KETIDAK TAHUAN AYAH KANDUNG

128 14 1
                                    

Hewan diciptakan Tuhan untuk bisa melengkapi kehidupan manusia dan memanfaatkannya dengan baik, namun sayangnya manusia telah lupa akan hal itu. 

Hewan dianggap makhluk rendah, hama, pengganggu lingkungan dan juga tidak boleh hidup. Kesombongan manusia membuat hewan kehilangan hak untuk hidup, makan dan juga memiliki tempat tinggal.

Sama halnya dengan seekor anjing yang sudah mendedikasikan hidup untuk manusia, dan berterima kasih sudah diberikan kehidupan yang layak, namun manusia telah mengkhianatinya. Padahal seekor anjing tidak pernah mempermasalahkan hidup cacat seumur hidupnya, asalkan bisa hidup bersama pemiliknya. 

Anting-anting yang diberikan Bora adalah perjuangannya bersama Bern untuk bisa memenangkan kompetisi, mungkin Bern juga ingin anting-anting itu berguna untuk kaumnya. 

Fendi menyentuh telinga Bora, setelah mereka berdua keluar dari ruang kerja Hendra. "Aku tidak terlalu perhatikan kamu memakai anting-anting, bahkan harganya cukup mahal untuk anak berusia delapan belas tahun. Jika aku punya uang banyak di masa depan, aku akan memberikan penggantinya."

Bora tersenyum. "Silahkan, aku menunggu."

Fendi tersenyum. Dia tidak keberatan memberikan apa pun yang diinginkan wanita yang dicintainya. 

***

Beberapa jam kemudian.

"Presiden! Presiden!"

"Ada apa?" tanya Aji sambil mengangkat kepalanya dengan malas setelah berjuang mati-matian membaca banyaknya dokumen yang harus ditanda tangani. 

"Anda coba lihat pengumuman pemenang lomba yang diikuti putri anda."

"Hm?"

"Putri anda mendapatkan juara dua."

"Juara dua adalah hal biasa, kenapa kamu sampai ribut seperti itu?"

"Tidak, anda tidak akan paham kalau tidak membaca detail. Di sana dijelaskan kalau Bora pernah menjadi perwakilan untuk mengikuti lomba linguistik tingkat olimpiade."

Aji spontan berdiri. "Apa? Bora memenangkan olimpiade?"

Kepala sekretariat negara yang sedang berdiri di samping meja Presiden, segera mencari berita mengenai Bora di tablet yang sedang dipegangnya, lalu diberikan ke Aji.

Waktu itu Bora memang sempat pamit pergi ke luar negeri, namun tidak dijelaskan untuk apa. Selama Bora senang dan tidak terlalu merepotkan siapa pun, tentu saja Aji rela mengizinkan.

Aji membaca dengan seksama tentang kemenangan Bora dan juga panitia penyelenggara lomba mengungkit prestasi Bora mengenai pemenang lomba olimpiada linguistik.

Di saat Aji membaca berita heboh itu, Laras yang diberitahu temannya, menggeram marah. "Anak itu, berani sekali membuat skandal tidak menyenangkan ini, jelas dia sudah melakukan penipuan!"

Akmal tidak peduli dengan berita itu dan lebih banyak bermain game di handphonenya. Mau penipuan atau bukan, kelakuan Bora bukan urusannya sama sekali. 

Sementara Yuni hanya tersenyum masam ketika mendengar pujian dari mulut orang lain mengenai Bora, dia jadi merasa bodoh karena tidak tahu tentang hal itu. Apa itu olimpiade? Apa itu linguistik? Sejak kapan Bora mengikuti lomba? Hanya sebagai juara dua kan? Bukan juara pertama seperti kedua anaknya yang lebih pintar dari anak aneh itu.

"Bora ternyata pemenang olimpiade, bukankah harus menjadi sorotan publik. Kenapa publik tidak tahu? Apakah lomba olimpiade itu bukan hal yang luar biasa?"

Salah satu wanita yang berusaha menjilat Yuni, mengeluarkan sarkasme tentang Bora.

Para wanita lainnya di dalam pesta juga tidak tahu tentang lomba itu, linguistik itu apa? Puisi? 

SKANDAL PUTRI PRESIDEN (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang