he was a friendly person

16 5 0
                                    

Ciwi-Ciwi Kelas C (7)

Bella: Tapi kayaknya emang dia punya pacar gak sih?

Cantika: Iya deh
Cantika: Tapi dia juga kayak friendly banget jadi bingung

Aku yang baru melihat isi percakapan terbaru pada grup lantas menautkan alis tanda bingung.

Keira: Bahas siapa?

Bella: Kak Ace

Aku menjadi bertanya-tanya kenapa tiba-tiba saja mereka bisa melabeli Kak Ace bahwa ia mungkin mempunyai pacar.

Keira: Oalah, emangnya ada kejadian apa?

Bella: Gak ada sih, cuma gosip aja
Bella: Lagian aneh gak sih kalau cowok sekeren dia malah gak ada cewek

Jihan: Iya deh bener
Jihan: Tapi yang lebih anehnya lagi tuh instagramnya kosong melompong
Jihan: Cuma ada postingan paid promote
Jihan: Untuk seukuran cowok famous kayak dia bukannya aneh ya kalau akun utamanya kayak gitu?

Cantika: Iya ya aneh, baru sadar

Aku yang berusaha untuk mengikuti alur lantas membalasnya dengan perasaan tak karuan.

Keira: Eh iya, aneh juga

Bella: Apalagi dia tuh anak organisasi banget ya kali followersnya dikit banget

Jihan: Gue denger-denger dia mau maju jadi kahim[1] ya?

Cantika: Lah iya? Keren banget

Percakapan membahas Kak Ace pun berlanjut sampai panjang. Namun aku yang turut tak yakin lantas bergulir pada akun instagram Kak Ace yang sudah aku ikuti dari dua minggu lalu. Memang semua yang dijelaskan teman-temanku adalah benar. Akun itu terlihat seperti bukan akun utamanya. Seolah hanya akun cadangan untuk melakukan paid promote saat mengikuti sebuah kepanitiaan.

Tubuhku melemas saat menatap layar ponsel yang menunjukkan akun instagram Kak Ace tersebut. Sampai sebuah notif yang muncul langsung membuatku tersentak.

@kai_aditama started following you.

Saking terkejutnya, aku hampir menjatuhkan laptop yang ada di sampingku.

Kai mengikutiku balik adalah kesebuah keajaiban— tidak, ini adalah sebuah keanehan yang tidak pernah aku sangka.

Lalu aku mencoba kembali mengecek akun Kai.

Masih kosong. Tidak ada foto lain selain posting-an twibbon dengan gambar dirinya tengah berdiri dengan kepala sedikit merunduk. Selain itu juga tidak ada story yang ia buat.

Laki-laki itu memang sangat unik. Tapi tidak apa, setidaknya ada kemajuan bahwa ia menganggapku ada sebagai kenalan, atau justru sebagai teman.


Keesokan harinya ada kegiatan expo UKM kampus yang diadakan pada lahan gedung student center dimana banyak basecamp beragam organisasi berjejer di sana. Acara tersebut dimulai dari pagi hingga sore. Dan aku bersama teman-teman satu jurusanku mulai datang berkunjung saat siang hari.

Banyak sekali senior yang berjejer seraya berseru berusaha mempromosikan komunitas yang mereka ikuti. Tidak sedikit pula yang membagikan selebaran kecil ataupun mengajukan serangkaian pertanyaan membuat kami mau tak mau harus menghentikan langkah. Dari ujung ke ujung, semua ruangan basecamp kami lewati secara bergantian, entah karena salah satu dari kami benar-benar tertarik atau hanya sekadar untuk melihat-lihat saja.

if only,Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang