43-MURID BARU, MIMPI BURUK BARU

34 8 6
                                    

Lagi-lagi gadis itu tidak bisa terlelap malam ini. Padahal sudah hampir pukul dua dini hari.

Di kamar ini hanya tinggal dia sendiri, jadi dia tidak perlu keluar kamar saat insomnia seperti ini.

Iseng, ia membuka galeri foto di ponselnya dan memilih folder kamera.

Sebenarnya ia tidak banyak mengambil foto selfie. Tapi ia tidak mencari foto dirinya sendiri. Ia mencari sesuatu lain yang ada di sana.

Gue nggak punya fotonya anak-anak dance, ya?

Sekarang, ia harus apa? Isengnya itu tidak berguna sama sekali. Ia meletakkan kembali ponselnya lalu tidur telentang dengan tumpuan kedua tangannya di belakang kepala.

"Apa gue telfon Rion aja, ya?" Ucapnya pada dirinya sendiri.

Tepat saat ia menyentuh ponselnya, ada panggilan masuk melalui aplikasi LINE yang tentu bukan dari Rion.

Ryubi?

Icha mengangkat teleponnya lalu duduk tegak di kasurnya, "halo?"

"Hei, kau masih bangun, ya? Padahal aku hanya iseng."

Izinkan Icha menimpuk bocah yang barusan berbicara di sekolah nanti, "ada apa?"

"Soal Febi," suara Ryubi mendadak serius.

"Oh? Kau baru sadar kalau kau menyukainya?"

Ada jeda panjang sebelum Icha kembali memulai percakapan, "baiklah, ada apa?"

"Aku sudah mendengar sesuatu dari Hayate-kun. Jujur sekarang aku kesal dengan Jyutaro. Mengapa dia menerima Febi kalau dia justru menyukai orang lain?! Memangnya apa salah Febi sampai-sampai Jyutaro mengerjainya seperti ini?!"

Icha menjauhkan speakernya sebentar dari telinganya, menunggu Ryubi selesai mengoceh lalu mendekatkan kembali speakernya agar Ryubi mengira Icha mendengarkan semua ocehannya.

"Kenapa kau yang kesal? Bukannya yang dipermainkan adalah Febi? Dan dia sudah tau sendiri."

Bisa terdengan suara helaan napas berat dari seberang telepon, "memangnya kau tidak kesal? Febi kan temanmu sendiri."

"Aku kesal, tapi aku bisa apa? Memangnya kalau aku mengoceh padamu tanpa henti bisa membuat Jyutaro jadi benar-benar menyukai Febi?"

Ryubi merasa tersindir dengan ucapan Icha barusan. Mau bagaimanapun juga, itu urusan Febi dengan Jyutaro. Tapi tetap saja, mendengar hal tadi membuat Ryubi kesal. Padahal, Jyutaro yang ia kenal bukanlah orang yang suka memainkan perempuan seperti itu.

"Omong-omong, soal kau sendiri bagaimana?" Tanya Ryubi.

"Aku?"

"Kau pasti sudah tau maksudku. Kurasa sekarang Hayate sedang menyelidiki soal Hani."

"Sudahlah, lupakan. Aku baik-baik saja," ujar Icha kemudian memutuskan sambungan telepon karena dirasa sudah tidak ada lagi yang bisa dibahas. Ada fakta bahwa ia tidak suka kalau yang memutuskan sambungan telepon adalah orang di seberang telepon.

###

Akan ada murid baru yang masuk di kelas 2-A. Lebih tepatnya kelas Icha.

Ia sudah merencanakan hal ini jauh sebelum hari ini. Jadi sekarang ia hanya perlu masuk kedalam sekolah itu dan bersekolah seperti biasa.

Jangan tanyakan apakah ia bisa menggunakan Bahasa Jepang, jawabannya adalah ia sangat fasih berbahasa Jepang. Kenapa? Karena ayahnya adalah orang Jepang, dan ia sudah diajari Bahasa Jepang sejak kecil.

The 'Cause We Met Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang