Not You

29 5 0
                                    

"Sayang!!"SuA baru saja keluar dari toko sport menemani Hyoyeon membeli sesuatu sudah dikagetkan dengan kehadiran Wendy yg sudah berdiri di depan toko tersebut.Apalagi Wendy memanggilnya dengan 'sayang'.

"Mau apa lo?!Dan jangan panggil gue dengan panggilan jijik lo itu.Kita udah putus.INGET!!"ketus SuA karena Wendy mendekat ke arahnya.

"Putus?Sejak kapan?"Wendy menunjukkan smirknya."Kita masih pacaran loh.Dan bentar lagi gue bakalan ngelamar lo".Wendy menarik tangan SuA hendak membawanya pergi tapi untuk saja Hyoyeon sudah keluar dari toko kemudian menahan Wendy.

"Ck!Siapa lo?!Gak usah ikut campur!!"ucap Wendy menatap Hyoyeon dengan tatapan menantang.

"Saya papanya"Hyoyeon membawa SuA ke belakangnya."Kamu yg siapa?"

"Oh papa ya?Emm kalo gitu calon mertua gue dong.Secara gue ini pacarnya SuA"Hyoyeon menatap SuA yg menggeleng.

"Bohong pa!!"ucap SuA menatap sinis Wendy yg menyeringai di depannya.

"Maaf,saya duluan"Hyoyeon menarik SuA untuk pergi.

"GUE BAKALAN NGELAMAR ANAK LO.TUNGGU AJA!"teriak Wendy tapi tak dihiraukan oleh SuA dan Hyoyeon.
.
.
.
"Tadi itu siapa?Beneran pacar kamu?"tanya Hyoyeon memastikan.

"Enggak pa.Dia cuma mantan aku.Dan papa tau,dia yg hampir merkosa aku dulu"jelas SuA.

"Apa?Jadi?"Hyoyeon kaget."Bagus kalau kamu sudah putus sama dia.Papa liat juga dia bukan orang baik".Hyoyeon geram mendengar penjelasan SuA.Ia tau bahwa SuA pernah hampir diperkosa tapi ia tak tau jika pelakunya itu Wendy.Orang yg baru saja ia temui.

"Wendy juga pemakai dan pengedar narkoba.Sempat dipenjara tapi gak tau kenapa bisa bebas gitu aja"jelas SuA lagi semakin membuat Hyoyeon geram mendengarnya.

"Kalau ada yg gangguin kamu bilang sama papa"SuA mengangguk menanggapi ucapan Hyoyeon.

SuA menatap keluar jendela mobil.Mereka sedang dalam perjalanan pulang.Saat tengah menyetir Hyoyeon menghentikan mobilnya tiba-tiba.

"Kenapa pa?"SuA melihat Hyoyeon keluar menghampiri seorang pria.Dan Hyoyeon mengajak pria tersebut bersamanya.

"Pa"SuA menatap Hyoyeon dengan tatapan bingung kenapa papanya itu mengajak orang tak dikenal bersama mereka.

"Namanya Dami"jawab Hyoyeon seolah tau apa yg dipikirkan SuA.

"Ma-maaf om.Saya sebaiknya naik taksi saja"ucap Dami tak enak dengan SuA.

"Gak usah.Biar saya yg anterin kamu"ucap Hyoyeon kemudian menjalankan mobilnya.

"Tapi.."

"Gapapa Dam"

Dami akhirnya diam karena percuma ia menolak,Hyoyeon pasti akan tetap mengantarnya.
.
.
.
Mobil Hyoyeon berhenti di depan rumah sederhana tempat yg ditunjukkan Dami.

"Terima kasih om"ucap Dami begitu keluar dari mobil.Ia melihat SuA kemudian tersenyum ramah.

"Gak masalah"balas Hyoyeon lalu pergi.

"Huft!!"Dami menghela begitu mobil Hyoyeon pergi dari hadapannya.Waktu yg suram akan datang lagi setelah ini.Ia harus kembali ke markas Wendy untuk menjaga JiU.Ia tidak tega melihat JiU begitu tersiksa disana.Rasanya ia ingin melepaskan JiU,tapi waktunya  belum tepat.

***

"Tiff"Taeyeon berdiri di pintu kamar JiU melihat Tiffany duduk termenung di atas ranjang.

Taeyeon menghela karena Tiffany sama sekali tak menanggapinya.Sudah beberapa hari ini Tiffany mendiamkan Taeyeon.Dan Taeyeon tak tau kenapa Tiffany bisa menjadi seperti itu.Tak mungkinkan istrinya itu kehilangan akal sehatnya.

"Taeng,gue mau ngomong"Yuri mengajak Taeyeon ke belakang rumah.

"Apa?"

"Apa lo gak ngerasa bersalah?"tanya Yuri menatap Taeyeon.

"Bersalah?Apanya?"Taeyeon malah bertanya balik sambil mengerutkan keningnya.

"Tiffany ngediemin lo ya gara-gara ulah lo sendiri lah.Bisa-bisanya gak khawatir sama sekali.Anak lo ilang Tae astaga"Yuri tak habis pikir dengan Taeyeon.Bisa-bisa ia terlihat biasa saja dan sekarang ia hanya diam tak ingin berdebat dengan Yuri.Ia tau sudah pasti dirinya yg paling disalahkan atas hilangnya JiU.

"Gue..Gue duluan Yul"Taeyeon masuk ke dalam rumah meninggalkan Yuri yg benar-benar tak habis pikir dengannya.

Taeyeon masuk ke dalam kamar JiU mendekati Tiffany.Dapat ia lihat wajah lelah bercampur sedih Tiffany.

"Tiff"panggil Taeyeon lembut.Ia memegang tangan Tiffany.

"Aku minta maaf.Aku tau ini gak akan ngebalikin JiU sekarang.Tapi aku bener-bener minta maaf selama ini aku selalu mentingin kepentingan aku sendiri dibandingkan JiU.Dan aku janji bakalan nemuij JiU secepatnya apapun dan gimanapun keadaannya"Taeyeon menatap dalam Tiffany.Perlahan tangan Tiffany bergerak untuk memeluk Taeyeon di hadapannya.

"Tae"suara Tiffany hampir tak terdengar oleh Taeyeon.Istrinya itu menangis dalam pelukannya.Taeyeon mengelus lembut kepala Tiffany.

"Iya"Taeyeon mencium pucuk kepala istrinya itu dengan lembut.

***

"Ada apa?"Donghae menatap datar Dami di hadapannya.

"Sa-saya menemukan tanda-tanda keberadaan orang yg anda cari pak"jawab Dami.

"Kerja kamu sangat bagus.Saya jamin kamu tidak akan menghabiskan masa mudamu di dalam jeruji besi"ucap Donghae lalu mengeluarkan sebuah pena dari dalam jaketnya kemudian memberikan pada Dami.

"Pena ini sangat berguna untuk membantu saya mengetahui keberadaanmu"jelas Donghae.

"Ba-baik pak"Dami mengangguk mengerti.Donghae menepuk pundak Dami lalu pergi.

Dami buru-buru meninggalkan tempat dimana ia bertemu dengan Donghae.
.
.
.
Dami kembali ke markas Wendy dan sudah melihat Wendy menyiksa JiU dengan membuat JiU telanjang tanpa sehelai benangpun menutupi tubuhnya.Kedua tangan dan kakinya dirantai.

"Oh Dami?"Wendy yg menyadari keberadaan Dami lalu memberi tongkat baseball pada Dami kemudian menunjuk ke arah JiU.

Dengan terpaksa Dami melakukan perintah Wendy.Ia mengambil tongkat baseball di lantai kemudian mendekati JiU.

"Emmmhhh!"JiU menggeleng kuat begitu melihat Dami sudah berada di selangkangannya.

"Gue mau liat seberapa kuat kontol gak guna lo itu"Wendy menyilangkan tangan di dadanya.

"Mmmmmhh!!!"JiU memberontak melihat Dami mengangkat tongkatnya dan....

"EMMMMMMMM!!!"JiU berteriak tertahan,kepalanya mendongak merasakan sakit pada penisnya.Dami memukul kuat penisnya membuat Wendy tertawa puas lalu bertepuk tangan merasa kagum dengan pukulan hebat Dami.

Dami tak tega melihat JiU seperti itu.Tapi ia tetap harus melakukannya karena jika tidak ia tak akan bisa membantu JiU juga ia tak akan bisa membalas dendam pada ayahnya karena telah membunuh ibunya.

"Good job boy!!"Wendy mendekat pada selangkangan JiU kemudian menginjak penis tersebut.Tak ada yg bisa dilakukan JiU selain menahan sakit yg ia rasakan penisnya itu.

"Ck.Dasar lemah!!"






















To Be Continue...

REASON! (JiBo Of DREAMCATCHER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang