42-KECEWA (?)

44 10 3
                                    

Hani masih menyimpan kotak berisi coklatnya didalam lacinya. Padahal orang yang duduk di depannya itu terlihat tidak sedang sibuk.

"Koki-" panggil Hani.

Koki menoleh ke belakang,  "ada apa?"

"Ano .. kau sibuk?"

"Tidak," jawab Koki setelah menengok ke mejanya sendiri.

"Aku punya coklat untukmu," ujar Hani sambil mengeluarkan kotak coklatnya.

Koki menghela napas panjang, "aku tidak suka coklat, maaf. Lagipula setiap valentine aku selalu membuang coklat-coklat yang kuterima."

Hani menunduk kecewa, "begitu ya? Ya sudah lah, kumakan sendiri saja."

Koki mengangguk lalu kembali menghadap ke mejanya. Sekali lagi ia menghela napas panjang kemudian meletakkan kepalanya di meja. Rasanya berat.

###

Bel tanda pulang sekolah baru saja berbunyi.

"Koki, ayo pulang bersama!" Ajak gadis yang duduk di seberang kanan Koki.

"Lain kali saja, Izura, aku sedang ingin pulang sendiri," tolak Koki sambil menata tasnya.

Gadis bernama Izura itu merengut lalu langsung berdiri dan keluar. Bahkan Koki sama sekali tidak memperdulikan lagi gadis itu.

Hani yang ada dibelakangnya hanya mengerutkan dahinya. Padahal memang setiap hari dia tidak pernah mau pulang bersama siapapun kecuali teman-temannya.

Tapi hari ini dia sedikit aneh menurut Hani. Atau hanya perasaannya saja?

.

Sedangkan Hayate segera turun ke kelas satu,  sesaat setelah bel tadi berbunyi. Tujuannya adalah kelas 1-A.

Baru saja ia dapat melihat beberapa siswa kelas tersebut berhamburan keluar. Begitu juga dengan orang yang dicarinya.

"Febi-!" Panggil Hayate yang membuat bukan hanya Febi saja yang menengok, tapi beberapa siswa lain juga. Tapi setelah melihat bahwa yang barusan berteriak adalah kakak kelas, siswa-siswa tersebut kembali berhamburan.

"Ya?" Tentu hanya Febi yang mendekati Hayate.

"Boleh bicara sebentar?"

Febi menyatukan kedua alisnya lalu berpikir sebentar, "tapi Jyutaro-kun sudah menungguku."

"Sebentar saja. Ini juga tentang Jyutaro. Penting."

Ucapan Hayate barusan membuat Febi kembali berpikir. Jyutaro? Penting? Memangnya ada apa?

"Baiklah. Tapi sebentar saja," ujar Febi akhirnya.

"Ikut aku sebentar."

###

Febi berjalan pelan sambil mengamati sepatunya. Apa yang dikatakan Hayate tadi membuatnya bimbang.

Tentang Jyutaro? Emangnya beneran gitu?

Tadi Hayate juga sempat memberinya saran. Dan tidak ada salahnya mencoba saran Hayate tadi.

The 'Cause We Met Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang