2 Dumb Kids

34 5 0
                                    

JiU baru saja sampai di kampus.Ia langsung menuju lapangan tempat dimana tim nya latihan.Ia baru pulang ke rumah pukul 6 pagi.Itupun karena ia ingat hari ini ada latihan di kampus.

"Ji,lo yakin mu latihan?"tanya Kevin begitu melihat JiU apalagi wajahnya terlihat sangat lelah dan kurang tidur.

"Kenapa?"JiU malah balik bertanya dengan ketus.Kevin diam tak seperti biasanya JiU ketus begini.Tapi jika dilihat-lihat sepertinya JiU ada masalah,jadi Kevin memilih untuk diam.

"Silahkan lakukan pemanasan terlebih dahulu"ucap Chung Yong sambil memperhatikan para pemainnya.

"Cih lo lagi"JiU tak menanggapi Julian.JiU lebih memilih untuk tetap melakukan pemanasan daripada meladeni orang tak jelas seperti Julian.

"Dasar lemah.Awas aja kalo sampe tim ini kalah,ini semua karna ada lo disini"ucap Julian menatap remeh JiU.

"Jaga omongan lo"oke JiU lepas kendali,ia menatap Julian dengan tatapan menantang.

"Nantang lo?Lo pikir gue takut.Heh lo inget,gue ini senior lo,dan apapun yg gue ucapin atau gue lakuin gak boleh ada yg ngebantah.Termasuk SuA cewe lo yg jalang itu bakalan jadi milik gue"ucap Julian.

"BACOT!!"JiU melayangkan pukulannya dan tepat mengenai hidung Julian.Seketika membuat mahasiswa yg sedang menonton berteriak.

"ANJING!"umpat Julian saat merasakan hidungnya berdarah.Julian tak tinggal diam.Ia hendak membalas JiU.Tapi karena JiU lumayan jago karate,jadi Julian kewalahan melawannya.

Bugh

Bugh

Bugh

Bugh

JiU meninju keras wajah Julian mengakibatkan Julian tersungkur dengan darah di wajahnya.

"WOOOOOO!!!"bukannya menghentikan perkelahian keduanya,mahasiswa yg lain malah menyoraki keduanya.Apalagi melihat JiU menghabisi Julian dengan sekejap mata.Kebetulan Chung Yong sedang pergi jadi para pemain lain juga menyoraki keduanya.

"Heh bangun lo!!"JiU menjambak rambut Julian memaksanya bangkit kemudian...

Bugh

Bugh

Bugh

JiU kembali melayangkan tinju pada Julian membuat anak itu sekarat sekarang.JiU mengangkat tangannya hendak memukul Julian lagi tapi langsung ditahan oleh SuA.

"JIU STOP!!!"teriak SuA.Ia menatap datar JiU.SuA baru saja sampai di kampus dan ada saja orang yg memberitahunya bahwa JiU berkelahi dengan Julian.

SuA menghampiri Julian yg sekarat di tanah.Wajah Julian berdarah karena pukulan keras JiU.Tanpa menghiraukan JiU,SuA membantu Julian untuk bangkit lalu meninggalkan lapangan.

"Ah!"kesal JiU karena SuA lebih memilih untuk membantu Julian daripada dirinya.

Sementara itu,SuA membersihkan wajah Julian yg penuh darah di ruang kesehatan kampus.

"Sakit!!"Julian menahan tangan SuA karena merasakan sakit pada wajahnya.

"Tahan dulu kak,biar gue obatin"ucap SuA kemudian kembali membersihkan wajah Julian.

Julian menahan sakit bercampur perih pada wajahnya saat SuA membersihkan lukanya.Julian bersorak gembira di dalam hati apalagi saat SuA lebih memilih membantunya daripada membela JiU.Kesempatan bagus.

"Bisa kak?"Sejeong datang membawakan kotak obat.Karena Sejeong merupakan anak kesehatan jadi ia lebih tau.

"Biar SuA aja yg ngobatin gue"ucap Julian saat Sejeong hendak memberinya obat.Sejeong menatap SuA yg mengangguk kemudian memberikan obat yg ia pegang pada SuA.

"Udah babak belur,masih aja songong.Hih!"batin Sejeong.Ia meninggalkan SuA dan Julian di ruang tersebut.Rasanya Sejeong sangat gembira melihat JiU memukul Julian hingga babak belur.Kalau bisa Sejeong juga pengen ikutan.Entah kenapa Julian itu ngeselin abis.
.
.
.
"Ji,lo apa-apaan sih mukulin anak orang sampe babak belur begitu?"tanya Moonbyul begitu mengetahui JiU berkelahi dengan Julian.Moonbyul mengajak JiU ke belakang kelas.

"Heh!Budek lo?!"

"Bukan urusan lo"balas JiU.

"Jelas ini urusan gue.Lo temen gue,lo sahabat gue.Jelas ini urusan gue apalagi lo mukulin anak orang tanpa sebab"tegas Moonbyul.

"Lo gak tau apa-apa mending diem deh"ucap JiU.

Moonbyul yg geram mendengar ucapan JiU mencengkar baju JiU lalu menyudutkannya.Tangannya terangkat hendak memukul JiU.

"Pukul gue pukul!!"ucap JiU menatap datar Moonbyul."Lo gak pernah tau rasanya diputusin orang yg udah bener-bener lo cinta.Jadi lo gak usah ikut campur urusan gue.Lagian si brengsek Julian pantes dapet itu semua!!"

Mendengar ucapan JiU membuat Moonbyul melepaskan cengkramannya.Ia tau masalah JiU sekarang,putus.

"Tapi dengan lo mukulin Julian gak bikin lo balikan sama SuA tolol.Mikir"balas Moonbyul.

"Memang enggak.Tapi apa lo bakalan diem aja kalo Solar cewe lo dijelek-jelekin depan lo.Enggak kan?"ucap JiU kemudian mengambil tasnya lalu pergi meninggalkan Moonbyul yg terdiam.

JiU tak sengaja melewati ruang kesehatan yg kebetulan masih ada SuA dan Julian di dalamnya.Rasanya ia ingin menarik SuA keluar dari sana saat melihat SuA repot mengurus si brengsek Julian.Tapi itu akan membuat Julian lebih dibela daripada dirinya.
.
.
.
JiU memilih untuk pulang ke rumah daripada melihat wajah jelek Julian.Itu membuatnya semakin muak dan ingin memukuli wajah tersebut hingga tak terbentuk lagi.JiU membersihkan tubuhnya terlebih dahulu.Ia melihat selangkangannya dan penisnya yg masih terkurung.Ia mengambil kunci kecil yg diberikan SuA padanya.

"Sialan!!"umpat JiU saat penisnya terbebas dari kurungan tersebut.Tangannya bergerak naik turun mengocok penisnya agar berdiri tegak.Perlahan JiU mengocok penisnya.

JiU terduduk di dalam bathup merasakan penisnya yg sedang ia kocok.

"Ahh shit!!"JiU membuka lebar pahanya.

"Ahhh SuAhhhhhh ohhhahhhh"JiU memejamkan matanya membuka mulutnya serta menjilat bibirnya sendiri menikmati kocokan tangannya.Ia membayangkan SuA lah yg mengocok penisnya bahkan dalam pikirannya sekarang lubang belakangnya juga dimasuki sesuatu yg membuatnya semakin terbuai.

"Ahhhh oh my god oh my god ahhhhh"JiU terus mendesah.

Cukup lama JiU mengocok penisnya hingga akhirnya ia mendapatkan puncaknya.

"Ohhh ahhhh cumhhhhhh"JiU membuka mulutnya saat penisnya mengeluarkan banyak cairan putih kental.

"Oh my god"JiU mengatur napasnya lalu menghidupkan shower.

Setelah selesai membersihkan tubuhnya,JiU merebahkan diri di ranjang empuk miliknya.Tubuhnya terasa lelah.Apalagi tadi malam ia tidak tidur sama sekali.JiU menatap langit-langit kamarnya.Pikirannya kacau-balau apalagi jika mengingat SuA.Mata JiU terasa sangat ngantuk berat.Tak lama JiU tertidur.
.
.
.
Hari sudah berganti malam,JiU baru terbangun dari tidur siangnya.Ia melihat jam dinding sudah menujukkan pukul 9 malam.Ia tidur terlalu lama dan ia baru menyadari bahwa dirinya telanjang.Handuk yg tadi ia kenakan sudah terlepas.JiU melihat pintu kamarnya kemudian bernapas lega.Untung saja kamarnya sudah ia kunci tadi.Jadi tidak akan ada yg masuk dan melihatnya dalam keadaan telanjang.

JiU bangkit kemudian ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya setelah itu ia mengenakan kaos dan celana pendek.JiU keluar dari kamarnya.Terlihat rumahnya sudah sepi.Asisten rumah tangganya pasti sudah pulang sedari tadi.Sedangkan supir dan satpamnya melakukan tugasnya.

"Aduh laper"JiU berjalan ke dapur dan membuka tudung saji.Terdapat nasi goreng dan bakso di dalamnya.

"Kangen masakan SuA"gumam JiU.































To Be Continue...

REASON! (JiBo Of DREAMCATCHER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang