BALASAN UNTUK KEJAHATAN

196 19 0
                                    

Rina yang syok dikeluarkan secara tidak hormat oleh Fendi, pria yang sudah melakukan sumpah setia kepadanya, balas dendam dengan mendukung Edwin. Tapi tidak disangka, Edwin meninggal terlalu cepat serta meninggalkan banyak bukti yang cukup memberatkan.

Para penguasa yang tadinya mendukung mereka, mulai balik badan, memunggungi. Bertindak seolah tidak mengenal Rina dan lainnya, yang suka rela atau tanpa sadar menjadi boneka para penguasa demi kekayaan dan kejayaan.

"Apa yang kalian lakukan? Kenapa barang-barang aku dikeluarkan dari kantor?"

Hendro maju dan menantang Rina. "Sudah cukup main-mainnya, kami akan bertindak sesuai prosedur, sekarang tidak ada yang melindungi kamu lagi, Rina."

Rina menampar wajah Hendro.

Hendro menerimanya tanpa membalas, lalu mengejek Rina. "Ini tamparan terakhir yang aku terima dari kamu- kamu sudah membuat masyarakat kehilangan kepercayaan kepada kami, membuat masyarakat menjadi rugi dan juga kami yang harus kena imbas, akibat dari perbuatan kamu!" Geramnya. "Kamu bukannya membela masyarakat, tapi malah membela para pejabat dan pengusaha- aku sudah tahu aliran dana yang kamu terima dari mereka, mau aku tunjukkan sekarang?"

Rina menggeleng cepat, dia tidak ingin kehilangan semua jerih payahnya. Dia menghubungi semua orang yang selama ini mendukungnya, tapi nihil. Tidak ada yang mau menerima telepon darinya.

Rina duduk di lantai dan menjerit putus asa, merasa dunia sudah tidak adil kepadanya.

Hendro dan timnya tetap mengeluarkan barang-barang Rina.

***

Akmal dan Laras terpaksa pindah ke universitas daerah karena tidak mampu membayar biaya kuliah di universitas ibu kota yang mahal.

Aji sudah tidak mau membayar biaya pendidikan kedua anak tirinya setelah terbukti melakukan perundungan terhadap Bora. Beruntung, Bora tidak ingin membuang waktu untuk mereka berdua dengan memasukan mereka ke dalam penjara, cukup seluruh masyarakat Indonesia tahu kelakuan mereka.

Akmal keluar dari jurusan kedokteran dan masuk ke jurusan perawat, dia tidak sanggup membayar sendiri biaya kuliah kedokteran yang mahal. Dia juga bekerja sambilan dengan menjadi joki game, pendapatannya lumayan untuk tambahan biaya kuliah.

Laras mulai dijauhi teman-teman kampus serta dikucilkan setelah diusir dari pesta keluarga Tsoejipto dan juga banyaknya bukti beredar dia melakukan kekerasan kepada Bora.

Laras hampir menangis karena merasakan apa yang dirasakan Bora, tapi dia tidak berubah dan masih tetap bertindak sombong, meskipun sudah dikucilkan.

Hingga pada akhirnya, Laras terkena musibah setelah hampir ditabrak sebuah mobil, ketika menyebrang jalan menuju kampusnya. Dia dicaci maki dan juga ditampar di depan umum.

Tidak ada yang menghentikan sang sopir yang merupakan mahasiswi, semua hanya melihat dan merekam kejadian itu dan menjadi bahan olok orang banyak di media sosial.

Laras menderita dan tidak kuat, dia terpaksa dilarikan ke psikiater karena trauma dan takut berhadapan orang banyak, takut disakiti sekaligus dihakimi secara massa.

Yuni dibuang oleh keluarganya dan dinikahkan dengan pengusaha taxi di daerah, dia ingin berlutut dan meminta maaf di kaki Aji. Namun, Aji tidak pernah mau menerima kehadirannya, bahkan datang ke sidang cerai pun tidak mau.

Keluarga Yuni kecewa pada Yuni dan tidak ingin bertemu dengannya lagi, sementara suami baru tidak suka kehadiran Laras dan Akmal menyuruh mereka berdua hidup mandiri, bahkan mengeluarkan uang untuk biaya sekolah pun tidak mau.

Dari sini Yuni menyadari betapa baiknya Aji kepada Laras dan Akmal dan betapa jahatnya Yuni yang tidak bisa bersyukur karena kebaikan Aji.

***

SKANDAL PUTRI PRESIDEN (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang