24.🔸

1.5K 200 15
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!

--------------------------------------------------------------

Jennie tiba di sekolah. Tangannya masih menggenggam tangan Lili di sisinya. Mereka berada di dekat gerbang sekolah, dan Jennie segera berpamitan pada Lili, sebelum lebih banyak lagi orang yang melihatnya bersikap aneh, karena Lili tidak bisa dilihat selain daripada olehnya.

"Li, aku harus masuk, kau bisa pulang sendiri?"

"Bisa, sayang. Aku akan pulang sendiri dan menunggumu lagi, setiap hari"

"Emh, janji ya jangan pergi ke mana-mana? Kau harus tetap di rumahku"

"Iya Nini. Aku boleh mengantarkanmu dengan ini?" Lili menunjuk bibirnya sendiri, dan Jennie mengangguk.

Jennie melihat kanan kirinya di mana ia tidak akan terlihat oleh orang lain saat Lili hendak menciumnya.

"Aku akan menunggumu" ucap Lili, dengan kecupan di pipi Jennie. "Semangat belajar, sayang" tambahnya.

Jennie tersipu dan tak dapat mengutarakan bagaimana perasaan bahagianya, karena murid lain juga tengah berdatangan untuk masuk ke sekolah. Ia hanya mengangguk, lalu melepaskan genggaman Lili dan berbisik laun.

"Hati-hati pulangnya, sayang" bisik Jennie, Lili tersenyum dan membelai kepala Jennie.

Tanpa Jennie sadari, Jisoo telah tiba di sisinya. Jisoo melihat sikap Jennie yang sangat aneh di balik tembok yang terhalang dekat gerbang sekolah. Tak ingin menunda rasa penasarannya, Jisoo pun menghampiri Jennie, sementara Lili pergi dari sana.

"Jennie? Sedang apa kau bersembunyi di balik tembok ini?" tanya Jisoo, lalu Jisoo melihat reaksi wajah Jennie yang masih tersipu, berpipi merah jambu. "Kau kenapa? Kau mabuk? Demam?" tanya Jisoo menempel di dahi Jennie, namun Jennie menggeleng dan melepas tangan Jisoo perlahan.

"Aniya eonni, mari masuk?" ajak Jennie, Jisoo pun mengerutkan alisnya, masih merasa penasaran.

Lalu tiba-tiba, Jisoo baru menyadari bahwa aroma parfum yang berkeliaran di sekitarnya itu seperti parfum milik sahabatnya, Lisa.

"Jennie, aku ingin bicara denganmu, tapi kau janji harus menjawabku dengan serius"

"Maksudmu eonni? Kau akan mengajakku berkencan?"

"Mwo?"

"Eonni, hajima. Aku sudah berkencan dengan tipeku"

"Yak! Ish, siapa juga yang ingin mengajakmu berkencan, Jennie?"

"Lalu apa?"

"Intinya kau harus menjawabku dengan jujur, atau pertemanan kita berakhir sampai di sini"

"Yak, ancamanmu sangat mengerikan Jisooyaa!" Jennie melepaskan lengan Jisoo, dan pergi ke kelas lebih dulu.

Fun-tasy ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang