika mereka benar-benar melakukan itu padamu?"

"Kau pikir seseorang yang memantau kami akan diam saja? Jennie, oppamu ada di ruangan itu, bersembunyi di dekat atap, yang bilamana mereka menyentuhku, satu peluru akan terlepas dari pistol Jin oppa"

"Tapi kau memang membuka seragam sekolahmu?"

"Ya, itu karena aku sengaja merobeknya. Aku memang biasa memakai pakaian 3 lapis dari rumah"

"Daebak. Sejak kapan kalian merencakan ini?"

"Sejak kau tidak mau diganggu, Jin oppa mengatakan hal yang sebenarnya pada kami. Dan ya, kami menjalankan semua ini demi sebuah bukti yang kuat" Ahh, jadi mereka merekamnya.

"Ssaem juga sudah mengetahui ini?"

"Em, kami berdiskusi di sini pada jam pulang sekolah, namun dengan oppamu hanya melalui virtual, karena pak polisi ini sangat sibuk" jelas IU ssaem sembari memukul lengan oppa. Ada apa sebenernya di antara mereka?

"Huhhffhh.. Benar-benar tidak habis pikir. Kalian semua melakukan ini padaku"

"Aigoo aigoo.. Mandu kita cemberut yeorobun" Jisoo eonni memelukku, dan semua orang terkekeh seolah aku paling kecil di sini, yang belum dewasa dan tidak mengerti apa-apa.

Namun untungnya Lisa selalu menganggapku dewasa, bahkan keibuan. Dengan cara dia yang manja padaku, cara dia meminta mimi padaku, cara dia merengek, ah itu sangat gemas.

"Kalian benar-benar belum dewasa" tiba-tiba oppaku juga bersuara.

Beberapa waktu berlalu, kami semua sedang merapikan piring untuk bersiap makan, namun Jin oppa yang juga bergabung di makan malam ini bersama kami, mengatakan pada kami bahwa kami harus menunda makan sampai dua orang lagi tiba. Siapa lagi yang akan datang?

Kukira ini sudah cukup ramai karena ada oppa dan ssaem juga. Tapi ternyata ada dua orang lagi yang sedang oppa tunggu, maksudku yang akan bergabung dengan kami.

Fun-tasy ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang