Whistle

34 4 0
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 13:45.SuA baru saja bangun dari tidur panjangnya.Ia benar-benar lelah dan kurang tidur.SuA mengambil ponsel di atas meja samping ranjang dan melihat banyak pesan masuk dari Krystal yg mengatakan bahwa JiU sudah siuman.Bahkan Krystal sudah berkali-kali menelponnya.Melihat itu SuA buru-buru bangkit dan rasanya moodnya siang ini bagus banget.

"Kamu udah bangun ternyata"ucap Hyoyeon dari ambang pintu saat melihat SuA bangkit dari kasurnya."JiU udah siuman dan papa udah sempet jengukin.Keadaannya baik banget"

"Ish papa knapa gak bangunin aku coba?"ucap SuA sedikit kesal.

"Papa gak tega gangguin istirahat kamu"jawab Hyoyeon.

"Yaudahlah aku mau mandi dulu abis itu ke rumah sakit"SuA menyambar handuk miliknya lalu masuk ke kamar mandi.Hyoyeon yg melihat itu hanya geleng-geleng kemudian menutup pintu kamar SuA kembali.

"Pa"Hyoyeon dikagetkan dengan kehadiran Yoohyeon.

"Astaga papa kira siapa?"Hyoyeon mengelus dadanya."Iya,knapa?"

"Papa kenal Yoobin?Kmaren aku liat dia dateng ke rumah sakit dan ngobrol sama papa"ucap Yoohyeon.

"Yoobin?"Hyoyeon mengerutkan keningnya mengingat nama yg dimaksud Yoohyeon."Oh maksud kamu Dami?".Yoohyeon mengangguk.

"Iya.Dia juga yg bantuin om Taeyeon dan pihak polisi nemuin JiU"jawab Hyoyeon."Knapa?"

"Yoobin temen sekolah aku yg pernah aku ceritain itu pa.Dia yg sering banget nolongin aku.Anaknya pendiam banget tapi care sama orang lain termasuk aku"jawab Yoohyeon."Tapi kasian banget loh pa,ayahnya Yoobin pernah nyeret paksa Yoobin untuk keluar dari sekolah.Untung kepala sekolahnya cepat mengambil tindakan untuk nolongin Yoobin"

"Gitu ya?"Yoohyeon mengangguk lagi."Papa harus banyak berbalas budi sama dia"
.
.
.
SuA sudah sampai di rumah sakit.Ia berjalan menuju ruangan dimana JiU dirawat.

Ceklek!

SuA membuka pintu ruangan JiU dan hal pertama yg ia lihat ialah Irene membantu JiU memakaikan baju kaos.

"SuA?"kaget JiU apalagi melihat tatapan datar SuA.

"Biar gue aja"ucap SuA masih dengan tatapan datarnya.

"Maaf.Kalau gitu saya pulang Ji"JiU tak menanggapi membiarkan Irene pergi.SuA menutup pintu kemudian mendekati JiU.Wajahnya terlihat tak suka dengan kejadian barusan.SuA meletakkan tas miliknya begitu saja.

"Buka!Ganti bajunya!"ucap SuA ketus lalu membantu JiU membuka baju yg telah dipakaikan oleh Irene.

"Akh pelan"ringis JiU karena SuA membuka bajunya dengan sedikit kasar karena kesal melihat Irene membantu JiU memakaikan bajunya.SuA menghela,ia tak boleh egois.

"Kalo gak mau bantuin gue gak usah"ucap JiU pelan tapi SuA masih bisa mendengarnya.

"Lagian lo bikin kesel"ketus SuA."Ngapain coba tu cewe bantuin lo.Makein baju pula.Kan gue kesel banget jadinya"

Mendengar ucapan SuA membuat JiU tersenyum kecil.Ia sudah bisa menebak kalau SuA cemburu.

"Gue mau keluar.Bosen banget disini"jawab JiU."Lagian lo knapa marah gitu si?Kita kan gak ada hubungan lagi".Nah,SuA menggigit bibir bawahnya bingung hendak menjawab apa.Sedangkan JiU teetawa kecil melihat wajah SuA.

"Yaudah gue minta maap"ucap JiU akhirnya.Jelas-jelas bukan salah dia,tapi yasudahlah namanya juga women always right.

"Bagus"SuA mengelus kepala JiU lalu tertawa yg dielus pun juga ketawa.

"Aset gue pasti dah diliat sama tu cewe"ucap SuA kesal.

"Yah mau gimana lagi.Lo mau gue selimutan?Panas tolol"emang ya JiU ini mulutnya masih aja bikin kesel omongannya.

REASON! (JiBo Of DREAMCATCHER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang