19.🔹

1.5K 199 20
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!

--------------------------------------------------------------

Jennie menghubungi kakaknya, karena ia merasa tubuhnya begitu lemas dan demamnya cukup tinggi, namun pada saat akan menelpon Seokjin, handphone justru terjatuh dan berhenti menyala.

"Astaga, apa yang harus aku lakukan?" ucapnya, lalu memegangi kepalanya yang tengah sakit, merasakan demam pada tubuhnya yang semakin tinggi, dan memejamkan matanya dengan selimut yang cukup tebal akibat meriang.

❄❄❄

Lisa POV🌸

Sepenuhnya yang dikatakan oleh Jennie adalah benar. Aku sendiri sering bertanya pada diriku? Siapa aku? Kenapa aku harus seperti ini? Dan apa yang sedang aku alami ini?

Apa aku manusia seperti Jennie? Atau aku siluman seperti goblin? Apa mungkin aku ini hantu yang gentayangan? Tapi kenapa wajahku tidak semenyeramkan hantu lain? Dan kenapa aku hanya bisa berinteraksi dengan Jennie? Sementara makhluk halus lainnya dapat aku lihat.

Mungkinkah ini takdir? Atau memang hanya Jennie yang dapat menolongku?

Beribu-ribu kali pun aku memikirkannya, menanyakannya pada dewa, budha, Tuhan, langit, bumi, dan segala yang ada di benakku, aku tidak pernah mendapatkan jawaban itu.

Dan sekarang, satu-satunya manusia yang dapat berinteraksi denganku sudah tidak mau menemuiku lagi, dia sudah memintaku untuk pergi karena menyadari adanya kejanggalan pada diriku yang begitu aneh ini dan berbeda darinya.

Kenapa Jennie? Kenapa ucapanmu bisa membuatku seperti ini? Aku bahkan merasakan sesuatu yang teramat sesak di dalam sini. Aku merasa begitu lemah dan tidak sanggup melangkah lagi. Ke mana aku harus pergi dan kembali?

🌸🌸🌸

Seoul, 20.23

Seorang pria kini bergantian menjaga putrinya yang sedang terbaring di rumah sakit. Pria itu nampak mengantuk, tapi berusaha menahannya sambil memperhatikan tontontan di handphonenya yang menunjukkan sebuah permainan bola basket, olahraga kesukaan anaknya.

Sekilas ia juga sering melihat istrinya yang tengah beristirahat, lalu menghembuskan nafas beratnya dan memperhatikan sang anak.

Shin Seungho Manoban, seorang ayah yang begitu menyayangi putri semata wayangnya, Lalisa Manoban, yang biasa disebut sebagai Lisa.

Seungho perhatikan wajah putrinya, lalu bergumam dengan laun sembari menatap sungguh.

"Jika saja papa bisa menggantikan posisimu, lebih baik papa yang terbaring seperti ini, nak" ucapnya, lalu mengusap wajah Lisa, dan tidak sengaja tangannya mengenai area mata Lisa yang kini mengeluarkan butiran air mata.

"Nak? Kau menangis? Ternyata benar kata mamamu, kau merasakan apa yang kami rasakan. Apa yang sedang terjadi padamu hm? Kenapa kau bisa sampai menangis seperti ini, nak? Apa kau sedang mengalami kemalangan? Hingga air matamu begitu menyedihkan dan menusuk hati papa" tak sadar Seungho pun meneteskan air matanya.

Fun-tasy ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang