76-THE TRUTH

13 3 2
                                    

"Kamu jadi mau kesana?"

Icha mengedikkan bahunya. "Masih nggak tahu. Lihat aja nantinya kaki ini jalan kemana."

Keduanya berjalan menyusuri lorong sekolah dengan cahaya oranye yang terlihat melewati jendela. Lorong ini sudah cukup sepi karena jam pulang sekolah memang sudah lewat setengah jam yang lalu.

"Aku tahu kamu bukan tipe orang yang akan menghindar," ujar Sougo.

"Memang." Icha berjalan menatap ujung sepatunya.  "Kamu dan yang lain harus kembali bergabung ke klub dance."

"Kenapa begitu?"

"Ya emang kenapa kalian harus keluar? Karena aku? Percuma. Bukannya persahabatan kalian itu penting? Terus kenapa harus berpencar hanya karena aku?"

Tepat ketika Icha memutuskan untuk membuang pandangan ke luar jendela, cewek itu berhasil mengangkap siluet tak asing yang seolah menatapnya di bawah sana.

"Sougo, kurasa aku ada hal lain yang penting. Tolong sampaikan maafku buat semua yang menunggu disana." Setelah mengucapkan itu, Icha langsung berlari meninggalkan Sougo yang justru terdiam.

.

Icha berlari kecil menghampiri orang yang ia lihat tadi. Ia yakin orang itu memang sengaja menunggunya disini.

"Kenapa kesini?"

Cewek yang hanya selisih empat tahun dengannya itu menoleh dan tersenyum tipis. "Aku tau kamu pasti liat aku disini. Ayo duduk sebentar, ada yang mau aku ceritain ke kamu."

Icha mengikuti cewek itu dan duduk di sebelahnya. Sebenarnya ia sendiri tidak mengerti kenapa nalurinya mengajaknya kesini. "Ada apa?"

"Maaf baru dateng sekarang." Kinsha, cewek itu menatap Icha dengan tatapan yang begitu redup.

"Say only the things you need to say," ujar Icha dingin.

"Maaf untuk kejadian waktu itu. Aku tau kamu pasti benci banget ke aku."

"Jangankan benci. Hati gue udah bahkan udah mati sejak hari itu," sela Icha.

Kinsha tertawa pedih. "Sama, Cha. Aku juga udah mati sejak saat itu."

"Kenapa? Bukannya lo sendiri yang bikin itu?"

"Kamu berpikir gitu? Orang yang aku cintai meninggal tepat didepan mataku, kedua orangtuaku yang udah tua diancam dan ayahku meninggal karena serangan jantung akibat ancaman itu. Kamu pikir aku yang mau itu?" Nada yang lembut tapi menyayat hati itu membuat Icha terdiam.

"Siapa yang mengancam mereka?"

"Orang yang ingin membalas dendam atas apa yang sama sekali nggak kita lakukan, Cha." Air matanya mulai menetes.

"Maksudnya? Tolong jelasin yang bener."

"Kamu pasti udah tau Saka, kan?" Kinsha mati-matian menahan isakkannya. "Dia balas dendam atas kematian ayahnya."

"Gue nggak kenal ayahnya."

"Begitupun aku," sahut Kinsha. "Tapi papa kamu kenal."

Icha membulatkan kedua matanya. "Jangan bilang kalo papa yang—"

"Enggak. Papa kamu nggak bunuh orang. Tapi papa kamu menjebloskan dia ke penjara, yang akhirnya membuat dia depresi dan bunuh diri di sel."

The 'Cause We Met Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang