29

683 58 2
                                    

"Mari saya an~" ucapan karyawan tadi terhenti karena tiba-tiba jennie dan rose sudah melangkah lebih dulu.

"Maaf nona, mejanya di sebelah sana" karyawan pria yang tampak masih muda itu tersenyum ramah.
"Maksudnya?" rose tampak dibuat heran.

"Ahh, kami ingin di ruang VIP kali ini" jennie mengerti akan ucapan pria itu.
"Mianhae tapi ruangan VIP tidak dibuka untuk umum nona, itu hanya untuk keluarga pemilik restoran" jelasnya.

"Anda karyawan baru?" tanya rose.
"Ne, saya baru bergabung satu bulan ini nona".

"Pantas saja" rose memutuskan untuk melangkah lagi, ia sudah sangat lapar dan malas berbicara.
"Nona?" karyawan itu dibuat heran.

"Ahh maaf, sepertinya dia sudah lapar. Jadi kami ini adalah putri dari kim hyu bin" jennie menjelaskan dengan sabar.

Pria itu tampak menatap antara percaya dan tidak. Jennie yang melihatnya segera menyodorkan ponselnya yang berisi foto lengkap keluarga kim.

"Astagaa, mianhae nona. Saya tidak mengenali anda tadi" pria itu membungkuk dan terus mengucapkan maaf.
"Gwenchana" jennie berlalu dan melangkah ke arah lift.

"Chaeng?" jennie melihat rose yang duduk di depan pintu ruangan.
"Akhirnya, ayok kita masuk eonni" rose beranjak dari duduknya dan memasuki ruang VIP.

"Siang eonni" sapa rose.
"Eoh?" jisoo dan lisa yang hendak menyantap makanan seketika menoleh ke asal suara.

"Tidak usah terkejut seperti itu, kami kan juga sekali-kali ingin makan di luar" jennie bersuara ketika tiba di dalam ruangan dan melihat raut wajah mereka.

"Aigoo, aku hanya terkejut jennie ya. Kemarilah" ucap jisoo.

Jennie dan rose melangkah mendekat dan mulai duduk.

"Kau tidak pesan yang lain chaeng?" tanya lisa.
"Tentu saja harus".

Seketika ketiga saudaranya terkekeh mendengarnya.

Setelah memesan lagi dan mengobrol sambil menunggu akhirnya makanan mereka tiba dan mereka mulai menikmati makan siang itu dengan penuh semangat.

"Kau tahu chaeng, aku akan ikut ke paris besok" lisa dan rose sedang bersantai di sofa sambil menonton TV.
"Mwo? bagaimana bisa? kau kan bekerja".

"Gampang saja, aku mengambil cuti. Lagian aku kan bosnya" sombong lisa.
"Memangnya bisa ya? ternyata jadi dokter tidak menyenangkan amat kalau dibandingkan dengan pekerjaanmu itu".

"Maja, apa kau ingin resign dan mendirikan perusahaan saja? kau bisa jalan-jalan sambil bekerja" sikap jail lisa mulai kambuh.
"Hmm" rose nampak tertarik dengan ucapan adiknya itu.

Jisoo dan jennie yang sedari tadi mendengar obrolan keduanya memutuskan untuk bergabung bersama.

"Lisa lisa" jisoo tampak menggeleng sambil terkekeh. Ia juga menertawakan sikap polos dan lemot milik rose.
"Lagian dia sangat lemot eonni" lisa tidak bisa lagi menahan tawanya.

"Jadi kau mengerjaiku?" rose baru sadar akan ucapan lisa tadi.
"Ne, tapi kan kau sendiri yang bilang kalau pekerjaanmu tidak menyenangkan".

"Aniyo, pekerjaanku menyenangkan" rose sedikit berteriak.
"Aigoo arraseo dokter kim rose".

"Aiss kau menyebalkan".

Jennie enggan menanggapi, ia memilih untuk memasang earphone sebelum pertengkaran rose dan lisa dimulai tadi.

"Sudahlah, pekerjaan mana pun sama-sama menyenangkan" setelah mengucapkan kalimat itu, jisoo juga melakukan hal yang sama dengan jennie. Ia memasang earphone dan memutar musik dengan volume cukup keras.

Rose dan lisa akhirnya berhenti berdebat. Keduanya memutuskan menonton TV kembali.

"Kau dan jennie eonni memang tidak sibuk hari ini?" lisa bertanya ketika film yang ditontonnya selesai.
"Aniyo, kami akan langsung pulang setelah ini".

"Chaeng" panggil lisa.
"Wae?".

"Memangnya kau tidak bisa ambil cuti? pasti pihak rumah sakit memberikannya, lagian itu punya appa".
"Bisa saja sih, tapi aku juga memikirkan tanggungjawab ku sebagai seorang dokter lisa ya".

"Yasudah, aku hanya menawarkan. Aku sudah tidak sabar besok, Paris adalah salah satu kota favoritku".

Rose engga menanggapi, ia kesal sekarang.

Setelah menghabiskan waktu sekitar tiga jam lamanya, keempat putri kim itu memutuskan untuk kembali ke mansion.

Ketika tiba di lantai satu, pandangan mereka menangkap banyak sekali orang yang tengah menikmati makanan disana. Tentunya para pengunjung berasal dari keluarga mampu, alias kaya.

Karyawan restoran yang menyadari kehadiran ke empatnya segera mendekat dan membungkuk hormat.

"Gwenchana, kembali lah bekerja" jisoo tidak terlalu menyukai hal seperti itu, ia tidak suka menjadi pusat perhatian.

"Ne nona" seketika mereka kembali ke pekerjaan masing-masing.
"Kau masih tidak suka di sapa seperti itu eonni?" tanya rose.

"Ne, aku tidak menyukainya" jisoo kembali melanjutkan langkahnya keluar restoran.
"Tapi bagaimana lagi eonni, kau kan putri dari seorang kim hyu bin" lisa tampak terkekeh mengingat raut wajah kesal jisoo tadi.

"Dia tidak suka menjadi pusat perhatian tapi kurasa dia menjadi seperti itu di kantor" jennie menimpali.
"Tepat sekali eonni" lisa membenarkan.

°°°

Keempatnya tiba di mansion kim setelah menempuh perjalanan hampir satu jam lamanya.

"Mobilmu di mana jennie ya?" jisoo baru menyadari jennie tidak mengendarai mobil dari restoran tadi.
"Astagaa, aku lupa kalau mobilku ada di rumah sakit" jennie merutuki dirinya yang pelupa.

"Aku juga lupa eonni, kalau begitu kita ke rumah sakit sekarang" rose menarik kembali kakinya yang sudah melangkah ke dalam mansion.
"Biar aku saja" jisoo yang memang masih berada di dekat mobilnya segera masuk.

"Kalian masuklah lebih dulu, eonni ke rumah sakit sebentar" pamit jennie.

Lisa tampak mengangguk dan mengajak rose untuk kembali masuk ke dalam mansion.

Jisoo yang melihat sosok jennie sudah duduk rapi di samping kemudi segera menginjak pedal gas mobilnya dan melaju meninggalkan halaman mansion dengan kecepatan rata-rata.

°°°

Keluarga KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang