36.🔸

1.4K 205 27
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!

--------------------------------------------------------------

23.23

Jennie dijemput oleh Seokjin di stasiun. Sama seperti Jennie, Jisoo dan Rose juga dijemput oleh mobil jemputan mereka. Ketiganya berpisah di stasiun dengan jemputan masing-masing.

Di tengah perjalanan Jennie mencari-cari Lisa, yang ternyata tidak ada di mobil Seokjin.

"Kenapa Lili tidak ikut? Lili, aku yakin kau mendengar semuanya. Kumohon tetaplah di rumah dan jangan pergi ke mana-mana, karena aku ingin bercerita padamu, tentang siapa kau sebenarnya" ucap Jennie dalam hati, sembari memejamkan mata dan kemudian tertidur untuk mengurangi rasa lelahnya.

Seokjin melihat adiknya yang tertidur di kursi sebelah kemudi, ia menghangatkan suhu di dalam mobilnya, lalu melanjutkan perjalanan agar cepat sampai di rumah mereka.

###

Beberapa menit kemudian Seokjin memarkirkan mobilnya di garasi. Ia melihat jam yang sudah menunjukkan tengah malam, lalu buru-buru membangunkan adiknya untuk segera masuk, karena udara di luar semakin dingin.

"Jennie, bangun"

"Lili!" Jennie terperanjat saat Seokjin membangunkannya. Namun dugaan Jennie justru salah, yang memanggilnya bukanlah Lisa melainkan kakaknya.

"Siapa Lili?" tanya Seokjin, Jennie menggeleng dan buru-buru membuka pintu untuk segera masuk ke dalam rumah.

"Ish, anak itu" gumam Seokjin, dan ia menyusul Jennie untuk masuk ke dalam rumah.

Jennie tiba di kamarnya, ia tidak melihat Lisa yang biasa berada di kamarnya. Bahkan di tengah malam seperti saat ini Jennie malah mencari Lilinya ke seluruh ruangan, dan hendak membuka pintu dapur untuk pergi ke kebun bunga di belakang, tapi Seokjin menahannya seolah mencurigai adiknya yang masih mengigau.

"Jennie, oppa tahu kau lelah sampai mengigau seperti ini. Tapi jangan keluar malam-malam juga, di luar sangat dingin. Kalau kau lapar oppa akan masak, tapi kalau kau mengantuk, sebaiknya kau tidur di kamar, bukan membuka pintu belakang"

"Oppa, mian. Aku akan tidur saja" ucapnya dan pergi meninggalkan dapur.

Jennie menangis saat ia tidak melihat Lilinya alias jiwa Lisa. Ia melihat foto di handphonenya yang sebelumnya ada Lisa di sampingnya, namun kini foto itu hanya menunjukkan Jennie seorang. Ia semakin menangis saat melihat jendela kamarnya yang ternyata di luar mulai turun hujan.

"Li, kenapa kau meninggalkanku? Padahal aku sangat merindukanmu, aku ingin bicara denganmu. Lili, kau adalah Lisa, kumohon jangan tinggalkan aku sebelum aku melindungimu agar kau bisa kembali pada tubuhmu. Lisa..." Jennie menangis, memperhatikan hujan yang kian deras. Ia menutup jendelanya dan meringkuk tanpa selimut.

Tidak lama matanya terpejam usai lelah menangis, sepasang tangan datang memeluknya dan merapikan selimutnya. Ia usap wajah Jennie dan merapikan rambutnya, lantas mengecup dahi Jennie dan ikut memeluknya untuk tidur di sana.

Fun-tasy ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang