44

674 60 0
                                    

Setelah menyelesaikan makan malam, kim hyu bin dan son ye jin melangkah ke arah kamar untuk mengambil koper milik mereka. Keduanya sudah memberitahu kepada rose tentang rencananya ke dubai malam ini.

"Kalau begitu appa dan eomma pamit eoh? Jangan lupa untuk selalu menjaga makan dan istirahat yang cukup" kim hyu bin memeluk rose.

"Lisa ya, eomma dan appa hanya beberapa hari disana. Beritahu eonnimu jika memerlukan sesuatu eoh?" son ye jin memeluk tubuh lisa.

"Ne" keduanya menjawab kompak.

Setelah memeluk kedua putrinya secara bergantian, kedua pasangan itu pamit untuk kedua kalinya.

"Sehun ah, paman menitip mereka berdua ya?".
"Ne paman, jangan khawatir" sehun menjawab mantap.

Kim hyu bin dan son ye jin melangkah ke arah jet pribadinya yang sudah terparkir di lapangan dekat mansionnya.

Mereka melambaikan tangan hingga tidak lama jet itu bergerak menjauh dari posisi sebelumnya.

°°°

Rose, lisa dan sehun kini tengah berada di ruang keluarga.

"Aku pamit eoh?" ucap sehun ketika bosan memainkan handphonenya karena sedari tadi rose dan lisa menonton drama korea bersama.
"Aiss oppa kenapa cepat sekali?" jawab lisa.

"Ini sudah pukul sepuluh malam lisa ya, aku harus masuk kantor besok pagi".
"Arraseo, jangan hiraukan ucapan lisa oppa" ucap rose lembut.

Sehun tampak tersenyum, akhirnya sang kekasih menatap ke arahnya.

"Ahh kau bermalam saja malam ini oppa".
"Aniyo, dia tidak membawa baju ganti lisa ya" tolak rose.

"Appa punya banyak baju yang belum pernah dia pakai, ku rasa ukuran sehun oppa tidak jauh berbeda dengan pakaian appa. Bagaimana oppa?".
"Hmm, kurasa tidak buruk" sehun tampak tertarik dengan tawaran lisa. Lagian dia juga masih ingin berada di dekat rose.

Rose enggan bersuara lagi, ia tidak mempermasalahkan hal itu.

Setengah jam berlalu, tepat pukul setengah sebelas. Lisa memutuskan ke kamarnya untuk memeriksa desain dari beberapa karyawannya.

"Jagiya, kenapa terus mengabaikanku sedari tadi eoh?" sehun mendekat ke arah rose.
"Oppa, jangan sekali-kali memanggilku begitu dihadapan orang lain, terutama saudariku eoh?".

"Kenapa memangnya?".
"Mereka akan terus mengejekku" rose menutup wajahnya malu membayangkan lisa yang menggodanya dengan panggilan jagiya.

"Arraseo, akan kulakukan" sehun menatap rose dengan tatapan penuh cinta.
"Kalau begitu, gantilah pakaianmu. Tidak mungkin kau berpakaian seperti itu untuk tidur" rose melangkah ke arah kamar kedua orangtuanya. Ia memilih baju kaos lengan pendek serta celana panjang kaos, tidak lupa setelan kantor lengkap untuk sehun besok.

"Ini, kau bisa tidur di kamar tamu oppa" rose menyodorkan pakaian milik sang ayah.
"Ne, gomawo" sehun mengambil pakaiannya itu dan melangkah ke arah kamar tamu yang berada di samping ruang kerja kim hyu bin.

°°°

Jisoo dan jennie tengah bersantai di atas kasur, tepatnya di apartemen milik kim hyu bin. Jisoo hanya menyewa hotel selama tiga hari lamanya untuk memudahkan dirinya ke kantor tuan hans, namun ternyata masa cutinya di perpanjang hingga lima hari karena permintaan jennie. Adiknya itu masih ingin jalan-jalan di kota paris, alhasil ia menurutinya. Ini adalah hari kelima dirinya disana, berarti hari keempat untuk jennie.

"Eonni, kurasa eunwoo cocok untukmu" celetuk jennie yang tengah memeluk sang kakak.
"Mwo?" jisoo sontak melepaskan pelukannya dan mengubah posisinya menjadi duduk.

"Aku serius eonni, kau terlihat nyaman saat berbicara dengannya".
"Ayolah, kami hanya mengobrol santai begitupun dengan jungkook dan kau".

*
Sudah tiga hari ini mereka terus bertemu untuk sekedar mengunjungi tempat wisata di kota paris, jisoo dan jennie awalnya meminta tolong kepada jungkook tapi karena pria itu memiliki kesibukan alhasil ia meminta eunwoo untuk menemani kedua calon kakak iparnya itu. Eunwoo memang memiliki pekerjaan, tapi ia lebih suka berkelana mengunjungi tempat-tempat tertentu daripada harus mengontrol bisnisnya secara langsung.
*

"Hmm, tapi jika kau tertarik kepadanya aku merestuimu eonni".
"Jangan bercanda jendeuk, dia lebih muda dariku dan seumuran dengan jungkook".

"Tidak masalah, lagian jungkook seumuran dengan lisa itu berarti eunwoo hanya beda empat tahun denganmu eonni".
"Kau gila, bagaimana bisa aku memacari pria yang seumuran dengan adik bungsuku".

"Zaman sudah berubah eonni, hal ini sudah banyak terjadi. Lagian wajahmu masih muda. Jika orang-orang tidak mengetahui tentang dirimu dan kau pergi bersama lisa, aku pastikan mereka mengira kalian seumuran".
"Cukup, kau mulai berbicara ngelantur" jisoo beranjak dari kasur dan melangkah ke kamar mandi.

Jennie tampak terkekeh melihat ekspresi wajah jisoo.

Sebenarnya, ketika eunwoo menemani mereka saat mengunjungi tempat wisata jennie menjadi akrab dengannya. Ia juga terkadang menangkap eunwoo yang diam-diam memperhatikan kakaknya.

"Aku harus membicarakannya dengan jungkook" jennie meraih handphonenya yang berada di atas nakas tepat di sampingnya.

*
Jungkook

Kau dimana?

Di kantor, ada apa nuna?

Aku ingin menanyakan tentang eunwoo, apa dia punya pacar?

Aniyo, dia terakhir pacaran
saat kami SMA. Dia orang yang sangat cuek kepada wanita nuna.

Benarkah? Tapi mengapa
dia tampak bersahabat saat
bersama jisoo eonni?

Hmm, kurasa dia menyukainya.
Aku terkadang melihatnya memperhatikan jisoo nuna saat
kita makan bersama kemarin.

Eoh? Jadi bukan aku saja
yang memperhatikannya.
Kau bisa mencari tahu
tentang kebenarannya
jungkook ah?

Arraseo, aku akan
mengabarimu
secepatnya nuna.

Gomawo.

Ne.
*

Jennie menyimpan handphonenya dan melangkah keluar kamar memasuki kamar lain untuk mandi pagi karena sudah dipastikan jisoo akan lama di kamar mandi.

Apartemen itu sangat mewah, berkelas dan elegan. Terdapat ruang tamu, ruang tengah yang terhubung dengan ruang dapur, serta tiga kamar tidur dengan perabotan yang sangat lengkap.

°°°

Keluarga KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang