he hadn't popped into my mind [part 1]

14 4 5
                                    

Merasa pegal mulai menjalar ke sekujur tangan, membuatku perlahan mulai mengerjapkan mata dan sedikit menggeser tubuhku. Awalnya aku hendak melanjutkan tidur karena kantuk yang menguasai, hingga mendapati sesosok samar di depanku lantas membuatku refleks mengerutkan kening dan berusaha untuk memfokuskan pandangan.

Tiga detik berikutnya, aku baru sadar jika tengah berada dalam posisi ketiduran dengan kepala menyender ranjang Kak Ace. Dan kini, lelaki itu tengah menatapku dengan senyuman seolah menikmati pemandangan yang ada di hadapannya.

Aku yang terkejut buru-buru bangun dari posisi dan mengusap wajahku panik, takut jika aku sempat mendengkur atau tidak sengaja membuka mulutku ketika tidur. Sedangkan Kak Ace terus memperhatikan gerak-gerikku tanpa ampun, membuatku mau tidak mau menjadi salah tingkah bercampur malu.

 Sedangkan Kak Ace terus memperhatikan gerak-gerikku tanpa ampun, membuatku mau tidak mau menjadi salah tingkah bercampur malu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"K-Kakak udah bangun d-dari kapan?" Tanyaku tidak berani membalas tatapannya.

Ia mengendikkan bahu, "Gak tau. Udah dari satu jam lalu kali."

Aku lantas merutuki diriku sendiri begitu melihat jam dinding kamar Kak Ace menunjukkan pukul 8 malam.

"K-Kakak kenapa gak bangunin aku?"

"Habisnya kamu nyenyak banget. Gak tega aku."

Kak Ace mulai mengubah posisinya menjadi duduk. Tidak seperti sebelumnya yang sempoyongan, kini ia mulai bisa menggerakkan tubuhnya normal. Aku rasa efek alkohol yang ia minum perlahan mulai hilang. Tapi kenapa cepat sekali? Apa tadi ia hanya minum alkohol dengan konsentrasi rendah?

"Harusnya dibangunin aja," sahutku pelan seraya menunduk.

"Ngapain malu-malu gitu, kamu cantik kok kalau tidur," tuturnya.

Begitu mendongak ternyata ia juga tengah memperhatikanku. Momen canggung yang menggelitik perut itulah yang membuatku buru-buru memalingkan wajah dengan gugup.

Kenapa sulit sekali menahan diri agar tidak menaruh hati kepada sosok laki-laki itu?

Kenapa sulit sekali menahan diri agar tidak menaruh hati kepada sosok laki-laki itu?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"A-Apaan sih, Kak," tukasku.

"Lah beneran. Kamu cantik, kayak kupu-kupu."

Mendengarnya aku lantas termenung sesaat. Kupu-kupu? Lagi-lagi ia membahasnya dan berhasil membuatku kebingungan. Sedangkan lelaki itu dengan santai lantas beranjak hendak meninggalkan kasurnya.

if only,Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang