38

678 72 1
                                    

Lisa tampak sibuk akhir-akhir ini, ia menyesal telah mengambil proyek besar beberapa hari lalu. Sebenarnya hal ini dilakukan karena dirinya yang marah kepada jisoo dan ingin menghindar darinya tapi ia justru menyesali hal tersebut setelah berbaikan.

"Selamat pagi sayang" sapa kim hyu bin kepada putri bungsunya yang baru saja bergabung di meja makan.
"Pagi appa" balas lisa dengan senyum manis.

Anggota keluarga itu pun segera menyantap sarapan ketika melihat sosok lisa yang bergabung paling akhir.

"Appa, apa aku boleh ambil cuti?" tanya jennie di sela-sela makan.
"Ne? Tentu saja".

"Kau ingin kemana eonni?" rose yang sedari tadi fokus menghabiskan makanannya bersuara.
"Ke paris, ingin menyusul jisoo eonni".

"Mwo? Jangan bercanda eonni" lisa menanggapi.
"Aku serius. Aku sangat merindukannya".

Rose dan lisa seketika menganga mendengar penuturan jennie. Sementara kedua orangtuanya tersenyum.

"Kau sudah memberitahu eonnimu tentang rencanamu ini?" tanya son ye jin.
"Aniyo, ini suprise eomma" jawab jennie dengan nada menggemaskan.

"Aigoo" son ye jin terkekeh sambil menggelengkan kepala.
"Bagaimana kau tahu lokasinya jika tidak mengabarinya eonni" potong lisa.

"Gampang saja, Appa tahu nama hotelnya kan?" jennie menatap kearah sang ayah.
"Tentu saja" kim hyu bin tersenyum lebar.

Obrolan mereka terus berlanjut hingga semua hidangan habis.

"Kau serius ingin ke paris eonni?" lisa kembali memastikan.
"Ne, aku akan berangkat nanti setelah kembali dari rumah sakit untuk mengajukan cuti" jelasnya.

"Kenapa mendadak sekali, kau bisa berangkat besok eonni" protes rose.
"Aiss, kau kan tahu jisoo eonni hanya tiga hari disana dan ini sudah hari kedua".

"Benar juga" rose kembali diam.
"Kau tidak ingin ikut chaeng?" tanya jennie.

"Sebenarnya ingin, tapi lain kali saja eonni".
"Wae?".

"Aku tidak ingin meninggalkan lisa seorang diri, kau tahu sendirilah dia tidak bisa cuti karena proyek itu".
"Woah chaeng, aku merasa tersentuh" ekspresi wajah lisa terlihat sangat manis sekarang.

"Aisss" entah mengapa rose kesal melihatnya.

Jennie dan lisa tertawa melihat wajah kesal milik rose.

"Kalau begitu aku berangkat" jennie beranjak dari duduknya dan mulai melangkah ke arah kedua orangtuanya lalu mencium pipi mereka satu persatu.

"Kabari appa kalau sudah dapat tiketnya, appa akan kembali untuk mengantarmu ke bandara".
"Tidak perlu appa, aku sendiri saja".

"Tapi eonni~" ucapan lisa terhenti karena kalimat jennie.
"Apa aku boleh memakai jet pribadi appa?" tanyanya dengan senyuman tipis.

"Ahh tentu saja, appa akan mengabari pilotnya dan dia akan menjemputmu di taman depan".
"Gomawo appa" jennie berlalu setelah berpamitan.

"Pantas saja dia tidak ingin diantar" rose juga berlalu setelah berpamitan diikuti oleh lisa.

*Mansion mereka memang memiliki taman yang sangat luas dan ada satu lapangan khusus yang dibuat untuk pendaratan jet pribadi milik kim hyu bin.

Jet pribadi itu memang lebih sering digunakan kim hyu bin untuk urusan bisnisnya di luar kota ataupun luar negeri. Sementara keempat putrinya sesekali memakainya karena mereka lebih suka memakai pesawat terbang jika tidak buru-buru.*

°°°

Taehyung baru saja istirahat di sela-sela syutingnya. Jadwalnya sangat padat akhir-akhir ini karena drama terbarunya akan segera tayang.

Ketika asyik memainkan handphonenya, ia teringat suatu hal dan langsung beralih ke daftar kontak lalu mendial nomor seseorang.

"Yeouboseyo" jawab seseorang kala sambungan telepon terhubung.
"Ne, yeouboseyo" balas taehyung.

"Waeyo?".
"Ahh aku ingin menanyakan soal hadiah yang ku titipkan pada irene beberapa minggu lalu, apa kau sudah menerimanya?".

"Ohh, sudah" jawabnya singkat.
"Apa ukurannya pas?".

"Molla, alu belum membukanya".
"Mwo? Kenapa begitu?".

"Aku sibuk".
"Ahh arraseo, kalau begitu aku tutup ne?".

"Hmmm".
"Sampai jumpa, fighting dokter kim".

Taehyung menggelengkan kepala karena tidak mendapatkan respon dari jennie.

"Nona kim yang sangat dingin dan cuek tapi aku sangat menyukainya" ucap taehyung dengan senyuman lebar

Sementara itu, jennie menatap layar ponselnya ketika sambungan teleponnya terputus.

"Dasar pria aneh" jennie menggelengkan kepalanya sambil tersenyum tipis. Ia yang baru saja sampai di rumah sakit segera melangkah ke ruangan direktur.

"Selamat pagi dokter song" sapa jennie ketika memasuki ruangan tersebut.
"Selamat pagi jennie ya, waeyo?" song jong ki beranjak dari duduknya dan mempersilahkan jennie duduk di sofa.

"Saya ingin mengajukan cuti" jelas jennie pada intinya.
"Ahh, kau ingin berlibur?" song jong ki paham betul jika putri kim ini mengajukan cuti maka tujuan utamanya adalah liburan.

"Ne, aku ingin ke paris. Jadi aku mengambil cuti selama tiga hari, bisa kan?".
"Tentu saja. Kau bisa cuti sampai sebulan jika ingin" ucap song jong ki dengan candaan.

"Tidak mungkin dokter song, dokter lain akan bercerita tentangku nantinya".
"Kurasa mereka tidak akan berani, kau tinggal mengadukannya pada appamu dan seketika pekerjaan mereka lenyap.

Jennie terkekeh karena mendengar perkataan atasannya ini. Ia dan song jong ki memang sudah dekat layaknya seorang paman begitupun dengan ketiga saudaranya. Kim hyu bin dan song jong ki adalah teman sedari kecil dan berlanjut hingga sekarang.

Setelah berbincang, jennie memutuskan untuk segera kembali ke mansion untuk mempersiapkan barang yang akan dibawanya ke paris.

"Eonni" panggil rose ketika melihat sosok jennie yang melangkah ke arah pintu keluar rumah sakit.
"Eoh chaeyoung?" jennie menghentikan langkahnya dan berbalik menatap adik blondenya yang melangkah mendekatinya.

"Kau sudah bicara dengan dokter song?".
"Ne baru saja dan aku akan kembali ke mansion".

"Apa perlu ku antar?".
"Aniyo, kau kan ada jadwal operasi nanti" tolak jennie.

"Hmm, kalau begitu hati-hati eonni. Sampaikan salamku pada jisoo eonni dan jangan lupa beritahu jika sudah sampai".
"Kenapa kau sangat cerewet hari ini?".

"Eonni!" rose memajukan bibirnya cemberut.
"Arraseo arraseo chaengi" jennie segera memeluk rose dan mendaratkan ciuman pada pipi kanannya.

"Aku berangkat eoh?" jennie melepaskan pelukannya setelah puas.

"Ne, hati-hati eonni" rose melambaikan tangannya ketika sosok jennie melangkah menjauh darinya.

°°°

Keluarga KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang