64-CAMP

24 6 3
                                    

Mereka sampai di tempat perkemahan tepat saat jam makan siang. Jadi sebelum mendirikan tenda, mereka terlebih dahulu berkumpul diatas rumput untuk memakan bekal mereka.

Mereka memang diminta untuk membawa bekal untuk makan siang karena rencananya memang mereka akan sampai disana saat makan siang.

Setelah selesai makan siang, mereka baru dibagi menjadi dua bagian; laki-laki dan perempuan. Mereka mendirikan tenda masing-masing dengan teman setenda mereka.

Pembagian teman setenda diatur acak oleh kepala sekolah. Satu tenda berisi empat siswa.

Mungkin bisa dibilang kalau bagian laki-laki lebih cepat mendirikan tenda daripada perempuan, jadi sebagian dari mereka yang sudah selesai, membantu mendirikan tenda perempuan.

Febi menatap sinis pada Hani yang sedang mencoba membangun tenda bersama dua siswi lainㅡAyame dan Riju. Ia satu kelompok dengan gadis itu.

Lalu Febi berusaha mencari sesuatu yang bisa ia bantu daripada hanya diam dan menonton.

"Febi-san, bisa tolong bantu bagian sini?" tanya Riju yang terlihat sedikit kesulitan.

Febi mengangguk lalu mendekat dan membantunya.

"Wah, dua siswi kelas satu ini sepertinya kesulitan, ya? Sini kubantu," tawar Hyoma yang tiba-tiba terdengar dari sebelah kiri Febi.

Dengan senang hati Febi dan Riju menyingkir untuk mempersilakan Hyoma membantu mereka.

"Mengurus begitu saja kesulitan," sahut Hani dari sisi lain tanpa menatap Febi ataupun Riju.

Otomatis saja Hyoma mendongak dan mendapati Febi sedang menatap tajam Hani sedangkan Riju hanya menoleh kearah lain.

"Tidak apa-apa, kok. Lagian kan memang aku yang menawari bantuan," ujar Hyoma sambil melanjutkan kegiatannya.

Sedangkan di bagian lain, Fia menatap tenda yang sudah berdiri dihadapannya. Lalu tatapannya berubah canggung pada gadis yang ada di sisi yang lain.

"Nah! Akhirnya selesai! Apa yang lain masih belum selesai?" tanya Miu sambil mengedarkan pandangannya.

"Yang lain belum selesai, ayo istirahat dulu," ajak Minami sambil menarik lengan Fia yang ada di sampingnya.

"Setelah ini kita cari kayu bakar? Apa semuanya ikut mencari?" tanya Icha sambil ikut duduk di depan tenda mereka bersama ketiga orang yang lain.

Miu menggeleng, "mungkin setiap kelompok hanya dua orang. Lalu yang lainnya bagian memasak nantinya."

"Aku tidak bisa memasak," ujar Icha.

"Ah, kalau begitu nanti aku saja. Fia-san bagaimana?" tanya Minami.

"A-aku masak saja."

Semua tenda telah selesai didirikan saat hampir pukul tiga sore. Suara salah satu guru kemudian terdengar di pengeras suara, meminta beberapa dari mereka untuk bersiap-siap mencari kayu bakar untuk memasak.

Setelah kayu selesai dikumpulkan, sekitar pukul lima, mereka dibiarkan beristirahat sebentar sebelum langit menjadi gelap.

Masing-masing kelompok diperbolehkan menyalakan api untuk memasak ketika jam makan malam tidak lama lagi. Mereka juga diperbolehkan bekerjasama dengan tenda lain yang tidak jauh dari mereka.

Kebanyakan dari mereka hanya merebus air untuk menyeduh ramen instan yang mereka bawa, sedangkan yang lain digunakan untuk menggoreng makanan instan.

"Aku bawa sosis, kita bakar saja bagaimana?" tawar Fia sambil menyodorkan sosisnya.

"Aa~ ide bagus, tapi untuk besok bagaimana?" ujar Minami.

The 'Cause We Met Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang