40-PINDAH

39 10 0
                                    

Icha POV.

Aku berjalan mengikuti Hayate di belakangnya. Kalau aku tidak salah lihat, dia seperti sedang menimbang hal yang ingin dikatakan.

"Hayate? Kenapa?" Tanyaku.

Dia menoleh lalu menghela napas panjang, "boleh duduk sebentar? Aku lelah."

Padahal, dia tadi menungguku sambil duduk, dan kami baru berjalan sekitar lima menit. Tapi aku menurut, aku ikut duduk disampingnya.

"Apa kau percaya padaku?" Ucapnya tiba-tiba.

Aku menoleh sekilas lalu mendongak melihat daun-daun diatasku, "tergantung. Kalau kau percaya padaku, maka aku akan percaya padamu."

Dia meregangkan kedua lengannya keatas, "aku percaya padamu, jadi biar aku ceritakan sesuatu."

"Apa?"

Tiba-tiba tatapannya jatuh ke pasir dan menatapnya sayu, "ada berita baik dan berita buruk. Mau dengar yang mana dulu?"

Aku berpikir sebentar, "kebanyakan orang selalu ingin mendengar kabar baik dulu, kan?"

Dia mengangguk, "aku percaya padamu, jadi percakapan ini hanya akan jadi rahasia kita, kan?"

Mau tidak mau aku mengangguk.

"Sebelumnya aku ingin tanya, kenapa kau menerima gelang dari Koki?" Ujarnya sambil melirik pergelangan tangan kiriku, "jangan pikir kalau aku tidak memperhatikannya."

Aku mengangkat tangan kiriku, "aku kasihan padanya, sayang kalau kutolak. Lagipula gelangnya bagus."

"Hanya itu?"

Sebenarnya apa hubungan antara berita baik yang dimaksud Hayate dengan gelang pemberian Koki?

Dia kembali membuka suara, "kau tahu alasan Koki memberikan gelang itu padamu?"

Kali ini aku menggeleng, "kupikir hanya karena dia tidak punya pasangan untuk memakai gelang ini."

Dia tertawa, "dia menyukaimu."

Oh? Jadi karena itu? Aku kembali mengamati gelang itu, lalu aku baru paham maksud ucapan Koki semalam.

Tunggu. Jadi, jangan bilang kalau aku benar-benar memberi izin kepada Koki untuk mengakses rahasiaku?

"Lalu-"

"Di sisi lain, Sougo juga menyukaimu," ujarnya memotong ucapanku.

Sekarang aku menunduk, jadi ini maksudnya apa?

"Apa buktinya kalau mereka menyukaiku?"

Hayate mengeluarkan ponsel, "aku menyuruh Hyoma untuk mengirimkan pesan suara padaku saat mereka mengakuinya,"

"-atau secara tidak langsung mengakuinya," tambahnya sambil mengulurkan ponselnya padaku.

Aku mendengarkannya, ada suara Jean, Koki, Tsuyoshi, Sougo, dan sepertinya Hyoma juga.

Hayate menarik kembali ponselnya saat pesan suara itu selesai.

"Katanya kau percaya padaku," ujarnya sambil sedikit merengut. Hei, aku tidak menyangka kalau Hayate bisa selucu itu.

"Maaf, maaf. Kalau begitu, bagaimana cara mengetahui kalau mereka benar-benar menyukaiku?"

"Coba lihat matanya, kalau pupil matanya membesar saat menatapmu, dia memang menyukaimu-"

Aku berdiri, "oke, nanti kucoba. Sekarang lebih baik kita segera kembali, sebentar lagi senja."

Dia ikut berdiri dan berjalan, "ada satu hal lagi, bagian buruknya."

The 'Cause We Met Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang