i had met him earlier in August [epilogue]

45 5 0
                                    

Waktu pun berlalu begitu cepat. Musim berlalu bak angin yang berhembus di bulan Juni. Orang, masalah, serta kesialan datang dan pergi untuk pembelajaran. Namun sekeras apapun badai yang menerpa, akan ada satu orang yang menggenggam tangan seolah hatinya lebih besar dari sebuah bencana. Sosok yang semula aku menyerah untuk temukan, nyatanya telah berdiri di sisiku sejak awal.

Dengan alas berupa gumpalan pasir dengan aroma amis yang begitu menyegarkan, kami berdiri bersebelahan menatap birunya laut seraya tersenyum lebar.

Dengan alas berupa gumpalan pasir dengan aroma amis yang begitu menyegarkan, kami berdiri bersebelahan menatap birunya laut seraya tersenyum lebar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau berenang?" Tanyanya kepadaku yang tampak enggan.

"Kamu aja."

Ia mendengus, "Masa udah jauh-jauh cuma mau nonton sunset doang."

"Ya gakpapa dong."

Aku hendak melangkah kembali ke arah restoran, hingga tiba-tiba saja Kai memelukku dari belakang hanya untuk menggendong tubuhku menuju pesisir dengan ombak yang menggulung lembut. Ia tertawa lepas disaat aku memekik memohon untuk dibebaskan. Namun ia yang tidak kenal ampun langsung melepas diriku begitu saja saat kakinya sudah menapaki air. Dingin terasa menusuk di sekujur tubuhku, tapi hangatnya hati yang bahagia saat menghabiskan waktu bersama orang tersayang membuatku refleks menarik senyum lebar.

"Sini kamu!" Pekikku seraya menarik tangan Kai.

Ia yang kehilangan keseimbangan lantas terjatuh di sampingku. Setelah ia bangun dan menoleh dengan sorot kesal, kami pun saling melempar pandangan. Dan sedetik kemudian, akibat melihat kondisi satu sama lain yang begitu berantakan, baik aku dan Kai serempak saling melempar tawa.

Dan waktu pun kami habiskan dengan bermain air di pinggir pantai Kota Jepara yang begitu memanjakan mata.

Hingga waktu menjelang sunset pun tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hingga waktu menjelang sunset pun tiba. Aku dengan tubuh yang sudah setengah kering duduk seorang diri di sebuah gazebo pinggir pantai seraya menatap indahnya gradasi oranye yang menyentuh birunya laut diujung bumi. Sedangkan Kai sudah pergi untuk memesan menu makan malam kami pada salah satu restoran terdekat.

Aku yang mulai merasa bosan, lantas mengambil langkah menuju ke pesisir yang mulai sarat akan pengunjung. Aku tarik kuat kain yang berusaha melindungi tubuhku dari hembusan angin malam yang begitu dingin. Rambutku yang terurai pun aku biarkan berakhir berantakan pada setiap langkah yang aku ambil. Pandanganku terus tertuju pada indahnya matahari yang mulai berlabuh diperaduannya, sedangkan tapak kakiku muncul meninggalkan jejak di atas pasir dan lenyap tersapu air laut pada sesaat berikutnya.

if only,Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang