Going Dumb

37 7 3
                                    

Setelah berhasil melepaskan paku yg tertancap pada kedua tangan JiU,Taeyeon langsung membawa JiU ke rumah sakit.

"Bertahan nak"Tiffany memeluk JiU.

Saat sampai di rumah sakit,JiU dibawa ke ruangan ICU untuk segera ditangani.Tiffany terduduk lemas dengan berlumuran darah JiU karena selama diperjalanan ia memeluk JiU.Begitu juga dengan SuA yg tak kuat melihat keadaan JiU.

"Tante,gimana JiU?"Siyeon datang bersama Seulgi dan Moonbyul juga ada Yoohyeon menghampiri Tiffany dan Taeyeon.

"Masih ditangani"Taeyeon yg menjawab.

"Kak Bora"Yoohyeon memeluk SuA yg terduduk lemas di lantai sambil menangis.

Drrrffffftttt!

Taeyeon mengeluarkan ponselnya dari kantong kemudian menjawab panggilan yg masuk.

"Halo"

"Halo pak,pelaku yg bernama Wendy Son sudah kami tangkap.Sedangkan pelaku yg lain sudah mati tertembak pak"

"Bagus.Urus saja nanti saya akan kesana"

"Baik pak"

Taeyeon memutuskan sambungan telponnya bersama anak buahnya itu.Ia melihat Dami berjalan mendekati mereka.

"Yoobin?"gumam Yoohyeon.

"Yun"SuA masih menangis dipelukan Yoohyeon.Suaranya terdengar serak."Maafin gue Yun"

"Kakak gak perlu minta maaf lagi"ucap Yoohyeon pelan karena takut didengar oleh Hyoyeon dan Siyeon juga orang tua JiU.

Cukup lama dokter menangani JiU.Sudah lebih dari 2 jam dan dokter belum juga keluar.

"Tae gimana JiU?!"Tiffany berjalan kesana kemari mengkhawatirkan keadaan anaknya itu.

Tak lama dokter yg menangani JiU keluar dari ruangan.

"Dok gimana anak saya dok?"Tiffany dan Taeyeon menghampiri dokter tersebut.

"Lukanya sangat parah,JiU kehilangan banyak cairan tubuh.Ia banyak mendapat sayatan dan tusukan pada perut dan punggungnya yg mengakibatkan kekurangan darah.Tapi golongan darah yg sama dengan JiU sangat sulit untuk dicari.Tapi bapak dan ibu tenang saja,kami akan segera mencari golongan darah yg sama dengan JiU"jelas sang dokter membuat Tiffany semakin tak kuat untuk tidak menangis sejadi-jadinya.

"Saya aja dok saya aja"ucap Tiffany.

"Jangan dok.Saya aja,golongan darah saya sama dengan JiU"ucap Taeyeon begitu mengingat golongan darah Tiffany tak sama dengan JiU.

"Yasudah kalau begitu mari ikut saya"Taeyeon mengangguk.

"SuA,kamu bisa jagain mommy kamu dulu kan?"ucap Taeyeon lembut pada SuA.

"I-iya dad"SuA mengangguk.Taeyeon masuk ke ruangan pendonor darah.

Sudah 2 jam setelah Taeyeon mendonorkan darahnya.Kini tinggal menunggu hasil dari dokter yg menangani JiU.Tak lama dokter yg menangani JiU keluar dari ruangan.

"Bagaimana dok?"tanya Taeyeon.

"Sukurlah pak,JiU dengan cepat mendapat donoran darah.Tapi JiU masih dalam keadaan tak sadarkan diri"jelas sang dokter."Tapi tenang saja,JiU sudah lebih baik dari sebelumnya.Hanya perlu menunggu ia sadar saja pak"

Semua orang yg ada disana bernapas lega terutama SuA.Ia begitu khawatir dengan keadaan JiU.

***

"Apa?Ka-kamu beneran Gi?"Irene kaget begitu mendengar JiU diculik dan sekarang di rumah sakit.Irene sedang melakukan video call dengan Seulgi.

"Iya Rene,aku juga gak nyangka kalau teror itu beneran kejadian"

"Hah?Teror?"bingung Irene.

"JiU pernah diteror sama orang dan ternyata yg neror dia tuh mantannya SuA.Kalo gak salah namanya Wendy Son dan dia juga yg nyulik JiU"

"We-wendy Son?"Irene membelalakkan matanya mendengar nama itu.Mantan SuA?Dan juga mantannya.

"Sore ini jemput saya di bandara Gi"ucap Irene terlihat begitu panik mendengar kabar dari JiU.Sudah lama ia tak mendengar kabar dari anak itu,sekalinya ada kabar malah dapat kabar menyedihkan.

"Loh?"Seulgi terlihat bingung ditambah Irene terlihat tergesa-gesa mengambil beberapa barang yg penting lalu ia masukkan ke dalam koper miliknya.

"Kalau udah nyampe bandara telpon aku"

Tutt!!

Sambungan telpon diputus oleh Irene.Ia lalu bergegas keluar kamar.Saat di luar ia bertemu dengan Heechul.

"Eheh mau kemana?Kan hari ini kami cuti"Heechul melihat koper yg dibawa Irene.

"Ini juga,jangan bilang kamu mau dinas keluar kota.Istirahat dulu"ucap Heechul.

"Enggak dad.Aku mau jenguk JiU,dia masuk rumah sakit.Aku duluan dad"jawab Irene lalu meninggalkan Heechul dengan segala pertanyaan di benaknya.Kenapa Irene terlihat begitu cemas pada JiU?Tapi ia tak terlalu memikirkan itu,mungkin saja karna mereka dekat dan tentu saja Irene khawatir.
.
.
.
"Ren!!"Seulgi melambaikan tangannya pada Irene.Walaupun dari kejauhan ia bisa menebak yg mana Irene diantara kerumunan orang ramai.Seulgi menghampiri Irene karena ia takut jika Irene tak lagi mengenalinya.

"Buruan ke rumah sakit Gi"ucap Irene begitu Seulgi membawa barangnya.

"Iya"Seulgi mengangguk lalu dengan segera membawa Irene ke mobilnya.Ia membukakan pintu untuk Irene.

Cukup lama mereka di jalan karena ada suatu kecelakaan yg membuat jalan yg mereka lalui mengakibatkan macet yg cukup lama.

"Ugi kalo bisa cepetan dikit dong.Duh gimana ya JiU?"Seulgi terdiam mendengar ucapan Irene.Ia berpikir ada sesuatu diantara Irene dan JiU.Tapi ia tak ingin berpikiran yg bukan-bukan karena tidak ada kejelasan hubungan antara dirinya dan Irene.Jadi Seulgi merasa tak pantas untuk melarang ataupun marah.

"Ugi?Kang Seulgi?"Irene berbalik dan tatapan mereka bertemu.

"Oh god cantik banget"batin Seulgi mengulum senyumnya.Walaupun Irene menatapnya datar tapi kecantikan Irene tak berkurang sedikitpun dimata seorang Kang Seulgi.Menurutnya kecantikan Irene malah semakin bertambah.

"Eh?Knapa nih?"batin Irene merasa jantungnya berdisko di dalam sana.Tatapan Seulgi seolah menghipnotisnya untuk tak mengalihkan tatapannya dari Seulgi.

Tiiiitttttt!!

Suara klakson kendaraan yg ada di belakang membuat Irene dan Seulgi sadar dari saling tatap menatap mereka.

"Oh eh udah bisa jalan"Seulgi gugup,tangannya bergetar memegang setir mobil.
.
.
.
Sesampainya di rumah sakit,Irene berjalan cepat meninggalkan Seulgi yg masih di dalam mobil.

"Eh Ren tunggu"Seulgi buru-buru keluar dari mobilnya karena sudah pasti Irene tak tau keberadaan JiU.

"Mana Gi?JiU dimana?"

"Astaga untung cakep"batin Seulgi.Sudahlah tak tau di ruang mana,ini pula buru-buru.Tapi serah nyai deh wkwk.

Irene mengikuti Seulgi menuju ruangan tempat dimana JiU dirawat.Irene melihat di luar ruangan ada Yuri bersama dua orang yg tidak ia kenal,Hyoyeon dan Yoona.

"Loh Ren?"kaget Yuri.

"Gimana keadaan JiU uncle?"tanya Irene.

"Masuk aja"ucap Yoona.Mendengar itu Irene masuk ke dalam ruangan JiU yg mana ada Tiffany dan SuA.

"Ji?"Irene kaget melihat keadaan JiU yg kini terbaring tak sadarkan diri.Ia melihat Tiffany mengusap kepala JiU.Dan juga ada SuA,ia kenal karena ia pernah melihat poto SuA di ponsel JiU.SuA menggenggam tangan kiri JiU.

"Ren?"Tiffany mengalihkan pandangan pada Irene yg masih berada di ambang pintu.Irene mendekat ke arah Tiffany kemudian memeluknya.

"Onty"Tiffany membalas pelukan Irene.

SuA menatap keduanya datar.Siapa perempuan itu?Sepertinya ia dekat dengan Tiffany dan SuA menebak pasti perempuan itu juga dekat dengan JiU.




















To Be Continue...

REASON! (JiBo Of DREAMCATCHER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang