Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
Di meja makan, beberapa piring sudah bersih dari makanan hingga tanpa sisa, dua piring masih tersisa lauk pauk yang dimasak Seokjin, sementara satu piringnya masih berisi setengah makanan yang dimakan oleh Jennie.
Sejak beberapa menit tadi Jennie memikirkan Lili yang juga belum mengetuk pintu rumahnya, Jennie tidak melanjutkan makannya dan malah melamun sambil memainkan sendok beserta sumpitnya.
Sikap Jennie menyita perhatian Rose dan Jisoo yang telah menghabiskan makanan mereka. Dengan lembut Jisoo menegur Jennie dari lamunannya, dan membuatnya menyadari bahwa ada Jisoo juga Rose yang menemaninya kali ini.
"Jennie? Jennie kau baik-baik saja?" Jisoo melambaikan tangannya di depan Jennie, kemudian Jennie pun melihat ke arah Jisoo dan Rose.
"Eoh? Ahm, mian. Kalian sudah selesai?"
"Apa yang kau pikirkan?" tanya Jisoo, Jennie menggelengkan kepalanya, berpaling dari pertanyaan Jisoo ia pun membereskan meja makannya dari piring kotor.
"Tidak ada, aku hanya merasa kenyang"
"Biar kubantu" ucap Jisoo, Rose pun membantu Jennie membereskan dapur.
"Sebenarnya aku tidak pernah memegang cucian piring seperti ini di rumah"
"Mian Rose, kau tidak perlu mencucinya, letakan saja di situ"
Jisoo mencubit lengan Rose saat Jennie membelakangi mereka.
"Yak! Yang sopan jika sedang bertamu"
"Memangnya aku tidak sopan apa?" tanya Rose begitu polos, Jisoo berdecak dan meneruskan pekerjaan rumah membantu Jennie.
"Tidak usah eonni, kau dan Rose tunggu saja di belakang rumah, di sana ada kebun bunga, atau menonton film di ruang tengah, aku akan membereskan ini lalu menyusul kalian"
"Tidak apa-apa Jennie, biar aku bantu"
"Tidak usah eonni, cepat sana kalian ish" Jennie mendorong Jisoo dan Rose, terpaksa keduanya keluar dan pergi ke belakang rumah Jennie untuk menunggu Jennie sambil melihat kebun bunga. Namun di samping itu perasaan Jisoo merasa tidak enak pada Jennie, setelah mendengar kalimat Rose tadi. Ia pun mengajak Rose bicara dan duduk di bangku yang tersedia di sana.
"Rose, mari kita bicara"
"Kau serius sekali eonni, ini kita sedang duduk bersama, bicaralah dengan santai"
"Hm, bukan aku tidak memihakmu atau sebaliknya, tapi bisakah kau lebih sopan sedikit saat kita sedang bertamu?"
"Mian, eonni. Pasti ini karena masalah ucapanku tadi"
"Tentu, Rose. Aku minta maaf bukannya aku bermaksud menegurmu tadi, tapi aku hanya merasa tidak enak karena kita sedang bertamu. Lain kali lebih disaring lagi ucapanmu hm?" Jisoo membelai kepala Rose, dan Rose mengangguk padanya, lantas memeluk Jisoo.
"Mianhae eonni. Aku akan meminta maaf lagi pada Jennie"
"Jalhaesseo" jawab Jisoo santai, meski ada yang tak tenang dalam hatinya. Ya, hati Jisoo berdebar, sedangkan jantungnya terpacu begitu cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fun-tasy ☆
Fanfiction[18+] Ketika matanya terbuka, aku ingin jadi seseorang yang hadir di sisinya. Dan walaupun aku tidak dapat menyentuh langit, tapi tanganku akan selalu terbentang untuk melindunginya. Berusaha sambil berdoa, hanya untuk dia, dia yang akan selalu kuci...