61-RIBET

25 4 3
                                    

"Bi, bantuin gue cari apartemen, dong. Gue pengen pindah."

"Terus rumah ini gimana? Kamu jual?"

Icha menggeleng, "biar dipake Hani sama Fia."

Kedua bola mata Febi berbinar mendengar itu. "Kamu ternyata ba--"

"Enaknya gue suruh bayar berapa ya perbulan? Sebulan sepuluh juta gitu udah murah banget, kan," gumam Icha sambil menerawang keatas.

"--ngs*t, ya," lanjut Febi setelah mendengar gumaman Icha.

###

Klub dance tanpa Jinto, Hayate, Shunta, dan Sougo rupanya belum bisa berjalan seperti biasa. Hari ini mereka sama sekali tidak melakukan latihan.

"Kenapa mereka membela Icha?" gumam Hayato.

"Kalau Hayate dan Sougo, mungkin aku tidak heran. Tapi Jinto dan Shunta?" balas Tsuyoshi.

"Padahal Jinto waktu itu juga mendengar kesaksian kedua penjahat itu. Aku tidak mengerti," tambah Reo.

"Aku yakin mereka pasti punya alasan untuk itu," ujar Ryubi.

"Lalu kau? Juga berpihak padanya?" sinis Tsuyoshi.

"Aku pihak netral! Aku tidak tahu apa-apa."

"Kita lihat saja nantinya. Pasti akan kelihatan, siapa yang benar, dan siapa yang sebenarnya salah."

.

"Pesta Halloween sekaligus pesta pelepasan siswa kelas tiga?" gumam Febi.

"Kupikir kau sudah lihat di mading. Padahal 'kan kau hobi jalan-jalan lewat sana," Ryubi menutup bekal makanannya dan berdiri untuk mengembalikannya ke mejanya sendiri.

"Aku belum paham,"

Ryubi mengembalikan meja Raku yang sempat ia gunakan tadi seperti semula, tetapi tetap membiarkan kursinya menghadap Febi. "Sini kujelaskan sebelum istirahat berakhir."

Febi mengemas bekalnya sendiri dan menumpukan dagunya di kedua tangannya. Bersiap mendengar penjelasan dari Ryubi.

"Akhir bulan nanti, ada rencana untuk melakukan perkemahan di salah satu hutan. Sekaligus kemah terakhir untuk siswa kelas tiga."

"Akhir bulan?" potong Febi.

"Yah, begitulah. Sekolah ini memang suka acara dadakan."

"Jadi, itu hanya untuk kelas tiga?"

Ryubi menggeleng, "untuk semua angkatan. Dan apa kau tahu tema-nya?"

"Tema?"

"Iya. Dari yang kudengar, tahun ini akan ada temanya. Tapi aku belum tahu apa-apa."

"Maksudnya bagaimana?"

"Aku belum tahu maksudnya apa. Nanti juga pasti akan diberi tahu."

Febi mengerutkan dahinya karena penasaran, "tanya Ayame-san saja coba."

"Kau saja. Aku ogah berurusan dengan anggota OSIS."

The 'Cause We Met Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang