"Truth!" teriak Febi yang mendapatkan botol.
"Truth dariku—" Hani mengangkat tangannya, "—siapa diantara kami bertiga, yang menurutmu paling baik?!" ucapnya sambil menunjuk Fia, Icha, dan dirinya sendiri.
"Icha!" jawabnya spontan, "dia selalu membantuku bangun pagi dan sering menyembunyikan laptopku agar aku tidak menonton drama sampai tengah malam!"
Sedangkan yang disebut namanya barusan hanya memberikan tatapan tak percaya pada Febi.
Gue? Baik? Dari sisi mana dia liatnya?
"Truth kedua!" Raku mengacungkan jarinya, "apa ketakutan terbesarmu?!"
"Sendirian di tempat yang gelap!" jawabnya spontan lagi.
"Truth terakhir dariku," Fia mengangkat tangannya, "sebutkan nama mantanmu!"
Febi sedikit terjungkat dengan pertanyaan dari Fia, "he? Pertanyaan kamu apa banget, deh, Fi" protesnya.
"Hei, apa yang kau katakan?" ucap Hayato tak mengerti.
"Namanya Fabian" jawab Febi singkat lalu menyilangkan kedua tangannya didepan dada.
"Oke, mulai kembali" Hayato menyalakan musik dan Febi melanturkan botol kekirinya. Sampai musik dihentikan, botol terakhir dipegang oleh Icha.
Yang bersangkutan pun hanya mengedikkan kedua bahunya acuh, "dare," pilihnya.
"Dare dariku, nyanyikan lagu favoritmu!" seru Shunta.
Icha mengangkat satu alisnya dan mengambil napas cukup dalam, "oke!"
"Apa perlu gitar? Aku memilikinya dikamar" tawar Hayate.
"Tak perlu" Icha menggeleng dan memejamkan matanya sebentar.
"Hey, Dad, look at me
Think back, and talk to me
Did I grow up according to plan?
And do you think I'm wasting my time
Doing things I want to do?
But it hurts when you disapproved all alongAnd now I try hard to make it
I just want to make you proud
I'm never gonna be good enough for you
Can't pretend that I'm alright
And you can't change me........."
Icha menyanyikam lagu itu sampai akhir. Dan meski suaranya kecil, tapi semua dapat mendengarnya karena suasana yang seketika hening.
"Udah? Done!" ucapnya sambil kembali keposisinya semula.
"Mengapa lagu itu jadi lagu favoritmu?" todong Jean.
"Kupikir aku mengambil dare dan bukan truth, jadi kalian tidak bisa bertanya padaku" jawab Icha enteng.
KAMU SEDANG MEMBACA
The 'Cause We Met
Teen Fiction[SLOW UPDATE] "Jadi kalian semua minggat juga?" -Icha. "Aku capek dirumah, semua nggak ada yang peduli sama aku. Jadi lebih baik aku pergi dari rumah" -Fia. "Iya, mereka juga nggak peduli sama yang aku inginkan. Mereka nggak pernah jadi remaja mung...