66.🔸

1.2K 180 7
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!✨

--------------------------------------------------------------

Jennie kembali setelah diajak Jungkook dan Bambam untuk membeli ice cream, bukan malah senang, Jennie justru teringat waktu di mana ia dan Lisa memakan ice cream bersama.

Dulu, Lisa hanya bisa sebatas melihat dan menyerap sari dari ice creamnya, namun setelah dipastikan Lisa kini bisa memakannya, justru Jennielah yang enggan untuk merasakan momen-momen itu untuk terulang kembali.

Terlalu rumit pikiran Jennie di usianya yang saat ini, menerima lalu menghindari, apa maksud Jennie?

Seiring melihat mood Jennie yang semakin turun setelah memakan ice cream, seorang pria yang baru saja pulih dari operasi itu menghampiri Jennie dengan kursi roda yang didorong oleh IU.

"Jennie, mian, kau pasti terkejut" ucap Seokjin, Jennie menoleh dan hendak beranjak, namun saat melihat Seokjin didorong oleh IU, ia kembali duduk, dan menunggu kedatangannya.

"Aniya, gwenchana" jawab Jennie, IU ikut duduk di sisi Jennie. Sedangkan Bambam dan Jungkook sudah mendapatkan aba-aba untuk meninggalkan Jennie sendiri saat Seokjin menuju ke arah adiknya.

Pria itu memegangi tangan kecil adiknya, dan menunduk meminta maaf. "Mianhae"

"Aniya oppa, jinjja gwenchana" jawab Jennie lagi, namun ia terisak dan dadanya semakin sesak. IU di sampingnya memeluk Jennie, untuk menumpahkan segala kesedihannya.

"Ah, uljima Jennieyaa, apa yang harus oppa lakukan untuk membuatmu berhenti menangis?"

Lantas Jennie memukul bahu Seokjin, dan keluar dari pelukan IU.

"Oppa membuatku sangat ketakutan, tapi tangisanku jelas saja bukan untuk oppa"

"Aigoo, oppa juga tidak tahu kenapa kau menangis. Uljima, oppa mianhae hm?"

"Sejak kapan kalian berkencan?"

"Aniya Jennie, oppa tidak akan merencanakan pernikahan jika memang kau tidak merestui kami"

"Jawab aku oppa"

"Setengah bulan yang lalu"

"Mwo? Singkat sekali"

"Ya, mwo?"

IU hanya terkekeh melihat adik kakak yang sedang bertengkar gemas di depannya.

"Jennie, ssaem juga minta maaf padamu, karena tidak seharusnya ssaem menyembunyikan ini darimu"

"Aniya ssaem, itu hak kalian. Dan oppa, apa-apaan oppa berkata tidak merencanakan pernikahan? Oppa dan ssaem harus menikah! Awas saja jika oppa menyakiti wali kelas terbaik Jennie" ancamnya, ia peluk IU yang kini sedang menghapus air mata Jennie.

"Omo, kalian sudah sedekat itu?"

"Menikahlah oppa, dan setialah kepada satu wanita, aku merestui oppa"

Fun-tasy ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang