16

810 59 1
                                    

Jennie dan rose lebih sibuk belakang ini, keduanya harus merawat pasien sekaligus mencari tahu mengenai identitas haein sebenarnya.

Setelah pulang dari rumah sakit, keduanya memutuskan bertemu dengan sehun di salah satu cafe.

"Bagaimana oppa? Apa ada perkembangan?" tanya jennie.
"Aku sudah menugaskan beberapa orang tapi mereka tidak berhasil".

"Woah aku makin penasaran dengannya. Bagaimana kalau kita terjun langsung?" ucap rose.
"Maksudmu?" jennie menatap rose.

"Kita bisa memata-matainya eonni. Saat dia dan jisoo eonni bertemu, kita ikuti saja. Bagaimana?".
"Hajima" sehun sedikit berteriak.

"Wae oppa?" tanya rose.
"Kurasa dia orang yang berbahaya. Beberapa orang yang kutugaskan selalu mendapat luka saat mencoba mengikutinya".

"Jadi firasatku memang benar. Aku tidak bisa membiarkan hubungan mereka" lanjut jennie.
"Kalau begitu kita harus menemukan bukti secepatnya, hubungannya dan jisoo eonni harus berakhir" rose menatap serius keara jennie dan sehun.

"Terserah kalian. Walaupun aku melarang, kalian tetap akan melakukannya" sehun menghembuskan nafas berat.

Jennie dan rose terkekeh melihat raut wajah sehun.

"Tidak perlu khawatir kami kan putri dari seorang kim hyu bin oppa" rose tersenyum kearah sehun.
"Arraseo" sehun tersenyum balik.

"Ngomong-ngomong, kenapa kalian tidak meminta jisoo saja untuk memutuskannya? Dia pasti akan mendengarkan kalian".
"Kami sudah memberitahunya oppa, tapi jisoo eonni bilang itu hanya perasaan kami" jawab rose.

"Jisoo eonni beranggapan begitu karena lisa baik-baik saja, makanya dia menganggap kita berlebihan" lanjut jennie.
"Kalau begitu minta lisa untuk bekerja sama" ucap sehun.

"Dia tidak mau" jawab jennie.

Ketiganya pun menghembuskan nafas pasrah.

Setelah puas mengobrol, mereka memutuskan kembali ke kediaman masing-masing.

°°°

Jennie tengah bersiap-siap untuk menghadiri acara ulang tahun sahabatnya.

Setelah selesai, ia bergegas keluar kamar dan menuruni tangga.

"Kau ingin kemana eonni?" tanya rose.
"Aku akan menghadiri acara ulang tahun irene".
"Hmm arraseo" rose kembali menatap kearah tv didepannya.

Jennie mulai melangkah keluar mansion tanpa berpamitan dengan jisoo dan lisa.

Hubungan mereka akhir-akhir ini tidak baik. Mereka hanya berbicara seperlunya tidak seperti biasanya.

Jennie kesal dengan sikap kedua saudaranya karena tidak percaya dengan perkataannya.

Karena itu, dia dan rose sepakat untuk mencari bukti untuk membenarkan perkataannya agar jisoo dan lisa percaya.

°°°

Mobil Porsche Taycan milik jennie tiba di mansion irene.
Ia disambut oleh penjaga dan bergegas masuk ke dalam.

Beberapa tamu undangan sudah hadir, tampaknya semua keluarga besar irene juga hadir seperti tahun-tahun sebelumnya.

"Jennie! Kemarilah" panggil irene dengan sedikit berteriak.

Jennie pun melangkah mendekat.

"Annyeonghaseyo paman" jennie membungkuk hormat kepada ayah irene.
"Annyeong" ayah irene tersenyum dan menepuk pelan pundak jennie.

Setelah itu, irene mengajak jennie untuk menemui keluarganya yang lain.

Keduanya memang sangat dekat, bukan hanya jennie yang akrab dengan keluarga irene tapi juga sebaliknya. Irene juga sangat dekat dengan keluarga jennie, terlebih ketiga saudaranya.

Acara pun mulai berlangsung, jennie berdiri sendiri menyaksikan irene yang berada di depan untuk memotong kuenya.

Beberapa menit berlalu, tiba-tiba seseorang muncul di sampingnya.

"Apa kabar nona?" taehyung berdiri tepat di samping kanan jennie.
"Eoh? kenapa kau bisa disini?" jennie tekejut melihat sosok disampingnya itu.

"Jangan terkejut begitu. Aku hanya datang karena di undang" taehyung tersenyum.
"Mwo? Darimana kau mengenal irene?".

"Kami kenal sejak kecil jennie ya" tiba-tiba irene muncul didepannya.

Jennie pun heran dengan penuturan sang sahabat. Sementara taehyung terkekeh melihat raut muka bingung jennie.

Setelah diam beberapa saat, irene memutuskan untuk berbicara.

"Jennie ya, kenalkan ini taehyung. Sepupuku yang sangat sibuk itu".
"Ya!" taehyung sedikit berteriak tapi buru-buru berhenti kala menyadari keberadaan jennie disampingnya.

Jennie terkejut. Ia juga merutuki takdirnya, mengapa pria aneh ini harus menjadi sepupu dari sahabatnya.

"Kenapa jennie ya? Apa kalian sudah saling mengenal?" tanya irene dengan sedikit tersenyum.

"Aniyo" ucap jennie.
"Nee" ucap taehyung.

"Eoh? Jawaban kalian berbeda. Jadi yang benar mana?" goda irene.

Jennie memilih bungkam. Menyadari perubahan tingkah sahabatnya, irene memutuskan menarik lengan jennie menjauh dari taehyung.

Taehyung menatap kepergian dua orang didepannya itu.

"Fighting kim taehyung! Kau pasti bisa" dia berucap sendiri.

Jennie dan irene tengah duduk di gazebo taman mansion. Keduanya mengobrol dengan serius.

"Kenapa ekspresimu begitu tadi? Kau sudah mengenalnya kan?" irene bertanya seakan belum tau apa-apa.
"Hmmm".

"Darimana kau mengenalnya?".

Jennie pun mulai menceritakan awal mula pertemuannya dengan taehyung hingga tingkahnya yang begitu aneh.

"Omo! Dia keterlaluan. Tenang saja akan kuberi pelajaran nanti".
"Tidak perlu, kita tidak bisa melarang seseorang tertarik kepada kita".

"Woah, ternyata kau belum berubah jennie ya. Kata-katamu sungguh luar biasa".
"Aku tahu".

"Apa-apaan itu, sikap sombongnya muncul lagi" irene berucap pelan.
"Eoh?" jennie mendengarnya.
"Aniyo" irene buru-buru menjawabnya.

Keduanya pun tersenyum dan tertawa bersama.

Menurut irene, jennie adalah orang yang sangat ambisius. Dia terkenal dengan sikapnya yang dingin tapi tidak dengan keluarga dan sahabatnya.

Jennie memiliki mood yang berubah-ubah. Dia terkadang menjadi orang yang bijak, tapi sikap bijaknya muncul saat berhadapan dengan pasien, keluarga besar kim serta sahabatnya. Dan yang paling mendominasi adalah sikap dinginnya saat bersama orang asing.

Irene mengenal dengan baik sikap jennie. Keduanya saling memahami satu sama lain.

°°°

Keluarga KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang