Kim hyu bin dan istrinya sedang berada di kota paris. Mereka sibuk mengurus bisnis disana.
"Yeobo, sudah satu bulan kita berada disini. Aku sangat merindukan ke empat putri kita" kim hyu bin duduk didekat sang istri yang sedang menulis.
"Aku juga merasakan hal yang sama" son ye jin menghentikan kegiatannya tadi, ia menatap wajah suaminya."Kalau begitu kita video call jisoo" kim hyu bin merogoh ponsel di kantongnya.
"Arraseo" son ye jin mendekat menatap layar ponsel suaminya.Setelah mendial salah satu nomor putrinya, selang beberapa detik putri sulungnya itu terlihat di layar ponsel.
"Annyeong appa, eomma" sapa jisoo dengan wajah bahagia.
"Annyeong sayang" ucap keduanya kompak."Bagaimana kabarmu dan ketiga adikmu?" tanya sang ibu.
"Kabar kami baik, tapi lisa selalu menanyakan kalian setiap hari".Kedua pasangan itu terkekeh mendengar penuturan dari sang anak.
"Aigoo, kalau begitu kenapa dia tidak menelepon appa?" tanya hyu bin.
"Dia takut mengganggu katanya"."Eoh, ternyata putri bungsuku memang sudah dewasa" kim hyu bin kembali terkekeh.
"Eomma ingin melihat ketiga adikmu, kau bisa memanggil mereka?" tanya sang ibu.
"Mereka sudah berangkat bekerja beberapa menit yang lalu"."Eoh, kau kenapa belum berangkat? Eomma lihat kau masih berada di mansion." Son ye jin mengerutkan keningnya bingung. Pasalnya jisoo akan berangkat bersama dengan ketiga saudaranya, bahkan lebih awal dari mereka.
"Aku demam semalam, jadi mereka melarangku ke kantor".
"Mwo? Apa kau sudah menghubungi dokter sayang?" Son ye jin bertanya dengan khawatir.
"Sudah eomma"."Kalau begitu istirahatlah, jangan lupa minum obat" ucap kim hyu bin.
"Ndee appa, saranghae".
"Saranghae sayang" keduanya membalas dengan kompak.°°°
Lisa sedang istirahat di ruangannya setelah menyelesaikan desain interior terbaru untuk proyeknya.
"Aku ingin makan siang tapi dengan siapa? jisoo eonni sedang sakit-" lisa terlihat sedang berpikir.
"Aha, aku ke rumah sakit saja" ia segera bangkit dari duduknya dan berjalan keluar."Maaf nona, ada keperluan apa?" tanya seorang resepsionis rumah sakit.
"Aku ingin bertemu dengan dokter jennie dam rose. Tolong beritahukan dimana ruangannya." jawab lisa singkat."Maaf mereka sedang istirahat dan tidak ingin di ganggu".
"Waeyo? aku tidak berniat mengganggu" protes lisa.Lisa terus menuntut jawaban dari orang didepannya itu, tapi wanita itu tetap enggan memberitahu.
Ia tidak ingin mengambil resiko, kedua dokter itu sudah berpesan kepadanya tadi. Keduanya ingin istirahat setelah melakukan operasi tanpa gangguan seorang pun."Astaga nona lisa? Sedang apa di sini?" Tanya seorang perawat yang kebetulan mengenalnya.
"Aku ingin menemui dokter jennie dan rose"."Kalau begitu kenapa menunggu disini? Anda bisa ke ruangannya."
"Hm aku juga berniat begitu tapi wanita ini enggan memberitahu ruangannya" lisa menunjuk petugas resepsionis didepannya."Eoh? maaf nona dia baru bergabung dua bulan lalu" perawat wanita itu segera melangkah dan membisikkan sesuatu kepada sang resepsionis.
Perawat itu menjelaskan bahwa lisa adalah anak bungsu dari kim hyu bin yang merupakan pemilik dari rumah sakit ini.
Dia pun terlihat sangat terkejut dan takut. Ia buru-buru memberitahu letak ruangan jennie dan rose.
"Maaf nona, aku tidak mengenalimu tadi" ucapnya dengan kepala menunduk.
Lisa berlalu tanpa merespon ucapan wanita itu, ia sudah terlanjur kesal dibuatnya.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu terdengar, jennie terlihat kesal sebab waktu istirahatnya terganggu.
Tidak lama kemudian pintu itu bergeser dan menampilkan sosok rose yang berdiri di sana.
"Ya kim chaeyoung! kenapa kau kesini sih, bukannya kau juga sedang istirahat?" wajah jennie kembali seperti semula."Hm tadinya aku sedang istirahat eonni, tapi tiba-tiba seseorang datang dan mengusikku".
"Mwo? Bukankah kau sudah memberitahu kepada resepsionis tadi?" keningnya berkerut bingung.Tiba-tiba seseorang muncul di belakang rose dan mulai masuk ke dalam ruangan.
"Ya kim lisa! Kau mendahuluiku" rose segera menutup pintu dan ikut bergabung dengan lisa di sofa."Kau lama chaeng, aku capek berdiri" lisa mengeluarkan beberapa kotak makanan dari kantong plastik.
Rose menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sementara jennie menatap bingung ke arah lisa.
"Kenapa kau datang tiba-tiba kesini?" tanya jennie.
"Aku ingin makan siang bersama kalian".
"Pasti karena jisoo eonni sedang sakit" tebak rose."Aniyo, aku sedari dulu memang ingin kesini sekali-kali. Tapi karena jaraknya cukup jauh, jadi aku memutuskan makan siang bersama jisoo eonni" lisa tersenyum kearah kedua kakaknya dan menikmati makanan yang dibawanya.
"Haiss dasar" jennie memukul lengan lisa.
"Aww, sakit eonni!".Ketiganya pun mulai menikmati makanan didepannya dan dibarengi dengan obrolan ringan.
°°°
Jisoo sedang berbicara dengan kekasihnya di telepon. Mereka tidak bisa bertemu hari ini, pasalnya wanita ini tengah beristirahat di mansion.
"Kau sudah makan obatmu?".
"Belum, akan ku makan nanti".
"Apa aku harus kesana untuk memastikan?".Wajah jisoo sedikit terkejut, bagaimana respon ketiga adiknya nanti kalau seorang pria tiba-tiba mendatanginya.
"Aniyo, kau tidak perlu kesini".
"Kenapa suaramu begitu? Aku hanya bercanda" tawa haein terdengar di seberang sana membuat jisoo kesal dibuatnya."Ngomong-ngomong kapan kau akan memberitahu hubungan kita kepada ketiga adikmu itu?".
"Entahlah, akan kuberitahu secara perlahan nanti"."Tapi ini sudah lima bulan dan kau masih merahasiakannya dari mereka?".
"Berhenti berdebat denganku jung haein!" pekik jisoo."Arraseo nona cantik" ucapan haein berhasil membuat rasa kesal jisoo luntur seketika.
Setelah menjalin hubungan selama lima bulan lamanya, kedua pasangan ini terlihat saling memahami satu sama lain.
Jung haein sangat romantis dan jisoo selalu dibuat bahagia olehnya.
Tapi ada satu alasan yang membuat keduanya kadang bertengkar.Saat mereka sedang menghabiskan waktu bersama, jisoo akan meninggalkan haein terlebih dahulu ketika mendapatkan telepon dari adiknya.
Itulah sebabnya haein selalu menyuruh jisoo berkata jujur kepada ketiga adiknya itu, agar mereka lebih leluasa menghabiskan waktu bersama.
°°°
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Kim
FanfictionKim hyu bin dan son ye jin adalah sepasang suami istri yang terkenal karena kekayaannya yang melimpah. Mereka merupakan orang nomor satu yang berpengaruh dalam dunia bisnis di Korea Selatan. Keduanya di karuniai empat orang putri yang tumbuh dewasa...