Taruhan

33 6 4
                                    

JiU merasa tubuhnya begitu lemas apalagi darah masih mengalir dari hidungnya.Pandangannya sayu saat menatap Wendy dan Kris yg masih berbicara membahas soal taruhan judi mereka.JiU tak bisa melakukan apapun selain hanya pasrah sekarang apa yg akan dilakukan Wendy padanya.

Wendy dan Kris mulai memainkan kartu mereka.Dan JiU menjadi taruhan utama Wendy.Jadi Wendy tidak untung,apalagi rugi jika ia kalah.

"Dua tangan untuk satu kemenangan"Kris menunjukkan kartunya.

"Jangan seneng dulu"Wendy juga menunjukkan kartunya yg mana lebih besar nilainya daripada kartu milik Kris.

"Oh shit!!"Kris mengumpat begitu melihat kartu milik Wendy.Ia mengeluarkan uang dari kopernya lalu ia berikan pada Wendy.

"Oh ayo dong kasih gue kartu jelek"ucap Wendy saat ia mengocok kartu itu dan kembali memulai permainan baru.

"I got it!!"Kris menunjukkan semua kartu miliknya.Melihat itu Wendy mengintip sedikit kartu yg ia dapat.

"Anjing!!"Wendy juga menunjukkan kartunya yg mana kartu miliknya yg menang.

"Lucky juga ya lo"Kris memberikan uang taruhannya pada Wendy lagi.

"Gue gak mau tau,kasih gue kartu jelek"Wendy menatap Kris yg tengah mengocok kartu dan memulai permainan baru.

Cukup lama mereka berkutat dengan kartu mereka masing-masing.

"Gimana?"Kris menunjukkan kartu miliknya membuat Wendy benar-benar marah padanya.

"Heh lo sengaja!!"Wendy mencengkram Kris menatapnya dengan penuh amarah.

"Udah biarin aja"Kris memberi isyarat pada kedua anak buahnya untuk tidak menghalangi Wendy.

"Relax man!Ntar ada waktunya lo kalah"Kris menatap remeh Wendy di depannya.

Wendy menjauh dari Kris lalu menatap JiU yg tengah menahan sakit.Ia lalu mendekat pada JiU.

"Kali ini lo beruntung brengsek!!"ucap Wendy.

"Masih lanjut?"Kris memperbaiki duduknya agar lebih menikmati permainannya.

"Gue punya penawaran buat lo.Main sekali lagi dan kalo lo menang,gue bakalan beli itu orang"Kris menunjuk JiU dengan dagunya."Berapapun bakalan gue bayar,barang bagus"

Dami yg mendengar ucapan Kris merasa khawatir jika itu benar-benar terjadi.

"Dami,kamu tetap tenang dan terus awasi apa yg terjadi"sedari tadi Dami terhubung dengan Donghae.Jadi Donghae beserta Taeyeon dan Tiffany serta SuA mendengar dan menyaksikan apa yg terjadi.Tak hanya itu,Dami juga mendengar suara tangisan dari seberang sana.

"Gue terima tawaran dan kalo kali ini gue menang,nyawa lo juga bakalan jadi taruhannya"Wendy duduk di hadapan Kris.Mendengar itu Kris hanya tersenyum mengejek.Ia kemudian mengocok kartu lalu membagikannya dan memulai permainan baru.

Kris menatap remeh Wendy.Ia tak habis dengan Wendy yg ternyata lebih sadis daripada dirinya.Wendy menatap kartunya dan ia puas dengan hasilnya.

"Gimana?"Wendy menunjukkan kartunya.Kris melihat kartu yg didapat Wendy benar-benar sangat jauh daripada yg didapatnya.

"Oke lo kalah"Kris menunjukkan kartunya.Melihat itu Wendy tersenyum puas karena dengan kekalahannya tentu ia bisa menghabisi JiU dengan sesuka hatinya.

"Gue butuh tontonan menarik"ucap Kris kemudian berdiri mendekati JiU.

"Apapun itu"balas Wendy.

Kris mengambil dua paku yg cukup besar dan palu.JiU melawan tapi percuma apalagi tubuhnya tak memiliki tenaga.Kris meletakkan sebuah paku pada tangan kiri JiU lalu mengangkat palu yg ia pegang dan...

"Mmmmmmmmhhh!!!"teriak JiU tertahan saat Kris memalu paku yg ada di tangannya.Sangat sakit dan itu juga berlaku untuk tangan kanannya.

Dami benar-benar tak tega dengan JiU.Tapi ia tak tau harus melakukan apa karena posisinya disini ia adalah algojo Wendy.

"Mom!!"batin JiU.Tubuhnya benar-benar lemah tak bertenaga.

Kris menjilat darah yg mengalir dari tangan JiU.Ia tersenyum puas setelah mencicipi darah segar tersebut.

"Delicious!"Kris menatap JiU dengan tersenyum aneh.

"Yg di dalam ini pasti lebih lezat"Kris memegang perut JiU.Ia melihat ke bawah.

"Atau yg ini bakalan lebih lezat dari apapun itu.Besar,panjang dan bersih"Kris memegang penis besar JiU.

"Emmm"JiU menggeleng lemah.Ia tau apa yg dimaksud Kris.Organnya dan penisnya bisa saja hilang begitu saja oleh Kris.

"Nice"Kris mengeluarkan pisau kecil dari kantongnya lalu bermain-main di perut berotot JiU.

"Ups!"Kris sengaja menyayat perut sebelah kiri JiU setelah ia menatap JiU dengan wajah iba.

"Sayang banget darahnya harus keluar gitu aja"Wendy mengambil jarum jahit kemudian menjahit begitu saja perut JiU.Bukannya menghentikan darah yg keluar,justru darah semakin mengalir dari perut tersebut.

"Ini balasan buat lo yg gak mau nurutin perintah gue.Gue udah kasih lo kesempatan untuk ngejauhin SuA.Tapi lo tetep aja gak mau dengerin perintah gue.Dan lo bakal mati di tangan gue"Wendy memukul keras wajah JiU.

"Gue mau yg gede dan panjang"ucap Kris yg dibalas tatapan tanya oleh Wendy.Tapi detik setelahnya ia mengerti apa yg diinginkan Kris.

Wendy mengambil pisau besar dan tajam.Ia mendekati JiU dengan tersenyum menang karena orang yg selama ini menghalanginya untuk kembali dengan SuA akan segera mati.

Brakk!!

"Angkat tangan!!Jangan bergerak!!"tepat waktu.Donghae beserta pasukannya mendobrak markas Wendy.

Melihat itu Kris bersama anak buahnya kabur namun beberapa pasukan Donghae mengejarnya.Wendy hendak kabur tapi Yoona mengepungnya.Salah satu pasukan Donghae menembak kaki kanan Wendy dan membuatnya tak bisa kabur.

"SIALAN ARGHHH!!"Wendy berteriak.

Lain halnya dengan Dami yg mengepung ayahnya agar tak kabur.

"Anak sialan!!Ternyata lo sekongkol dengan para bajingan itu!!"ucap ayah Dami.

"Lebih baik aku kehilangan ayah yg kejam kayak ayah"Dami menodongkan pistol pada ayahnya.

"Gue bunuh ibu lo karna ibu lo jalang!!Ibu lo selingkuh!!"ucap ayah Dami.

"BOHONG!!"teriak Dami.

"Aku udah tau semuanya.Ayah nyuruh aku ngebunuh ibu karna ayah mau nikah lagikan?Ayah selingkuh dan kejam.Lebih baik ayah mati"Dami menarik pelatuk pistolnya dan...

Dorr!!

Peluru tertancap tepat di kening ayah Dami.Ayahnya terjatuh di lantai dan tak bernyawa lagi.Melihat itu Dami merasa sedikit bersalah tapi ia ingat bagaimana ayahnya membunuh ibunya dengan cara yg sadis.

Sementara itu Tiffany begitu shock melihat kondisi JiU begitu juga dengan SuA.

"JiU bangun nak!!"Tiffany berusaha melepaskan paku yg tertancap pada kedua tangan JiU.

"Ji bangun!!"SuA mengguncang tubuh JiU.

Taeyeon menutup bagian bawah JiU dengan jasnya.Kemudian ia dan Yuri mengeluarkan paku dari tangan JiU.

"Dad buruan!!"desak Tiffany yg tak sanggup melihat keadaan JiU yg begitu memprihatinkan.

"Kim JiU yakkk bangun"panggil SuA.Tangannya menutupi luka pada perut JiU.

"Daddy lepasin JiU dad plis!!"melihat Tiffany dan SuA membuat Taeyeon tak punya pilihan lain selain memotong meja yg menjadi tumpuan tangan JiU.Untung saja itu meja papan jadi sedikit lebih mudah untuk membawanya JiU ke rumah sakit segera.

















To Be Continue...

REASON! (JiBo Of DREAMCATCHER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang