73.🔹

1.2K 160 15
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!✨

--------------------------------------------------------------

"Sayang, oppa mengabariku kalau tante Irene akan segera datang kemari untuk menjemputmu. Kau harus bangun em? Kalau tidak nanti ibumu tidak akan mengizinkanmu menginap lagi di sini. Ayo Li bangun sayang.."

"Enggh.. Dua menit lagi sayang, aap.." Dan Lisa tidak memedulikan itu, yang terpenting baginya pagi siang sore malam hingga kembali lagi, ia dapat bertemu melon premiumnya.

"Sayang, bayangkan jika nanti ibumu tiba dan kita masih dalam keadaan seperti ini? Apa yang akan dikatakan oleh beliau. Aku pemalas? Rumahku saja masih berantakan, belum lagi aku tidak membuatkan sarapan untukmu. Ah, bagaimana ini"

Lisa melepaskan payudara Jennie sejenak, untuk menjawab kegundahan pada hati kekasihnya.

"Keokjeongmal, aku akan mengatakan akulah yang membuat rumah berantakan, aku yang akan bersaksi bahwa kau mengurusku dengan sangat baik, bahkan tidak melewatkan sarapan pagi maupun jamuan malam. Aku menyukai ini, berhentilah berpikiran negatif"

"Ani.. Kau harus mendengarkanku kali ini"

"Kau yang harus mendengarkan aku, Nini. Ibuku bukan inspektur kebersihan, jadi santai saja hm? Aku masih ingin mimi dengan tenang, apa kau tidak bisa diam dua menit saja?"

"Dua menit atau dua jam? Kau tidak bangun-bangun"

"Jadi kau keberatan aku terus seperti ini? Di rumahku aku tidak dituntut untuk bangun pagi. Aku akan bangun sesuka hatiku"

"Kalau begitu jangan menginap lagi"

"Mwo? Jadi kau tidak suka aku menginap di sini? Oke! Baiklah, terserah kau mau menganggapku seperti apa. Kau duluan yang memulai peperangan. Aku akan pulang"

"Coba saja kalau berani"

"Ya, aku memang birahi"

"Mwo? Hahaha.. Yak, itu tidak nyambung sayang"

"Aku tahu sayang, tapi aku benar-benar birahi"

"Omo, apa yang harus aku lakukan untuk menghadapi makhluk sepertimu? Tidak sejak ruh, ataupun bersama ragamu, kau sangat mesum hm?" Jennie cubit pipi Lisa, yang kini kembali melumat dan menyesap puting payudaranya.

"Huhffhh.. Lili, aku bingung sekali kenapa kau menyukainya? Dia bahkan tidak mengeluarkan airnya"

"Ssstt.. Dua menit saja" Lisa menutup bibir Jennie dengan jari telunjuknya, dan melanjutkan mimi paginya.

Jennie memutar bola matanya tak percaya, ia meremas kepalanya setengah kesal, lalu merasa gemas setiap kali melihat wajah Lisa yang hilang separuh tertutup payudaranya.

Bagaimana Jennie bisa marah jika manusia yang sedang berhadapan dengannya saja segemas Lisa?

Benar saja, Lisa kembali tertidur pada pukul 10.23 di mana seharusnya saat ini mereka sudah mandi.

Tepat pada pukul itu pula, ibunya Lisa yang bernama Irene menekan bel rumah Jennie sembari memastikan bahwa itu benar alamat yang diberikan oleh Seokjin.

"Permisi, apa ada orang?" ucap Irene dari luar, ketika ia mengetuk pintu rumah, dari luar nampak begitu hening dan sepi.

"Rumahnya sangat nyaman, tentram dan jauh dari kebisingan" tambah Irene, ia kembali mengetuk pintunya dan menekan bel rumah.

Fun-tasy ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang