Ike yang berjalan mengandalkan gps di ponsel, kebingungan. Dia tidak pernah menggunakan transportasi umum, oline ataupun jalan kaki. Dia hanya bisa mengandalkan gps karena di dalam mobil orang-orang membutuhkan gps, termasuk dirinya.
Tubuh dan wajah ditutup rapat supaya tidak ada yang mengenalinya. Namun dia lupa, perjalanannya tidak menggunakan mobil, hanya berjalan kaki dengan cuaca ibukota yang panas terik.
Penampilan Ike mencuri perhatian orang-orang yang melewatinya.
Lalu tiba-tiba ada seseorang meneriaki dirinya, pelaku bom bunuh diri dan mencari mangsa. Dia dikejar oleh banyak orang.
Ike yang kebingungan, berlari sambil memegang erat handphone, menjauhi orang-orang yang mengejar dirinya Terkadang jatuh dan tidak ada yang menolong lalu sandalnya terlepas dan dia tidak sempat mengambilnya lagi.
Ike sekuat tenaga melarikan diri hingga napasnya menjadi sesak dan merasakan kakinya mulai melepuh.
Bora, Harsa, Genta. Maafkan Mama yang sudah egois ini. Ike menyebut nama anak-anaknya di dalam hati. Kakinya mulai gemetar dan tidak sanggup berlari.
Orang-orang yang mengejarnya mulai mendekat dan hendak melayangkan pukulan. Namun begitu mendengar jeritan wanita yang muncul dan yang mereka kejar tiba-tiba pingsan setelah bersandar di tembok, mereka langsung melarikan diri.
Untungnya handphone Ike dipasang tali panjang sehingga tidak bisa diambil orang.
Para pejalan kaki yang lewat, mulai penasaran dan mengerumuni Ike yang masih serba tertutup.
***
Tidak ada berita pelarian Presiden dan para staffnya yang muncul di televisi, bahkan lawan politik yang memiliki stasiun televisi pun tidak menyiarkannya dengan alasan kemanusiaan, padahal mereka ditekan oleh keluarga Tsoejipto dan Fumoshi. Namun di media sosial mulai beredar gosip tentang hal itu, hanya gosip dan sebagian tidak percaya karena tidak ada bukti yang valid.
Di tempat lain, Bora melihat ayahnya, Aji menendang orang-orang yang mengejar Ike dan memakinya, tidak peduli pandangan para polisi, staff khusus dan keluarga suami Bora yang berdiri di dekatnya.
Setelah puas membuat mereka semua babak belur dan sulit dikenali, Aji memperbaiki pakaiannya dan bicara ke kepala polisi. "Tangkap mereka semua, dan aku ingin mereka tidak keluar dari penjara dalam waktu yang lama."
"Baik."
Bora baru pertama kali melihat kekuasaan berbicara.
Aji melihat Bora sudah datang dan melihat kekacauan yang dia buat. "Bora."
Bora melirik para tersangka lalu memberikan sebuah flash disk ke Aji. "Di dalamnya ada bukti rekaman suara orang-orang yang mengejar Mama, dan juga wajah, meskipun agak goyang- polisi pasti mengenalinya."
Aji menerima flash disk tersebut. "Terima kasih."
Bora tersenyum lalu berjalan meninggalkan ruangan.
"Pak Presiden?"
Aji masih menatap punggung Bora yang berjalan menjauh. "Hm?"
"Habis ini kita mau kemana?"
"Tentu saja, rumah sakit."
Sudah dua hari Ike tidak sadarkan diri, dokter mendiagnosa Ike terlalu lelah dan mentalnya terguncang.
Aji bisa memahami alasan mental Ike terguncang. Wanita yang seumur hidupnya dimanjakan keluarga, harus menjalankan kehidupan yang menyedihkan.
Aji sempat melihat bekas pukulan di wajah Ike, apakah itu semua perbuatan Edwin? Atau-
KAMU SEDANG MEMBACA
SKANDAL PUTRI PRESIDEN (TAMAT)
RomanceSaat ulang tahun ke 17. Bora Zanitha Rukmasara harus menyaksikan anjing kesayangannya dibakar hidup-hidup oleh kedua saudara tiri. Satu tahun kemudian, anjing kesayangannya datang ke dalam mimpi dan menunjukkan masa depan selama satu bulan berturut...