Pagi ini ada yang aneh bagi Hani dan Fia.
Ada seorang laki-laki sedang duduk disofa membelakangi mereka.
"Maling!! Woy, tolong ada mal—"
Pletak
Pletak
Sontak kedua gadis itu meringis sambil memegangi kepala masing-masing karena merasa ada yang memukulnya dari belakang.
"Berisik, bego" dibelakang mereka, sudah ada Icha yang berdiri sambil masih mengangkat buku tebalnya.
"Sakit, anjir" umpat Hani.
"Santai kali, Cha"
Icha mendengus, "dia adek gue. Dan cuma disini semalem, nanti gue cariin dia rumah"
Hani dan Fia mengangguk paham, "kirain siapa. Kapan dia datengnya?" Tanya Hani.
"Semalem. Tengah malem" jawab Icha singkat.
"Sarapan sana. Gue udah bikin nasi goreng" lanjut Icha.
"Gue mau ke kamar mandi dulu" ucap Hani.
###
Hari ini semua sibuk. Hani bekerja mulai pagi sampai sore saat hari libur, Icha dan Febi ada janji untuk mencari foto yang akan diajukan untuk perlombaan bulan depan, sedangkan Fia sudah ada janji pergi dengan Shunta.
Disini. Di ruang tamu. Ada seseorang yang hanya terdiam memeluk lutut sambil menatap kosong kearah televisi mati itu.
Terus gue harus apa kalo mereka semua pergi?!
"Ri? Lo mau ikut gue atau diem disini aja?" Oh, ternyata masih ada Icha dan Febi yang belum pergi.
"Kenapa kamu panggilnya nggak 'Yon' aja, gitu?" Tanya Febi penasaran.
"Biar beda. Lagian ngapain sih hal kayak gitu aja dipermasalahin?"
Febi menggeleng. Kemudian fokus kembali pada laki-laki yang masih bersender di sofa itu.
"Ri?" Panggil Icha.
"Gue pengen ngobrol sama lo, kak"
Icha mendekat lalu menatap sendu kearah adiknya, "nanti waktu urusan gue selesai, kita ngobrol"
Rion mendongak, "berdua"
Icha mengangguk, "iya, berdua aja"
Febi yang melihat itu hanya bisa diam. Hubungan keluarga yang saling mengerti, hubungan yang indah pikirnya, tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi disana.
.
"Ah, maaf aku terlambat," ucap Shunta pada Fia ketika ia sampai di tempat janjian.Fia mengangguk, "tak apa."
Mereka memang ketemuan langsung di taman, padahal awalnya Fia berharap Shunta menjemputnya dirumah.
Mau bagaimana lagi? Ketemuan ditempat saja dia telat, apalagi ketemuan dirumah?
"Kau mau pergi kemana?" Tanya Shunta.
Fia mengedikkan bahunya, "entah. Kupikir kau memang mau mengajakku ke suatu tempat."
Shunta mendongakkan wajahnya sambil mengetukkan jari telunjuknya di dagu, "bagaimana kalau ke game center?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The 'Cause We Met
Teen Fiction[SLOW UPDATE] "Jadi kalian semua minggat juga?" -Icha. "Aku capek dirumah, semua nggak ada yang peduli sama aku. Jadi lebih baik aku pergi dari rumah" -Fia. "Iya, mereka juga nggak peduli sama yang aku inginkan. Mereka nggak pernah jadi remaja mung...