PESTA

121 16 1
                                    

Pesta dimulai dan para tamu undangan mulai berdatangan dengan perasaan bangga karena berhasil diundang salah satu keluarga terkemuka di Indonesia, wartawan pun mulai menyoroti para tamu, tidak ingin ketinggalan berita mengenai anak kedua yang kembali.

Beberapa orang pun mulai berdebat di televisi siaran nasional, hal yang tidak biasa di Indonesia, namun berita tentang keluarga ini menaikkan nilai penjualan berita yang dimuat. Tidak mungkin ditinggalkan begitu saja.

"Saya sudah pernah mendengar salah satu pangeran yang memutuskan keluar dari keluarga, karena ide idealisnya tentang merawat hewan. Namun, saya tidak pernah mendengar anak lainnya, bukankah dia anak kedua?"

"Yang mana?"

"Yang baru saja kembali."

"Bukankah anak ketiga? Paling bungsu?"

"Kenapa banyak berita yang muncul anak kedua?"

"Kita tidak tahu mana yang benar, karena keluarga itu bekerja secara misterius dan tertutup. Sekarang saja menjadi heboh karena bersamaan dengan skandal anak Presiden."

"Benar, biasanya pergantian CEO baru tidak terlalu menarik minat masyarakat, kemungkinan bersamaan dengan pengumuman sekaligus berita skandal anak Presiden terus menerus. Mungkin masyarakat sudah mulai bosan dengan skandal itu."

Acara yang tadinya terlihat serius, berubah dengan mengejek skandal yang dibuat Bora, sementara Netizen mulai mengeluarkan meme sekaligus ejekan untuk Bora dengan dalih kebebasan berpendapat ketika ada yang menegurnya.

'Yang mengejek Bora, apakah tahu bahwa yang kalian lakukan adalah perundungan? Bora masih berusia delapan belas tahun, muda. Dia juga tidak pernah mengganggu kehidupan kalian, tidak pernah posting aneh-aneh, hanya berupa foto.'

'Ah, akhirnya ada yang mewakili. Aku juga gerah melihat orang-orang menghina Bora.'

'Kalian berdua yang di atas, kami melakukan ini untuk sangsi sosial.'

'Bora sudah membohongi publik, dia juga melakukan banyak kesalahan. Pantas mendapatkan sangsi sosial.'

'Yang jadi pertanyaanku, apakah kalian tahu kesalahan pastinya Bora? Hati-hati jika menuduh tanpa bukti dan hanya percaya pada gosip. Bisa-bisa kalian semua ditahan.'

'Nggak takut, kalau dia menangkap orang-orang yang mengkritiknya, berarti dia tidak siap dikritik. Tidak perlu jadi publik figur.'

'Hallo, apakah kamu bodoh? Bora tidak pernah mengakui dirinya sebagai publik figur.'

Dan pertengkaran lainnya mulai bermunculan. Namun pesta tetap berlangsung, tidak peduli dengan pertengkaran netizen.

Laras, Yuni dan Akmal datang bersamaan, disambut wartawan yang bertanya tentang kondisi Presiden dan juga banyak yang heran karena mereka datang tanpa Presiden.

"Kami masih ingat, anda sempat mengatakan bahwa Bora sudah hidup terpisah. Rupanya memang benar, dia sudah menikah- apakah anda tahu, siapa suami Bora?" Tanya salah seorang wartawan dengan antusias.

"Tidak, saya tidak tahu." Geleng Yuni yang terlihat cantik memakai gaun berwarna biru dan perhiasan mahal.

Laras dan juga Akmal juga mengenakan pakaian berwarna biru gelap.

Tidak lama, Rina muncul dari sebuah mobil mewah dan menampilkan wajah angkuh.

Sebagian wartawan lari ke arah Rina, mereka masih penasaran dengan kisah yang disebarkan Rina terkait mantan suaminya yang selingkuh dengan Bora.

Seperti biasa, Rina menampilkan wajah sedih dan tegar tidak cocok dengan penampilan mewah yang dia tampilkan.

"Apakah sekarang anda masih merasa sedih, karena suami tidak memberikan kabar?"

SKANDAL PUTRI PRESIDEN (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang