Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
Minggu, pukul 06.00 pagi.
Kabut mulai menipis namun dinginnya semakin menusuk. Selimut putih semakin ditarik penuh oleh wanita berpipi mandu yang masih meringkuk di ranjang empuknya, memejamkan mata, tak peduli waktu, karena ini adalah hari libur pertamanya setelah pindah ke Jeonju.
Berbeda dengan sang adik, Seokjin justru menyempatkan diri untuk berolahraga di pagi yang amat dingin itu. Ia berlari santai mengelilingi sekitar kampung rumahnya, dan menikmati suguhan alam yang mempesona.
Kamudian saat ia melihat suatu bukit, tiba-tiba pria berperawakan jangkung yang memiliki tinggi 1,79 cm itu teringat sesuatu. Ia mematikan musik yang mendentum melalui earbudsnya, lalu berjalan menuju hutan tempat kejadian yang telah ditutup setelah 3 bulan lamanya.
"Kenapa orang-orang begitu percaya kalau ini hutan larangan? Jika memang ada binatang buas, aku akan menanganinya dengan senjata, tapi jika memang ada hantu, aku masih belum begitu percaya" ungkap Seokjin, laun, sembari berjalan menyisir sungai kecil, yang di mana itu adalah bagian dari bawah jurang.
Seokjin menyusuri sungai kecil itu, memeriksa dan waspada, ia lalu melihat bunga kecil berwarna putih, yang biasa disebut bunga Daisy.
"Cantik sekali" ucapnya, dan memotret bunga itu, lalu kembali memperhatikan langkahnya, dan melihat sungai kecil tadi.
"Tidak ada yang aneh, tapi di sini harum wewangian dari pohon-pohon cantik ini" ucapnya, lalu berniat kembali untuk meneruskan joggingnya.
"Hey, sedang apa kau di sini?" tanya Lili yang tiba-tiba berada di sana. Ia menyapa Seokjin, namun Seokjin tak mendengarnya dan terus berjalan untuk keluar dari hutan.
"Yak, oppa? Kau oppanya Jennie 'kan?" Lili terus mengimbangi langkah Seokjin, namun ia tak dapat berinteraksi dengan pria tampan itu, lantas ia pun membuat kesimpulan tersendiri.
"Memang benar, hanya Jennie yang dapat mendengar dan melihatku, aku bahkan bisa menyentuhnya dan sebaliknya, tapi pada orang lain, aku tidak bisa melakukannya" ungkap Lili sedikit sedih, lalu ia pergi mengikuti Seokjin, untuk tiba di rumah Jennie.
###
Seokjin tiba di rumahnya dan membuat sarapan untuknya juga adiknya yang masih tidur lelap di kamar.
"Ah, udara di hutan tadi benar-benar dingin, sebaiknya aku membuat kopi panas dan menyiapkan sarapan untuk Jennie"
Pria tampan itu membuat kopi dan menyiapkan sarapan untuk dirinya juga adiknya.
Merasa ada bahan yang kurang, lantas ia pun pergi ke toserba untuk membeli sesuatu yang kurang tersebut.
"Mau ke mana oppa itu?" tanya Lili, ia lalu melihat sebuah kompor yang masih menyala dalam pandangannya, lalu segera masuk ke rumah kakak adik itu untuk mematikan kompornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fun-tasy ☆
Fanfiction[18+] Ketika matanya terbuka, aku ingin jadi seseorang yang hadir di sisinya. Dan walaupun aku tidak dapat menyentuh langit, tapi tanganku akan selalu terbentang untuk melindunginya. Berusaha sambil berdoa, hanya untuk dia, dia yang akan selalu kuci...