9

1K 92 0
                                    

Ke empat putri kim berjalan beriringan menuruni tangga untuk menyantap sarapan pagi.

"Selamat pagi sayang" kim hyu bin tersenyum ke arah keempat putrinya.
"Woah appa?" tanya lisa terkejut.

Mereka pun segera menghampiri kedua orangtuanya dan memeluk untuk melepaskan rasa rindunya.

"Kapan kalian tiba? Kenapa tidak mengabari kami?" tanya jisoo.
"Kami tiba tengah malam, dan pastinya appa tidak akan menggangu tidur kalian" jawab kim hyu bin.

Mereka pun tersenyum dan mengobrol beberapa hal sampai seseorang memecah obrolan itu.

"Eomma yang memasak semua ini?" rose takjub melihat hidangan didepannya.
"Nee eomma membuat khusus untuk kalian".

"Kalau begitu nanti saja mengobrolnya, aku sudah lapar" rose menyengir ke arah mereka.
"Dasar gila makanan" ucap lisa.

"Kim lisa!" potong jennie.
"Bercanda eonni" cengir lisa.

Rose pun terkekeh melihat adiknya mendapatkan amukan dari kakak keduanya itu.

"Haiss kau menertawaiku chaeng?" tanya lisa ketika mendengar kekehan rose.
"Aniyo" raut muka rose terlihat meledek.

"Ya! Berhenti berekspresi seperti itu".
"Lalisa! Kenapa kau terus membentak rose, dia kakakmu!" jennie kesal melihat tingkah lisa.

"Sudahlah, habiskan makanannya. Kalian kan harus berangkat bekerja". Son ye jin berusaha melerai mereka.

Mereka pun menuruti perkataan son ye jin. Sarapan mereka sudah habis, dan sebentar lagi berangkat menuju kantor. Kim hyu bin dan son ye jin memutuskan istirahat kembali karena paksaan keempat putri mereka. Jennie dan rose berjalan beriringan, begitupun dengan jisoo dan lisa yang berjalan beriringan dibelakang keduanya.

"Eonni" panggil lisa.
"Eoh?" jisoo menatap heran kearah lisa.

"Bukankah jennie eonni terlihat pilih kasih? Dia selalu membela chaeng dan selalu memarahiku." ucap lisa dengan wajah cemberut.

Jennie dan rose menghentikan langkahnya ketika mendengar penuturan dari adik bungsunya itu

"Lisa ya, jennie hanya ingin kau berbicara sopan kepada kakakmu. Dia juga sangat menyayangimu tanpa membedakan" jelas jisoo dengan penuh pengertian.

"Hmm arraseo eonni" lisa pun melangkah keluar mansion, mendahului jennie dan rose.

"Ada apa dengannya eonni?" rose bingung dengan tingkah adiknya itu.
"Kenapa tiba-tiba sikapnya begitu ? Aku selalu memarahinya tapi dia tidak pernah begini" ucap jennie.

"Lupakan saja, mungkin dia teringat kejadian tadi malam".
"Kejadian apa eonni?" tanya jennie menyelidik.

*
Jisoo melangkah ke kamar lisa. Ia hendak meminjam cas laptop karena punyanya ketinggalan di kantor.

"Lisa ya, eonni ingin meminjam cas laptop milikmu" jisoo berteriak namun tidak mendapat respon, iapun masuk ke dalam.

Jisoo memeriksa kamar mencari keberadaan adik bungsunya. Ia mendengar suara dari arah balkon, dan melangkah kesana.

"Lisa ya, ada apa eoh? tanya jisoo ketika melihat ekspresi wajah marah disertai air mata di pipi adiknya itu.
"Eonni" lisa bergerak memeluk kakak sulungnya itu.

Setelah puas menangis, lisa bercerita kepada jisoo.
"Jungkook tadi menelpon dan mengabari bahwa penerbangannya di tunda karena temannya memintanya untuk menghadiri acara ulang tahun bersama".

"Terus kenapa? Kan dia bisa kesini dihari berikutnya".
"Itu berarti dia lebih memilih temannya itu daripada aku eonni".

"Kenapa kau terlihat sangat membenci temannya itu?".
"Temannya itu terlalu dekat dengannya, ketika kami sedang bertelepon dia selalu muncul dan kulihat dari ekspresinya dia menyukai jungkook".

"Mwo, jadi temannya itu perempuan?".
"Nee eonni".

Jisoo pun berusaha menenangkan lisa meskipun perasaannya sedang kesal terhadap kekasih dari adiknya itu.
*

"Mwo? Pasti karena itu dia berbicara seperti tadi" ucap rose. Jisoo pun mengangguk mendengar perkataannya.

"Awas saja kau jeon jung-kook" ucap jennie menahan kesal.
"Sudahlah, nanti kita berikan pelajaran kepadanya setelah tiba di korea" tutup jisoo.

Mereka pun memutuskan berangkat bekerja.

°°°

Taehyung sedang berada di rumah sakit untuk mendapatkan Vitamin. Setelah selesai, ia berjalan menyusuri koridor rumah sakit untuk mencari seseorang.

"Nona jennie!" taehyung berlari kearah jennie yang sedang keluar dari suatu ruangan.
"Siapa?" tanya jennie heran.

"Aku taehyung, penggemarmu".
"Eoh? yang memberikan air di cafetaria?".
"Nee, ternyata kau masih mengingatnya".

"Ada keperluan apa?".
"Aniyo, aku hanya ingin melihatmu."
"Mwo?".

"Aku tertarik kepadamu sejak hari itu nona. Aku harap kita bisa dekat".
"Maaf, aku tidak bisa asal dekat dengan seseorang".

"Arraseo, tapi kita bisa tetap mengobrol seperti ini kan?".
"Hmm tidak masalah, asal tidak menggangu pekerjaanku".

"Ndee, kalau begitu sampai jumpa nona" taehyung melangkah meninggalkan jennie.

"Pria yang sangat aneh, tiba-tiba berbicara asal seperti itu" gumam jennie dalam hati.

"Eonni! Ada urusan apa kau dengannya?" rose menghampiri jennie sesaat setelah taehyung pergi.
"Tidak ada, dia pria aneh".

"Karena itu jauhi dia eonni".
"Arraseo chaeng".

°°°

Lisa sedang ingin makan siang di salah satu restoran, ia enggan menghubungi kakaknya dan memutuskan makan sendiri.

Lisa turun dari mobil dan berjalan hendak memasuki restoran, ia pun melihat sosok jisoo yang berjalan di depannya.

"Eonni!" lisa berlari kearah jisoo.

Jisoo yang mendengar suara yang sangat familiar itu segera berbalik dan terkejut mendapati sosok lisa disana.

"Eoh? kenapa kau disini?" tanyanya dengan gugup.
"Kenapa ekspresimu begitu eonni? Aku bukan hantu" lisa pun menarik tangan kakaknya masuk dan duduk di salah satu meja.

Mereka pun hendak memesan, namun lisa tiba-tiba kebelet dan ia memutuskan melangkah kearah toilet terlebih dahulu.
Setelah beberapa menit, ia kembali lagi dan terkejut mendapati seseorang sedang menggenggam tangan kakaknya.

"Siapa kau eoh? Beraninya memegang tangan eonniku" lisa melepaskan tangan haein dari jisoo.

"Lisa ya, duduklah dulu. Eonni akan menjelaskannya.

Jisoo pun mulai menjelaskan mengenai hubungannya dengan jung haein dan lisa tentu tidak setuju akan hubungan itu. Ia sangat terobsesi dengan eonninya dan tidak ingin seseorang mengambil kakaknya itu dari hidupnya.

"Mwo? Aku tidak menyetujuinya eonni!" lisa melangkah keluar dari restoran.

"Lisa ya, tunggu eonni!" jisoo pun melangkah keluar hendak mengejar lisa dan tiba-tiba tangannya di tahan oleh haein.

"Sooyaa, sudahlah nanti dia akan mengerti" ucap haein.
"Maaf haein ah, aku harus mengejarnya. Untuk sementara waktu jangan hubungi aku" jisoo pun melangkah meninggalkan haein.

"Kenapa kau sangat mengkhawatirkan adikmu itu, kau terus menomor duakan aku jisoo ya" haein pun melangkah keluar dan menaiki mobilnya.

°°°

Keluarga KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang