23-MENGHINDAR

46 16 0
                                    

^Febi

__________________________________

"Pokoknya lain kali jangan bersikap kekanakan kayak gitu lagi, deh. Yang kena imbasnya kita semua, tau!" Ucap Icha pada Febi ketika makan siang hari ini.

"Ya maaf, kan aku cuma iseng" balas Febi.

"Lagian sih, kalian kayak bocah banget. Ngapain sih pake lempar-lemparan gitu?" Ucap Hani yang kebetulan tidak dibawa-bawa soal masalah itu.

"Salahin Febi sana. Dia yang mulai duluan" tuduh Fia.

"Iya iya aku salah"

Tiba-tiba kedua mata Febi menyipit setelah melihat siapa yang baru saja keluar dari kantin.

"Bentar, aku duluan, ya!" Pamit Febi dan segera pergi dari sana.

"Kenapa lagi dia?" Tanya Fia yang tentu tidak mendapat jawaban dari Icha maupun Hani.

.

Febi POV

Kenapa aku tiba-tiba pergi dari kantin? Karena barusan aku melihat seseorang keluar dari kantin, dan aku memutuskan untuk memata-matainya.

Kenapa? KARENA DIA TAU SALAH SATU RAHASIA BESARKU! Eh, atau memang bukan rahasia besar? Pokoknya bisa bahaya untukku jika dia sampai ember.

Kurasa dia tidak merasa kalau aku mengikutinya sejak tadi. Pokoknya aku harus memastikan dia tidak mengatakan hal yang macam-macam tentangku.

Dia masuk kedalam perpustakaan. Aneh sebenarnya, melihat orang seperti dia masuk ke perpustakaan.

Dia menyusuri rak mitologi kuno. Aneh juga melihat dia seperti tertarik dengan buku-buku seperti itu.

Dan ternyata aku memang benar, dia hanya melewati rak itu.

Tuhkan, anak kayak gitu tuh bisa ketebak buku kesukaannya batinku ketika pada akhirnya ia berhenti lama di rak berisi komik.

Aku mengambil salah satu komik dan mengikutinya menuju meja. Aku duduk di meja yang berbeda dengannya.

Sebentar lagi bel masuk berbunyi, pantas saja dia cepat-cepat pergi dari sana. Sampai sini aku masih mengikutinya.

Sampai aku hampir masuk kelas ada seseorang yang menarik tanganku-

Febi POV end.
.

Mati aku! Batin Febi ketika seseorang menarik tangannya dan membawanya ke gudang sekolah.

Jangan bilang ini seperti aksi pembullyan yang biasa kutonton di drama korea!

"Kau!" Orang yang menarik Febi tadi menghempaskan tangan Febi ketika pintu ditutup.

Aku salah apa?!

"Jangan kau pikir aku tidak tau! Kau stalker Ryubi, kan?!" Bentak orang itu.

Tolong, saat ini juga Febi hampir tertawa mendengar ucapan orang itu.

Sulit jika aku harus menyebut 'orang itu' terus, karena mereka ada dua orang. Jadi aku akan menyebut nama mereka, yang menarik tangan Febi tadi adalah Aoi, dan yang masih diam sampai saat ini adalah Fumira.

"Kenapa kau menahan tawa?! Aku tidak melawak!" Bentak Aoi.

"Tapi lucu sekali!" Sekarang Febi sudah tertawa, tidak lagi menahannya.

Fumira maju dan menampar Febi, "jangan menambah beban kami. Menyingkirlah dari Ryubi" ucapnya lalu meninggalkan Febi begitu saja.

Sakit tau!

The 'Cause We Met Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang