43

651 64 3
                                    

Rose tampak lebih sibuk akhir-akhir ini, ia terus saja menyibukkan dirinya di UGD ketika memiliki waktu luang sebelum atau setelah operasi. Ia memang sangat menyukai hal itu, meskipun dapat berdampak buruk bagi kesehatannya. Dirinya baru tidur pukul lima dini hari dan berangkat ke rumah sakit tepat jam satu siang. Ia memiliki jadwal operasi jam empat sore, alhasil rose menghabiskan kurang lebih dua jam waktunya di ruang UGD.

"Rose ya" panggil irene ketika melihat sosok rose keluar dari ruangannya.
"Eoh eonni, waeyo?".

"Kau ada jadwal operasi?".
"Ne, lima belas menit lagi".

"Ahh arraseo, jennie menghubungiku tadi dan menyuruhku untuk mengawasi dirimu".
"Aigoo, kau tidak perlu menghiraukannya eonni. Dia memang terkadang berlebihan.

"Tapi aku melihatmu bolak balik di UGD tadi, kenapa tidak istirahat saja sebelum melakukan operasi?".
"Gwenchana, aku merasa bosan eonni".

"Astaga, eonnimu bisa mengomeliku jika tahu rose ya".
"Maja, karena itu jangan sampai dia tahu. Aku duluan eonni" rose tersenyum manis lalu berlalu meninggalkan sosok irene.

"Mianhae jennie ya, adikmu sangat keras kepala" irene mengikuti langkah rose untuk ke ruang operasi karena keduanya memang memiliki jadwal yang sama di ruangan berbeda.

Sementara itu, lisa tengah membereskan beberapa dokumen di atas mejanya.

"Selamat sore sajangnim, ini beberapa desain yang dibuat oleh para karyawan" ucap sekretaris pribadi lisa.
"Ne, gomawo" lisa menerimanya lalu memasukkannya ke dalam tas kantor miliknya.

Merasa sudah lelah, ia memutuskan untuk pulang ke mansion dan melanjutkan untuk memeriksa beberapa desain nanti saja.

"Kau bisa pulang nayeon, lagian ini sudah jam empat sore".
"Ne sajangnim" nayeon membungkuk hormat dan meninggalkan ruangan milik lisa.

Setelah menempuh perjalanan sekitar dua puluh menit, ia sampai di mansion kim.

"Appa sudah pulang?" lisa melirik kearah mobil ayahnya.
"Aku pulang" teriak lisa ketika memasuki mansion.

"Ahh lisa ya, kemarilah nak" panggil son ye jin ketika menangkap sosok anak bungsunya.

Lisa melangkah ke arah sang ibu yang tengah duduk di sofa ruang keluarga.

"Waeyo eomma? Kenapa pulang cepat?" tanya lisa.
"Jadi begini nak, perusahaan appamu yang berada di dubai mengalami penurunan. Kami berdua berniat kesana untuk mencari masalahnya".

"Jinja? Bagaimana bisa eomma?".
"Molla, appamu akan segera mengetahuinya dan mendapatkan solusi yang terbaik.

"Ne eomma. Kapan kalian ke sana?".
"Nanti, setelah makan".

"Hmm arraseo, kalau begitu aku bersih-bersih dulu" lisa beranjak dari duduknya dan melangkah ke arah tangga.

Son ye jin menatap nanar punggung putri bungsunya itu. Ia sangat tahu perasaan ke empat putrinya, terlebih si bungsu yang memang memiliki sifat yang sangat manja dibandingkan ketiga kakaknya.

"Waeyo yeobo?" kim hyu bin baru saja keluar dari ruang kerjanya dan melihat istrinya tampak murung.
"Aku merasa bersalah kepada lisa".

"Eoh?".
"Aku memberitahunya tentang rencana kita ke dubai dan dia tampak sedih, dia pasti merasa kesepian nanti terlebih kedua kakaknya ada di paris".

"Gwenchana, chaeyoung pasti akan terus berada didekatnya" kim hyu bin mengusap pelan pundak sang istri.

°°°

Setelah satu jam setengah, rose keluar dari ruang operasi tepat pukul 17.30. Ia segera melangkah ke arah ruangannya.

"Annyeong jagiya" sapa seorang pria yang tengah duduk di sofa ruangan milik rose.
"Oppa? Kenapa tidak memberitahu jika ingin datang?" rose melangkah mendekat ke arah sehun.

"Sudah, tapi tidak ada balasan apapun darimu".
"Ahh mianhae, aku sedang mengoperasi tadi".

"Gwenchana, kau sudah ingin pulang?".
"Ne".

"Arraseo, aku antar ya?".
"Aku membawa mobil oppa".

"Benar juga, kalau begitu aku akan mengikutimu dari belakang".
"Aigoo, tidak perlu. Kau langsung pulang saja".

"Aku masih merindukanmu, sudah tiga hari kita tidak bertemu".
"Salah sendiri, kau super sibuk belakangan ini" cemberut rose.

"Hmm, tapi ini bukan kemauanku. Salahkan eonnimu yang memperpanjang cutinya hingga dua hari".
"Jangan bercanda, kau memang wajib membantu jisoo eonni".

"Ahh arraseo arraseo, aku hanya bercanda" sehun terkekeh pelan.

Keduanya segera melangkah keluar ruangan menuju mansion kim.

Mobil rose di ikuti mobil sehun tiba di halaman mansion setelah menempuh perjalanan sekitar empat puluh menit.

"Kau ingin mampir oppa?" tanya rose ketika keluar dari mobilnya, begitupun dengan sehun.
"Aniyo, lain kali saja".

"Arraseo, hati-hati" rose menatap sehun yang berjalan kembali ke arah mobilnya.
"Sehun ah!" panggil seseorang dari arah pintu mansion.

Sehun sontak menghentikan langkahnya dan berbalik menatap sosok kim hyu bin, begitupun dengan rose.

"Ne, tuan kim" sehun kembali melangkah mendekat ke arah rose lalu keduanya melangkah ke pintu mansion.

"Mampirlah untuk makan malam" ucap kim hyu bin ramah.

Sehun tampak diam dan melirik kearah sang pacar. Rose menggangguk tanda mengiyakan.

"Arraseo tuan" sehun mengikuti langkah kim hyu bin memasuki mansion, diikuti oleh rose.

Kim hyu bin dan son ye jin sudah mengetahui semua tentang kisah percintaan ke empat putrinya, termasuk kisah jisoo dahulu. Keduanya juga tahu tentang perasaan taehyung kepada jennie, tapi putri keduanya itu tampak cuek dan menganggapnya tidak serius.

"Sehun ah, sudah lama aku tidak melihatmu" son ye jin melihat sosok sehun yang duduk di ruang tamu bersama kim hyu bin.
"Ne, nyonya" sehun tampak tersenyum.

"Aigoo, kenapa formal sekali. Bukankah kau memanggil kami dengan sebutan paman dan bibi dulu?".
"Eoh? Mianhae, aku jadi merasa canggung" sehun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Gwenchana, lagian kami berdua sudah mengenal dirimu sedari kecil sehun ah. Kau pasti tidak akan mengecewakan chaeyoung" ucap kim hyu bin.
"Ne paman" sehun bernapas lega.

Son ye jin memutuskan untuk segera kembali ke dapur untuk menyiapkan makan malam mereka.

Tiga puluh menit berlalu, semua hidangan sudah siap. Kim hyu bin, son ye jin dan sehun sudah duduk rapi di meja makan. Sementara itu, rose yang sudah mandi dan memakai pakaian santai menghampiri lisa di kamarnya.

"Lisa ya, ayo ke bawah" panggil rose tanpa memasuki kamar milik lisa.
"Ne" lisa melangkah keluar dan keduanya segera turun ke lantai dasar.

"Annyeong sehun oppa" sapa lisa ketika berada di meja makan.
"Annyeong lisa ya" sehun tersenyum mendengar sapaan lisa.

Mereka pun memulai makan malam sambil sesekali mengobrol.

°°°

Keluarga KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang