you didn't come over to me

62 12 0
                                    

Siangnya kami disuguhkan sebuah video hasil dari dokumentasi selama ospek beberapa hari terakhir sebagai kenang-kenangan. Pantas saja sempat kulihat selama istirahat siang, bukannya makan, Kak Ace malah menyibukkan diri dengan laptop serta kameranya dipojok ruangan. Dan rekaman selama 4 menit yang direfleksikan melalui proyektor ini adalah hasilnya. Adegan demi adegan, potongan demi potongan bergulir secara bergantian dipadukan dengan lagu 'High School in Jakarta' oleh NIKI. Hasilnya sungguh memuaskan dan banyak rekaman lucu yang membuat tak sedikit dari kami tergelak.

Seharusnya aku turut tersentuh atau berekspresi sama seperti yang lainnya. Alih-alih meneteskan air mata, benakku malah dipenuhi oleh tanda tanya besar terkait video perpisahan yang telah dibuat sedemikian rupa.

"Kei, muka lo nampang mulu. Kenapa ya?" Tanya Cantika seraya berbisik di sebelahku.

Rupanya aku tidak hanya kege-eran semata.

Ku alihkan pandanganku ke arah Kak Ace yang sedang berdiri di sudut ruangan. Lelaki itu sedang menghadap layar ponsel, sibuk mengetikkan sesuatu dengan senyum tipis terukir samar. Sebuah kamera yang menggantung di lehernya menjadi sebuah saksi bisu bahwa sebagian besar video yang terekam disana adalah ulahnya.

Bagian akhir dari video membuat sebagian penghuni kelas meneteskan air mata haru karena suara Charlie Puth dalam lagu See You Again yang mulai menyeruak. Tentu saja, banyak kenangan yang kami dapatkan walaupun hanya berjalan selama lima hari. Relasi dari berbagai jurusan, ilmu, wawasan, hingga momen yang tak akan terulang dimasa depan menjadi hadiah pembuka bagiku sebagai mahasiswa baru di sini. Aku dan teman-temanku pun saling menenangkan satu sama lain setelah kegiatan siang itu dibubarkan.

Sebelum resmi berpisah, para kakak pembimbing menuliskan akun instagram mereka masing-masing dipapan tulis, termasuk milik Kak Ace. Kami sekelas pun mengikuti semua akun itu, begitu pula dengan para kakak tingkat yang langsung mengikuti balik semua akun milik kami. Setelah sepuluh hingga dua puluh menit, semua kakak pembimbing telah mengikutiku balik di instagram, kecuali Kak Ace.

Tapi setelah ku sadari bahwa ia tengah sibuk menanggapi ajakan para perempuan kelasku untuk foto bersama secara bergantian, membuatku paham jika ia tidak sempat membuka ponselnya.

Merasa tidak ada keperluan penting lain, membuatku lantas beranjak melewati kumpulan anak-anak yang mengantre berfoto, menuju ke pintu kelas untuk keluar. Namun langkahku tertahan saat Bella memanggil namaku nyaring.

"Kei! Mau kemana?"

Kebetulan ia turut mengantre untuk berfoto bersama Kak Ace dan beberapa kakak pembimbing lainnya. Sahutannya yang menyebut namaku ternyata membuat fokus Kak Ace teralihkan. Lelaki itu langsung ikut melirik ke arahku sekilas sebelum pada akhirnya ia harus kembali menatap ke arah kamera dihadapannya.

Aku alihkan pandanganku kepada Bella yang menghampiriku dengan langkah kecil.

"Pulang," ucapku enteng.

"Ih, jangan pulang dulu!" Bella tampak kesal, "Kita harus foto bareng di depan gedung dekanat."

Pada akhirnya aku pun mengiyakan permintaan Bella. Berangkatlah aku bersama beberapa temanku ke depan gedung dekanat yang menjulang tinggi dengan tembok berwarna abu-abu, untuk mengabadikan momen kebersamaan kami melalui kamera ponsel. Setelah berhasil mencetak foto selama beberapa lama, kami memutuskan untuk menyudahinya. Sebelum benar-benar pulang, mereka menawariku untuk mampir dulu ke cafe untuk nongkrong bersama. Tapi aku menolaknya karena letih dengan kegiatan hari ini. Lantas berjalanlah aku seorang diri menuju gerbang.

Pada masa orientasi para mahasiswa baru dilarang membawa motor sendiri. Itulah mengapa saat waktu pulang, banyak dari kami yang menunggu di area gerbang untuk dijemput oleh ojek online atau keluarga. Tapi juga ada sebagian anak yang memilih untuk jalan kaki bagi mereka yang kosnya sangat dekat dengan area kampus.

if only,Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang