Cherry

56 5 0
                                    

Taeyeon bersama Tiffany tengah menyantap sarapan pagi mereka dengan tenang ditemani teh hangat.

"Sayang,apa kamu gak terlalu keras sama JiU?"ucap Tiffany mengoles selai strowberry pada rotinya.

"Kalo gak dikerasin susah ngaturnya"jawab Taeyeon.Ia menyeruput teh nya bersamaan dengan anak anjing JiU,Cherry datang menghampirinya.Anjing kecil itu seperti tersenyum padanya.

"Oh my Cherry,mana temenmu?"Taeyeon menggendong anak anjing berbulu putih itu lalu mengelusnya lembut.

"Guk guk guk!"Cherry menjilat tangan Taeyeon yg mengelusnya.

"Kalau diliat-liat kamu mirip abangmu"Tiffany ikut mengelus Cherry dengan lembut.Cherry menjulurkan lidahnya.

"Aku berangkat ke kantor dulu ya"Taeyeon melihat jam tangannya kemudian dengan segera menghabiskan teh miliknya.Sebelum itu ia mengecup bibir Tiffany terlebih dahulu dan ia beralih menatap Cherry."Daddy duluan ya hmmm".

"Guk guk guk"Cherry menggonggong mengikuti Taeyeon seolah-olah tidak membiarkan Taeyeon pergi.

"Knapa?"Taeyeon berjongkok menggendong Cherry.Taeyeon mengerti apa yg diinginkan Cherry.Ia lalu membawa Cherry.

"Guk guk guk"Cherry melompat turun dari gendongan Taeyeon begitu melihat JiU.Yap,Taeyeon membawa Cherry pada JiU.

"Emm"JiU tersentak geli saat merasakan lidah Cherry menjilati perutnya.Tadinya ia masih tidur tapi kedatangan Cherry membangunkannya.Taeyeon tersenyum melihat interaksi keduanya.Ia tak ingin mendekat hanya melihat keduanya dari ambang pintu.

Cukup lama Cherry bermain-main dengan JiU.Taeyeon kembali melihat jam tangannya menunjukkan pukul 09:00.Walaupun ia pemilik perusahaan tapi ia juga harus menerapkan sikap disiplin.

"Ah Cherry,come here.Daddy udah mau berangkat"JiU merasakan Cherry melompat dari perutnya.Ia menghela nafasnya saat mendengar pintu ruangan tertutup.Tidak ada yg bisa dilakukannya melawan pun tak ada gunanya.Taeyeon tak memberinya ampun jika JiU berani melawan ataupun membantahnya.Leher dan pinggangnya terasa pegal karena tidur dengan posisi duduk.

Pintu ruangan terdengar terbuka kembali dan juga terdengar langkah kaki seseorang mendekat.JiU hanya diam,ia berharap itu bukanlah Taeyeon ataupun Tiffany.Ia sangat malas mendengar ocehan dari keduanya.Ia mendengar suara kursi diletakkan didepannya.

"Morning Ji"JiU bersukur orang itu bukanlah Taeyeon atau Tiffany.Ia sangat mengenali suara itu,suara Irene."Emm tadi ms.Fany bilang kamu belum sarapan.Jadi saya menawarkan diri untuk nemenin kamu"Irene membuka penutup mata dan lakban pada JiU.Terlihatlah Irene tersenyum lembut padanya.

"Dada kamu perih?"Irene baru menyadari terdapat garis merah pada dada JiU.Tapi Irene malah salah fokus melihat bentuk tubuh JiU apalagi perutnya memiliki beberapa otot tapi yg paling menarik perhatian Irene ialah dadanya.Dua benda kecil berwarna merah muda didada JiU menggemaskan baginya.Dengan cepat Irene mengalihkan pandangannya.

"Duh Rene tahan"batin Irene.Ia tak berani menatap JiU karena anak itu menatapnya datar.

"What happen?"JiU masih dengan tatapan datarnya mendekatkan wajahnya pada Irene.Duduknya dan Irene hanya berjarak sejengkal mudah untuknya mendekati Irene.

"Kamu takut?"tanya JiU dingin membuat Irene bergetar.Dadanya berdetak kencang apalagi JiU memanggilnya dengan 'kamu'.

JiU kembali menarik wajahnya dari Irene.Terdengar Irene menghela lega.Tapi saat ia mengangkat kepalanya tatapan mereka bertemu.Irene kaget tentu saja.JiU masih menatapnya datar.

"Mendekatlah!"seakan terhipnotis Irene menuruti perintah JiU.Pandangannya tak lepas dari JiU.

"Wanna taste me?"bisik JiU mendekatkan wajahnya pada Irene membuat Irene menelan ludahnya.

REASON! (JiBo Of DREAMCATCHER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang