Cold

57 5 0
                                    

Sudah seminggu JiU berada di LA dibawah pengawasan daddy dan mommynya,selama itu juga Irene selalu bersama JiU.Tapi Irene tidak pernah melihat JiU berbicara ramah.Jangankan bicara,tersenyum saja JiU tak mau.Seperti sekarang ini,JiU diajak daddy menemui rekan kerjanya sekedar makan siang dikantor.Tapi JiU memberi respon buruk terhadap rekan kerja daddynya itu.

"Siapa Taeng?"tanya rekan kerja Taeyeon sambil menunjuk JiU dengan dagunya.

"Ohh iya my son"jawab Taeyeon berusaha menahan amarahnya pada JiU yg sedari tadi hanya menunjukkan wajah muram tak jelas."Kim Minji.Lo bisa manggil JiU.He's lived in Indonesian before".

"Ahhh yeah.I'm Sooyoung,Choi Sooyoung.Your daddy's friend,oh no your daddy's best friend.I'm Indonesian too"Sooyoung,rekan kerja Taeyeon mengulurkan tangannya pada JiU tapi JiU sama sekali tidak meresponnya.Jangankan untuk membalas uluran tangan tersebut,melihatnya saja JiU tidak mau.Dalam hati Taeyeon ingin sekali memarahi JiU.Anak itu benar-benar membuatnya kesal.

"Ah no problem Tae"Sooyoung menarik kembali tangannya kemudian memberi senyum pada JiU.

"Sumpah Tae rasanya gue baru dua minggu yg lalu kesini,tapi udah banyak perubahan kantor lo.Makin maju bisnis lo,hebat-hebat"Sooyoung menatap lembut JiU."Kamu bisa ikuti jejak daddy kamu jadi pengusaha sukses selanjutnya".

"Apaan sih gajelas"JiU menatap sinis Sooyoung lalu berdiri keluar dari ruangan Taeyeon.

"Soo,maafin sikap JiU yg kasar sama lo"ucap Taeyeon dibalas senyum oleh Sooyoung.

"Gapapa Tae santai aja.Namanya juga anak remaja"balas Sooyoung.

"Yaudah kita makan dulu setelah itu kita bicarain masalah kontrak kerja kita".

JiU keluar dari ruangan Taeyeon dengan dongkol.Ia tak habis pikir kenapa daddy dan mommynya selalu menuntutnya untuk mengikuti jejak mereka sebagai pengusaha.JiU juga semakin kesal karna daddy menyuruh anak buahnya mengikutinya kemanapun JiU pergi.Dikoridor ia bertemu Irene yg tengah repot membawa banyak berkas.Ia hanya menatapnya tanpa ingin menolong Irene.

"Ji,kamu udah makan siang?"sapa Irene sambil tersenyum ramah.Bukannya menjawab JiU malah pergi begitu saja membuat Irene menghelas berat.

"Susah juga deketin dia"

***

"WENDY!!"pekik SuA saat melihat Wendy memberikan plastik kecil berisi bubuk berwarna putih pada temannya.

"Sa...yang"Wendy gelagapan menghampiri SuA yg tengah shock tak percaya dengan apa yg dilihatnya."Gi..gini,aku bisa jelasin semuanya".

"Jelasin apa?Apa yg mau kamu jelasin lagi?Semuanya udah jelas dimata gue,gue liat sendiri lo ngejual obat terlarang itu dimata gue sendiri!!"ucap SuA menepis tangan Wendy saat akan memegang tangannya.

"Gak,ini gak kayak yg kamu pikirin.Itu bukan obat terlarang sayang"ucap Wendy.

"Udah jelas semuanya.Aku mau mau kita putus"setelah mengucapkan putus SuA hendak pergi dari rumah Wendy tapi saat ia berbalik kebelakang ia menemukan tiga siswa SMA tersenyum aneh padanya.

"Well,gak semudah itu kamu pergi dan mutusin aku seenaknya"Wendy menyunggingkan bibirnya.

"Ma..maksud kamu apa?"SuA berjalan mundur menjauh dari Wendy dan teman-temannya.

"Karna kamu udah tau apa yg aku lakuin,kamu gak akan aku biarin pergi gitu aja"ucap Wendy penuh penekanan.Ia memberi isyarat pada ketiga temannya.

REASON! (JiBo Of DREAMCATCHER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang