Liburan

205 40 19
                                    

"Piknik?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Piknik?"

"Jalan-jalan?"

"Yee..belanjaa..."

Cakra hanya geleng-geleng kepala melihat respon berbeda dari ketiga anaknya. Dan ketika lelaki itu menoleh pada si bungsu, hanya tatapan polos penuh tanya yang bocah itu berikan seperti biasa.

"Kita jalan-jalan ke taman bermain dan mall? Atau ke pantai? Atau ke puncak?"

Ketiga kepala itu kembali diam. Mereka berpose seakan sedang memikirkan sesuatu yang rumit dan perlu konsentrasi tinggi. Arin yang ada di samping Semesta hanya menggigit pipi bagian dalamnya menahan gemas. Lihatlah ketiga bibir mengerucut itu hingga membuat pipi mereka menggembung lucu. Arin sungguh ingin menggigitnya.

"Taman bermain."

"Puncak."

"Pantai."

Saling menatap tajam mereka lakukan setelah jawaban diberikan. Cakra menghela nafas. Pasti tidak akan ada yang mengalah jika tidak ada penengah.

"Nah...karena semua jawabannya beda dan Semi belum jawab, jawaban Semi nanti jadi tujuan kita. Gimana?"

Si kembar mengangguk lagi. Mereka langsung menatap Semesta dengan tatapan anak kucing minta dipungut. Petra ingin ke puncak. Dia suka melihat kabut dan udara puncak yang segar. Deandra suka pantai dan dia ingin sekali pergi ke pantai bersama keluarganya setelah sekian lama. Dan yang memilih pergi ke taman bermain bisa ditebak adalah Felix. Dia suka ketika papanya mengajak ke taman bermain. Tentu saja berbelanja setelah lelah bermain adalah favoritnya.

Dan Semesta...kini dia ikut bingung karena para kakak menatapnya dengan penuh permohonan. Cakra menatap gemas wajah Semesta yang kebingungan. Namun ketika si bungsu mendekati Deandra dengan malu-malu, maka diputuskanlah jawaban mereka akan pergi kemana.

"Nah...jadi kita akan ke pantai. Tidak ada yang keberatan?"

"Tidak papa~..."

Semua menjawab dengan antusias. Sebenarnya mereka tidak keberatan liburan kemana saja, yang penting ada makanan dan belanja.

"Kalau begitu, mulai besok siapkan keperluan masing-masing. Boleh meminta bantuan tapi tidak boleh merepotkan kakak Arin."

"Tapi Semi bagaimana?"

"Semi tidak boleh dibantu kakak cantik?"

"Biar Dean yang membantu Semi."

"Feli juga."

"Han juga."

Cakra tersenyum melihat ketiganya tetap memberi perhatian pada si bungsu.

"Boleh membantu Semi, tapi harus menyiapkan keperluan kalian sendiri lebih dulu. Nanti kak Arin yang cek ulang tas kalian. Mengerti?"

"Mengerti papa~..."

"Baiklah. Sekarang kembali ke kamar dan ambil buku kalian. Segera kerjakan tugas baru boleh bersantai."

SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang