MELAYANI SUAMI

186 19 0
                                    

Tangan Bora mulai pegal karena harus bergerak naik turun, antara takjub dan geli, dia bertanya pada Fendi. "Apakah hanya dengan begini, kamu puas?"

Fendi tidak menjawab, dahi berkerut dan napasnya semakin berat.

Bora merasa ada yang salah dan menghentikan tangannya.

Suara Fendi berubah serak, dia memberikan perintah di telinga Bora. "Lanjutkan, apakah kamu ingin menyiksa aku?"

Baru pertama kali Bora menghadapi hal seperti ini, sedikit menakutkan namun juga penasaran. Rasanya pun menggelikan.

Fendi berusaha menahan diri untuk tidak menyentuh Bora dan hanya menyandarkan kepala ke pundak istri kecilnya sementara Bora tidak berani menggerakan tubuh, hanya menggerakan tangannya sementara pergelangan tangannya dipegang Fendi untuk mengajarkan Bora, bagaimana cara bergerak.

"Apakah nyaman?" tanya Bora.

Fendi mengerutkan kening dan menggeram kecil. "Gerakkan... lebih... cepat..." katanya dengan terengah-engah. Sudah berapa lama tidak melampiaskan hal ini? Tiga bulan? Enam bulan? Atau satu tahun?

Tiba-tiba muncul layar di belakang Fendi, layar yang sangat lebar yang mempertontonkan wajah Fendi. Bora tidak percaya dengan penglihatannya, baru pertama kali dia melihat layar yang mempertontonkan wajah pemilik layar.

Kenapa?

Kedua mata Bora mengedip ketika melihat wajah Fendi yang penuh nafsu sedang menatap dirinya di layar. Tunggu! Kenapa bisa dia melihat aku?

'Apakah enak?'

Tanpa sengaja Bora menghentikan tangannya dengan kedua mata terbelalak setelah mendengar suara Fendi di dalam layar.

"Bora?" Fendi mengerutkan kening tidak setuju, dia kehilangan rasa nyaman yang dibuat Bora.

Bora terpana, mendengar suara yang sama dengan yang di layar. "Ah-"

"Ada apa? Ingin berhenti?"

Bora langsung memeluk Fendi dengan tangan kiri, sementara tangan kanan kembali bergerak di dalam celana Fendi lalu berteriak di dalam hati. Gila!  Ini benar-benar gila! Aku menonton video porno dan mempraktekannya langsung dengan orang yang sama!

Bora menonton di layar, apa yang dilakukan oleh Fendi. Sayangnya, dia tidak tahu siapa lawan main Fendi.

Fendi mempererat pelukannya dan kembali menyandarkan kepala.

Bora semakin semangat dengan kelakuan mesumnya, toh lawan mainnya adalah suami sendiri. 

Fendi yang telanjang dengan otot dimana-mana, berbeda dengan Fendi sekarang yang agak kurus menuju gemuk setelah keluar dari penjara. Tidak hanya itu, keringat dan wajah tampannya, seperti tokoh di dalam komik. 

'Jangan sentuh telingaku, jika tidak ingin mendapat hukuman dariku.'

Telinga?

Bora melirik telinga Fendi tepat di bawah pipinya. Kenapa memangnya dengan telinga? Apa yang harus aku lakukan dengan telinganya? Dikorek? Apakah dia malu karena di dalamnya penuh dengan kotoran?

Tidak lama, Bora teringat dengan komik yang pernah dibacanya. Kelemahan orang dewasa di dalam komik adalah telinga, dia tidak pernah mempraktikan ini dan siapa tahu-

Tangan kiri Bora melingkar di sepanjang belakang kepala Fendi.

Fendi terkejut dengan tindakan tiba-tiba Bora.

Bora menjilat telinga kanan Fendi dan meniru seperti di dalam komik yang pernah dibacanya diam-diam di internet. 

Tubuh Fendi menegang dan tidak sengaja langsung orgasme, dia langsung menjauh dan menutup telinga kanannya dengan wajah memerah. "Kamu-"

SKANDAL PUTRI PRESIDEN (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang