Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
Weekend yang telah mereka rencakan akhirnya tiba. Di hari libur sebelumnya mereka tengah sibuk dengan tugas dan belajar untuk perbaikan ulangan harian. Maka di hari libur akhir pekan kali inilah Jennie, Jisoo dan Rose akan berangkat ke Seoul untuk menjenguk seseorang.
Dengan menggunakan jalur kereta terdekat yang memungkinkan untuk sampai sesegera mungkin, mereka berjanjian di stasiun dengan waktu tertentu.
Jisoo dan Rose sudah dalam perjalanan menuju stasiun kereta, begitupun dengan Jennie yang ingin membawa Lili bersamanya. Mereka tengah berada di dalam mobil yang dikendarai kakaknya Jennie, Seokjin.
Jennie tak banyak bicara dengan Lili karena ia duduk di kursi depan bersama kakaknya, sementara Lili duduk di belakang memperhatikannya dengan senyuman.
Sesekali Jennie menoleh untuk mengecek keadaan Lili yang ikut bersamanya, tak jarang juga ia tersenyum setelah melihat sosok Lili di belakang, dan tindakan Jennie membuat Seokjin merasa amat kebingungan, lebih tepatnya mencurigai adiknya sendiri.
"Jennie, kau baik-baik saja?" tanya Seokjin, Jennie mengangguk dan bercermin, merapikan make up naturalnya.
"Kau sangat cantik, Nini" puji Lili dari belakang, Jennie pun kembali tersenyum.
"Jennie, oppa bicara padamu. Kau kenapa?" tanya Seokjin lagi.
"Eoh? Kenapa apanya oppa? Aku tidak kenapa-kenapa"
"Ani, bukan dirimu tapi pikiranmu, kau baik-baik saja? Kenapa tersenyum-senyum seperti itu?"
"Karena aku sangat bahagia, memiliki oppa siaga seperti oppaku" ucapnya sembari mencubit pipi Seokjin, Lili terkekeh dan Jennie tercengir melihat Lili.
"Aw! A.. Sakit Jen, kau kenapa si? Aneh sekali"
"Biar saja, oppa jangan mengusik kebahagiaanku hari ini ya"
"Kau tidak terlihat seperti orang yang bahagia, Jennie. Tapi lebih ke arah.."
"Apa? Gila? Yak! Kau menyebut adikmu sendiri gila? Oppa samakan aku dengan orang gila? Ish! Tega sekali" Jennie memukuli bahu Seokjin yang berada di sebelahnya, sementara Lili semakin tertawa melihat tingkah adik kakak tersebut.
"Mwo? Aduh, duh sakit! Tidak, tidak Jennie. Siapa yang mengatakan itu? Kau sendiri yang menyimpulkannya"
"Lalu apa hah? Apa?"
"Kau sedang kasmaran? Yak, jangan berkencan dengan sembarang pria. Kau memiliki kakak yang tampan, jadi tidak perlu laki-laki tampan juga. Ingat, oppa tidak akan mengizinkanmu berkencan sebelum ada kandidat yang bisa mengalahkan oppa dari segala hal. Mengerti?"
"Ish, dasar narsis"
"Hahaha.. Aku tidak mungkin bisa mengalahkan kakakmu yang tampan itu, Nini" saut Lili dari belakang, Jennie cemberut dan menggelengkan kepalanya melihat Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fun-tasy ☆
Fiksi Penggemar[18+] Ketika matanya terbuka, aku ingin jadi seseorang yang hadir di sisinya. Dan walaupun aku tidak dapat menyentuh langit, tapi tanganku akan selalu terbentang untuk melindunginya. Berusaha sambil berdoa, hanya untuk dia, dia yang akan selalu kuci...