Jisoo dan lisa tampak sibuk malam ini, pasalnya keduanya akan terbang ke paris tepat jam 8 pagi besok.
"Eonni, apa kau meminjam lagi hoodie kuningku?" lisa memasuki kamar sang kakak yang tengah sibuk mengemas isi kopernya.
"Aniyo" jawab jisoo singkat."Jangan bohong eonni, aku tidak menemukannya di lemari ku".
"Aku serius, kau tanyakan saja pada eomma".Tanpa menunggu lagi, lisa segera menghampiri ibunya yang berada di lantai dasar.
"Eomma" panggil lisa ketika melihat son ye jin tengah menyiapkan makan malam.
"Ne sayang. Ada apa eoh?"."Apa eomma melihat hoodie kuningku? Aku sudah menanyakannya pada jisoo eonni tapi katanya dia tidak meminjamnya".
"Ohh, eomma melihatnya tadi. Kalau tidak salah ada di ruang cuci. Mungkin maid mengambilnya kemarin dan belum sempat mencucinya hari ini"."Mwo? Tapi aku tidak pernah memakainya minggu ini eomma. Terakhir tiga minggu lalu".
"Benarkah? tapi eomma melihatnya tadi. Kau bisa mengeceknya kalau ragu".Lisa pun segera melangkah ke ruangan khusus untuk mencuci, lebih tepatnya seperti toko laundry. Ada sekitar enam buah mesin cuci beserta pengering pakaian. Ditambah lagi mesin setrika dan pelipat pakaian.
"Bi, apa hoodie kuningku ada disini" lisa bertanya pada salah satu maid yang ada disana.
"Ne, saya mengambilnya kemarin dari kamar nona jisoo non" bibi itu mengambil hoodie kuning milik lisa dan menunjukkannya."Aiss jisoo eonni" lisa melangkah kesal dan memutuskan untuk menghampiri sang kakak.
"Lisa, kau sudah melihatnya?" son ye jin bertanya karena menyadari ekspresi wajah anak bungsunya itu tidak seperti biasanya.
"Ne eomma. Aku kembali dulu ke kamar ya" pamit lisa."Kau tidak ingin menunggu? sebentar lagi hidangannya siap".
"Nanti saja eomma. Aku masih berkemas di kamar"."Baiklah".
Seluruh anggota keluarga kim memang sudah mengetahui bahwa lisa akan ikut bersama jisoo ke paris.
"Jisoo eonni" teriak lisa.
"Aisss ada apa lagi sih?"."Kau tidak merasa berbuat salah kepadaku?".
"Aniyo, kenapa tiba-tiba kau bertanya seperti itu?" jisoo merasa kesal karena tuduhan lisa."Ahh jadi setelah memakai hoodie kesayanganku kemarin tanpa izinku, menurutmu itu bukan kesalahan?" lisa sangat kesal sekarang. Hoodie kuning itu sangat ia sayangi, pasalnya itu adalah hadiah terakhir dari sang nenek (ibu dari son ye jin).
"Eoh?" jisoo baru ingat, ia memakai hoodie lisa kemarin.
"Mianhaeyo lisa ya. Aku lupa memberitahumu kemarin" jisoo merasa bersalah."Sudah berapa kali kau begini eonni, kau terus saja meminjamnya tanpa izinku. Aku sudah mengatakan, kau bisa meminjam hoodie apapun asal jangan hoodie kuning itu eonni!" suara lisa masih meninggi.
"Mianhae"."Kau terus saja minta maaf seperti ini dan pastinya mengulanginya lagi nanti".
"Kenapa kau berlebihan sekali sih? lagian ini cuma hoodie. Aku bisa membelikanmu yang baru, kalau perlu tokonya sekalian" jisoo jadi tersulut emosi. Ia merasa lelah hari ini, pasalnya setelah mengantar jennie tadi, ia harus kembali ke kantor untuk beberapa urusan. Ia baru kembali pukul tujuh malam dan langsung berkemas. Dan sekarang lisa marah-marah kepadanya."Tapi aku tidak ingin! aku hanya ingin hoodie itu, dan kau tidak berhak memakainya!" teriak lisa.
"Mwo??" jisoo tampak terkejut dibuatnya."Apa yang terjadi dengan kalian? kenapa teriak-teriak begini?" jennie yang sedang berbaring santai di kamarnya memutuskan untuk ke kamar jisoo setelah mendengar suara teriakan.
"Kau tanyakan saja pada orang yang selalu saja menyepelekan sesuatu eonni" lisa memutuskan untuk kembali ke kamarnya tanpa menatap wajah jisoo.
"Kau sangat berlebihan lisa ya" jisoo tidak percaya dengan kelakuan lisa tadi. Seketika moodnya hancur, ia enggan melanjutkan berkemas dan memutuskan untuk ke balkon guna menenangkan pikiran.
Jennie yang menyadari suasana hati jisoo sedang tidak baik memutuskan untuk merapikan koper milik kakaknya itu.
Jisoo memang sudah memilih pakaian yang akan dibawa besok, ia sedang melipat dan memasukkannya satu persatu ke koper. Tapi kegiatan itu terhenti kala lisa datang dan berujung marah kepadanya.
"Sebenarnya apa yang terjadi dengan mereka?" jennie bergumam sendiri sambil terus memasukkan barang jisoo satu persatu.
Sepuluh menit lamanya, akhirnya semua barang sudah masuk dengan sempurna. Jennie memang cepat ketika mengerjakan sesuatu hal dan pastinya tepat.
"Apa yang terjadi eonni?" jennie duduk di dekat sang kakak yang berdiam diri di balkon kamarnya.
"Dia marah karena aku meminjam hoodienya tanpa izin"."Mwo? hanya karena itu dia marah sampai segitunya tadi?" jennie tentunya dibuat heran dengan sikap kekanak-kanakan lisa.
"Maja, dia memang sudah memperingatkanku untuk tidak memakainya tapi aku tetap saja meminjamnya tanpa izin"."Kau juga salah eonni" jennie juga tidak bisa membenarkan perbuatan jisoo. Tapi dia juga masih heran dengan sikap lisa yang terlalu berlebihan seperti tadi.
"Aku tahu jennie, tapi aku sudah meminta maaf, dia tidak peduli dan terus berteriak kepadaku tadi".
Jennie diam, ia tidak ingin salah ucap. Ia tahu kalau jisoo adalah orang yang sangat overthinking, kakaknya itu pasti akan terus memikirkan kejadian tadi.
"Jisoo eonni" terdengar suara rose dari dalam kamar.
"Ne, ada apa chaeng?" jennie masuk dan menghampiri adiknya itu."Jennie eonni? ahh jadi eomma menyuruhku memanggil kalian untuk makan malam".
"Arraseo, biar aku yang memberitahu jisoo eonni dan juga lisa" jennie tidak ingin rose mengetahui tentang pertengkaran antara jisoo dan lisa, bisa-bisa kedua orangtuanya tahu akan hal ini nanti."Ne eonni" rose pun meninggalkan kamar dan kembali ke lantai dasar.
"Ayo eonni, eomma memanggil untuk makan malam" ajak jennie.
"Kau duluan saja, aku belum lapar jennie ya"."Ne, kalau lapar langsung turun saja eoh?" jennie memutuskan untuk memberikan waktu sendirian untuk sang kakak.
"Arraseo" jisoo tersenyum hangat tapi pikirannya amat penuh sekarang."Lisa ya, eomma memanggil untuk makan malam" jennie melihat adiknya tengah duduk dengan kertas gambar di tangannya. Ini adalah salah satu cara lisa untuk menenangkan pikiran serta perasannya.
"Aku akan menyusul nanti, kalian duluan saja" sebenarnya lisa enggan bertemu dengan sosok jisoo.
"Turun sekarang! kau tidak ingin mereka curiga kan? jisoo eonni tidak ada di sana, dia belum lapar katanya".
Lisa menghela nafas kasar dan beranjak dari duduknya.
°°°
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Kim
FanfictionKim hyu bin dan son ye jin adalah sepasang suami istri yang terkenal karena kekayaannya yang melimpah. Mereka merupakan orang nomor satu yang berpengaruh dalam dunia bisnis di Korea Selatan. Keduanya di karuniai empat orang putri yang tumbuh dewasa...