Rival

62 4 0
                                    

Selain ahli dalam bermain gitar dan bernyanyi,JiU juga bisa dikatakan hebat dalam bermain sepakbola.Ia merupakan salah satu pemain klub sepakbola universitasnya sebagai bek.Hanya sekedar untuk berolahraga karena bermain sepakbola hanya hobinya,sedangkan musik ialah impiannya.Seperti sekarang ini,ia sudah berada dilapangan kampus bergabung dengan teman-teman klubnya setelah sekian lama tidak ikut latihan.Beliau ini sepertinya multitalenta woahahaha.Bermain gitar bisa,bernyanyi bisa,karate bisa dan bermain sepakbola bisa mungkin kalau gabut bisa saja ia menjadi kurir.

"Cih balik lagi ni orang"Julian menatap malas JiU yg baru saja bergabung dengannya.Yap,Julian merupakan rival sekaligus teman seklub JiU.Mereka sudah lama menjadi rival karena persaingannya dan JiU merebut Handong.Yg pada akhirnya Handong lebih memilih JiU.

"Kmana aja kamu baru liat batang hidungnya sekarang?"tanya Chungyong selaku pelatih.

"Maaf coach,saya..."

"Sudah,saya tidak mau mendengar alasan tidak masuk akal kamu itu.Kalo saja kamu tidak ada ahli dalam mempertahankan klub,kamu sudah saya keluarkan sedari dulu"tegas Chungyong.

"Push up 20 kali dan setelah itu saya maafkan kamu"ucap Chungyong.

"50 kali dong coach,kalo bisa keluarin aja"teriak Julian membuat JiU menghela.

"Dih sapa lo nyuruh-nyuruh?!"JiU menatap Julian sambil berkacak pinggang seolah-olah menantangnya.

"Bangsat!!"Julian hendak menghampiri JiU tapi langsung ditahan oleh yg lain.

"Heh lo denger ya,lo sebagai kapten bisanya apa?Nyetak gol aja gak pernah.Dapet kartu merah iya banyak.Gue heran deh knapa lo masih stay jadi beban klub?"ledek JiU membuat Julian semakin panas.

"Tahan bang tahan,lo boleh marah tapi JiU lebih bener"Julian semakin emosi mendengar ucapan Kevin.Bukan Kevin De Bruyne ya gaes,soalnya disini gak ada Haaland hehehe.

"MAJU LO SINI BANGSAT!!"

"Halah beban klub sok nantang"ledek JiU.Dalam dunia sepakbola ini merupakan hal yg biasa.

Keributan pun terjadi dilapangan menarik perhatian banyak orang tak terkecuali SuA.Ia tadinya hendak ke perpustakaan tapi perhatiannya teralihkan karena mendengar suara hiruk pikuk dilapangan.

"Brisik banget,Seje ada apa sih?"tanya SuA pada Sejeong yg juga menonton keributan tersebut.

"Itu kak anak klub bola brantem tapi gak tau gegara apa"jawab Sejeong.

Mata SuA tertuju pada sesosok JiU yg berjalan kepinggir lapangan dengan Julian yg terus menantangnya.Daripada nanti berkelahi sang pelatih menyuruh JiU untuk keluar dari lapangan.

"WOY BANGSAT JANGAN BALIK KESINI LAGI LO!!GA GUNA"teriak Julian mengacungkan jari tengahnya.

"HALAH BEBAN KLUB BANYAK TINGKAH"balas JiU juga berteriak.

"Pacar kakak ternyata biang keroknya"canda Sejeong pada SuA.Ia bisa dibilang sangat dekat dengan SuA karena mereka sama-sama anggota BEM.

"Anjir lo JiU brani banget ngeledek tuh orang,gue aja yg sekelas gak brani njir"

"Dianya aja yg baperan njir padahal emang aselinya dia lebih gak guna daripada gue"balas JiU.Ia menangkap sesosok SuA tengah menatapnya sambil menggelengkan kepala kemudian pergi ke perpustakaan.JiU memilih menyusul SuA daripada adu mulut dengan orang tidak jelas seperti Julian.

"SU A SU,mau kemana?"JiU berjalan disamping SuA.

"Dih nyebelin banget"SuA menampar sayang lengan JiU.

"Itu tangan apa balsem sih kok pedes amat kalo nampar"JiU mengusap lengannya yg ditampar.

"Lo ikut klub bola?Kok gue baru tau?"SuA menatap JiU dari atas kebawah melihat pacarnya itu memakai jersey berwarna merah hijau seperti Portugal milik klubnya

REASON! (JiBo Of DREAMCATCHER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang