Antar Saudara

325 67 26
                                    

"Semi koma

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Semi koma."

Keempat orang lainnya hanya diam ketika Cakra memberikan kabar. Yonanta menawarkan diri untuk menjaga Semesta dan memaksa Cakra untuk pulang. Sejak datang kemarin malam, Cakra sama sekali tak beranjak. Kemana saja Semesta dibawa, maka Cakra akan terus menemaninya meski hanya berada di luar ruangan putranya. Yonanta tentu saja tak tega melihatnya. Sang dokter lalu memaksa sahabatnya untuk pulang. Sekedar membersihkan diri atau beristirahat sebentar.

"Papa tau kalian semua benci Semi. Tapi tolong kali ini, papa minta kalian berdoa ya demi kesembuhannya. Atau jika memang Tuhan berkehendak lain, tolong doakan agar dia bisa mendapat tempat terbaik disana."

Cakra masih bisa tersenyum saat mengatakannya. Abian membuang muka. Entah apa yang dirasakannya sekarang. Deandra memandang papanya dan kedua kembar yang lain memilih menunduk. Tak tahu harus merespon apa.

"Boleh aku....jenguk Semi?"

Semua pandangan lalu tertuju pada kembar termuda. Deandra menatap malas kedua saudara dan om Bian-nya. Sementara Cakra menatap sedikit tak percaya pada Deandra.

"Semi belum bisa dijenguk entah sampai kapan. Cuma papa sama om Yonan yang bisa jenguk Semi, itupun nggak lama." Jelas Cakra.

Deandra mengangguk. Dia sedikit paham jika adiknya kini dalam kondisi yang mengkhawatirkan dan dalam pemantauan. Satu-satunya yang bisa dilakukan sekarang hanya berdoa dan berpasrah pada Tuhan bagaimana jalan terbaiknya meski Deandra berharap Semesta tetap bersama mereka.

"Kalau nanti Semi sembuh, kalian nggak perlu khawatir dia kembali kesini. Papa udah bilang sama om Yonan buat bawa Semi pergi."

"Kok gitu?" Deandra bertanya dengan nada tidak terima.

"Dean...papa pengen anak-anak papa bahagia. Bahagia kalian kalau Semi nggak ada dan bahagia Semi nggak sama kita. Jadi-..."

"Papa udah tanya Semi? Gimana papa bisa ngomong kalau bahagia Semi nggak sama kita? Semi justru bahagia kalau dia bisa sama kita. Punya keluarga yang sesungguhnya."

"Semi bisa punya keluarga yang lengkap sama om Yonan sama tante Revana. Mereka juga sayang Semi. Jadi papa nggak akan khawatir."

"Ah...atau papa emang sengaja? Papa bikin keputusan gitu tapi niat papa buat buang Semi kan?"

"Dean...kamu nggak sopan ngomong gitu sama papa." Tegur Petra.

"Tau apa kamu tentang nggak sopan. Kamu nggak anggep dia adik, kan? Jadi kamu nggak peduli."

"Itu keputusan papa kamu. Nggak seharusnya kamu kayak gini."

"Dan om juga seneng kan kalau Semi pergi?"

Deandra kini memandang Abian.

"Om nggak perlu ngerasa bersaing sama dia. Nggak bakalan cemburu kalau dia deket kak Arin lagi. Atau om berdoa biar Semi mati aja sekalian?"

SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang