20-KETAHUAN

53 19 0
                                    

^Hani

____________________________

Icha POV

Istirahat hari ini aku menghampiri Febi ke kelasnya. Bukan masalah meski nanti aku harus naik lagi ke lantai tiga.

Aku memanggil Febi, dan dia menoleh sambil melambai padaku, pertanda dia menyadari keberadaanku.

Dia membereskan bukunya dan segera menghampiriku, "kelas dia dimana?"

"3-A" jawabku singkat.

Dia mengangguk dan berjalan mendahuluiku.

"Eh, namanya siapa tadi?" Tanya Febi ketika sudah sampai didepan pintu kelas 3-A.

"Jyutaro"

Febi mengangguk dan melihat kedalam kelas, "anu, maaf. Apakah Jyutaro-san ada didalam kelas?" Tanya Febi pada seseorang yang baru saja keluar dari kelas itu.

Orang itu mengangguk dan kembali menatap kelasnya, "Jyutaro! Ada yang mencarimu!" Teriaknya.

Orang itu tersenyum pada kami, dan kami balas tersenyum dan berterimakasih.

"Ya?" Jyutaro keluar dari kelas secara tiba-tiba sambil membawa sebungkus roti.

"Ah, kami ingin mendaftar menjadi bagian dari klub fotografi, kata Fia, aku harus menyerahkan formulir ini ke Jyutaro-kun" jelasku.

Jyutaro mengangguk sambil menggigit rotinya dan tangan yang lainnya ia gunakan untuk mengambil formulir yang kusodorkan.

"Shunta sudah bilang padaku kalau akan ada yang mendaftar di klub fotografi"

Jyutaro membaca sebentar formulir kami dan kembali menatap kami, "kalau begitu, jadwal klub fotografi adalah hari rabu dan sabtu"

Aku dan Febi mengangguk, "kami akan datang tepat waktu" ucapku.

Jyutaro tersenyum ramah, "kalian punya kamera sendiri?"

Aku mengangguk, sedangkan Febi menggeleng, "kalau aku tidak punya, bagaimana?"

"Tenang saja, kami ada beberapa kamera di ruang klub. Dan kau, kalau bisa bawa kameramu, ya"

Aku mengangguk lagi.

"Kalau begitu kami pergi dulu, terimakasih" ucapku sambil menarik lengan Febi.

.

"Ketua klub kita ganteng, ya, Cha?" Ucap Febi ketika kami sedang menunggu Fia dan Hani membeli makanan.

"Naksir?" Tebakku.

Febi menggeleng, "belum. Nggak tau kalau nanti sore"

"Ini hari Selasa, kali. Nggak ada kegiatan klub" ucapku sambil menoyor kepala Febi.

Febi mengusap kepalanya pelan dan berdiri, "aku mau nyusul Fia sama Hani dulu, mereka kelamaan kalo beli makan"

Aku mengangguk meski Febi sudah melesat menuju tempat Hani dan Fia membeli makanan.

Tidak lama kemudian aku melihat mereka bertiga berjalan kesini, dengan Hani dan Fia membawa nampan berisi makanan.

Terlihat sekali Febi sedang mencoba mengganggu Hani. Fia sepertinya mencoba memperingati mereka berdua karena keduanya mulai saling dorong.

"Hati-hati, nanti malah kena aku lagi" kira-kira begitu ucapnya.

Benar saja, nasib sial baru saja menimpa Fia. Hani mendorong Febi hingga menabrak Fia.

The 'Cause We Met Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang