Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
"Ini rumahku, nanti ajak aku ke rumahmu ya?" ucap Jennie, Lili mengangguk.
"Kau sudah makan? Aku dibelikan beberapa mandu oleh kakakku. Kau mau? Kau suka mandu?" tanya Jennie, Lili menggeleng dan hanya menatap Jennie dengan sebuah senyuman.
Hingga sampai pada akhirnya Jennie menoleh dan memperhatikan Lili, ia membalas senyuman Lili, dan mengajaknya untuk masuk ke ruang tamu.
"Kita nonton TV saja, kau mau minum apa, Lili?"
"Em, air putih saja, Jennie" ucapnya, lalu Jennie memberikan segelas air putih, membawa beberapa makanan ringan yang tersedia di rumahnya.
"Kau sekolah di mana?" tanya Jennie, Lili memejamkan matanya, lalu menggeleng pada Jennie.
"Aku tidak sekolah"
"Hah? Kau serius? Bukannya kita terlihat sebaya? Kau lahir tahun berapa?" tanya Jennie lagi, sambil membuka bungkus makanan ringan dan menundanya di tengah meja.
"Em, aku juga tidak tahu lahir tahun berapa, yang jelas aku selalu berada di kebun bunga tadi, seorang diri, tanpa pernah disapa oleh orang-orang yang melewatiku, dan hanya baru kau saja yang menyapaku"
Jennie merasa bingung dengan kalimat yang diucapkan oleh Lili, ia berdiri dan mendekati Lili sembari menempelkan punggung tangannya pada dahi Lili.
"Kau tidak sakit, badanmu cukup dingin, tapi kenapa ucapanmu seolah seperti manusia yang tidak sadar?"
"Ahm, aku juga tidak tahu" jawabnya dengan senyuman.
Lagi-lagi Jennie memberikan beberapa pertanyaan.
"Kau tinggal dengan siapa?"
"Sendiri"
"Di mana?"
"Em.. Di seberang kebun bunga"
"Tapi kau bekerja?"
"Tidak, aku hanya berjalan-jalan seperti saat bertemu denganmu"
"Kau tidak bekerja, tapi tidak sekolah juga, kau sakit?"
"Aku tidak sakit, tapi aku tidak pernah merasa haus maupun lapar"
"Dia sangat aneh, apa sebaiknya aku tidak berteman dengannya?" - Jennie.
Karena merasa ada yang aneh dengan teman barunya, Jennie segera membuat sebuah alasan, agar Lili bisa pergi dari rumahnya.
"Ahm, Lili, oppaku memintaku untuk berbelanja. Apa kau berkenan pulang sekarang? Tidak apa-apa ya? Nanti kita bermain lagi" ucap Jennie, sedikit canggung karena merasa raut Lili sudah berubah sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fun-tasy ☆
Fanfic[18+] Ketika matanya terbuka, aku ingin jadi seseorang yang hadir di sisinya. Dan walaupun aku tidak dapat menyentuh langit, tapi tanganku akan selalu terbentang untuk melindunginya. Berusaha sambil berdoa, hanya untuk dia, dia yang akan selalu kuci...